Cinta memang tak dapat diterka, kapan akan datang dan pada siapa akhirnya berlabuh. Kamu bisa saja mencintai seseorang yang ternyata memiliki banyak perbedaan. Termasuk, orang yang berbeda keyakinan denganmu. Namun, biasanya karena sudah terlanjur cinta, hubungan pun akhirnya terus dilakukan.
Akan menjadi kebingungan saat kalian berpikir untuk meresmikan hubungan ini. Saat itu terjadi, lima hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang berbeda keyakinan dengan pasangan. Apa saja?
1. Restu orangtua
Orangtua merupakan wakil dari Tuhan untuk menjaga dirimu di dunia ini. Mereka sudah menjagamu sepenuh hati sejak kecil hingga dewasa. Hingga rasanya wajar jika mereka ingin yang terbaik bagi dirimu. Namun, ketika menemui fakta calon pasangan memiliki keyakinan yang berbeda denganmu, hal ini akan menyulitkan mereka memberi restu.
Apalagi jika dirimu kemudian yang akan mengalah dengan mengikuti agama pasangan. Bisa bayangkan dong betapa berat beban orangtua? Namun, jika memang dirimu dan pasangan mampu meyakinkan, maka bisa saja restu turun seiring berjalannya waktu.
2. Keputusan menyatukan visi
Hidup pernikahan haruslah memiliki visi yang sama. Karakter boleh berbeda, namun visi haruslah sama. Nah, saat membahas visi ini, agama akan jadi salah satu pertimbangan yang menjadi aspek penentu, siapa yang akan ikut agama siapa. Karena pemerintah pun melarang pernikahan beda agama.
Di sisi lain, kamu juga pasti memiliki keimanan dan hubungan tersendiri bersama Tuhan. Di sinilah kamu akan dihadapkan pada dilema tersulit dalam hidup. Apakah ingin mengutamakan Tuhan atau memilih pasangan yang kamu sayang.
3. Mempelajari keyakinan pasangan
Setelah mengambil keputusan yang cukup sulit, kamu pun kemudian harus mempelajari agama dari pasangan. Belum tentu hal ini menjadi mudah, karena hatimu belum terbiasa. Belum lagi ditambah dengan pandangan orang-orang yang menganggap dirimu hanya berpindah agama karena pasangan.
Semua tergantung hatimu. Siapa yang kamu sembah akan menentukan jalan hidupmu ke depannya karena setiap agama pasti memiliki aturan yang berbeda. Tergantung motivasimu, apakah kuat atau tidak.
4. Hidup setelah berumah tangga
Kehidupan setelah pernikahan pun tetap harus diperhatikan. Bukan berarti karena sudah menikah dan sah, masalah akan berhenti datang. Itu semua tergantung juga bagaimana kesepakatan kalian berdua. Apakah mau kembali ke agama masing-masing setelah menikah, atau tetap satu agama.
Lagi-lagi karena masalah iman itu tak bisa dimainkan. Fondasi keluarga juga akan dibangun dengan iman dan tercurah lewat ajaran agama. Jadi, kamu harus persiapkan secara matang sebelum akhirnya sah pernikahannya.
5. Masalah keyakinan anak kelak
Jika memikirkan ke depannya, maka pastinya kamu dan dirinya menginginkan adanya anak dalam rumah tangga. Kemudian, hal yang bikin ribet adalah masalah keyakinan anak, apakah mau ikut papa atau mama. Belum lagi masalah orangtua yang mau cucu mereka mengikuti agama kakek neneknya.
Hal ini tentu akan menjadi suatu masalah yang harus dihadapi. Sebab, proses pendidikan anak akan dimulai dari keluarga. Jika keluarganya saja masih bersikeras dengan agama masing-masing, bagaimana anak mau dibesarkan dengan harmonis?
Jadi, hubungan beda agama itu tidak bisa disepelekan. Harus ada jalan tengahnya dan ada pihak yang mengalah. Masalahnya, pernikahan budaya Timur melibatkan kedua belah keluarga. Kamu tentu harus memperhatikan perasaan keluargamu dan keluarganya. Namun, bukan tak mungkin kalian bisa bersatu. Semangat!
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Tantangan yang Harus Dihadapi Pasangan Beda Agama, Yuk Pikirkan!"