Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jangan Panik, 5 Tips Saat Merasa Terlalu Cepat Bertunangan

Apa aku terlalu cepat memutuskan?

Dina Lathifa

Masing-masing orang memiliki masa waktu yang berbeda dalam setiap hal, termasuk salah satunya adalah menikah. Ada yang menikah di usia muda, ada yang menikah di usia 30-an. Ada yang bertemu dengan pasangannya sejak duduk di bangku sekolah, ada yang bertemu pasangannya tiga bulan sebelum memutuskan untuk menikah. Dengan masa waktu yang berbeda-beda ini, nggak sedikit yang kemudian bertanya, "Kapan waktu yang tepat untuk berkomitmen?" atau, "Kapan aku harus merasa siap untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius?"

Nggak dipungkiri, ketika ada sebagian orang merasa mantap dan yakin untuk menikah setelah melangsungkan pertunangan, ada beberapa orang yang merasakan keraguan dan ketakutan karena merasa belum siap atau terlalu terburu-buru untuk menikah. Apa kamu merasakan hal seperti ini, Bela?

1. Keinginan menikah boleh jadi reaksi alami dari tubuh

Melansir dari Elite Daily, ada banyak alasan ketika seseorang ingin cepat-cepat memutuskan untuk bertunangan dan menikah. Menurut para ahli, salah satu di antaranya adalah tubuh merasakan reaksi alami dari jatuh cintamu. Saat jatuh cinta, otak merilis senyawa seperti dopamin dan oksitosin yang membuatmu selalu bahagia saat melihat pasangan. Otakmu membuatmu berpikir kalau kamu ingin menghabiskan seumur hidupmu bersama pasangan. Perasaan ini kemudian dapat mendorongmu memutuskan untuk bertunangan dan menikah.

2. Diskusikan bersama pasangan tentang ketakutanmu

Kamu baru saja bertunangan, kemudian tiba-tiba mempertanyakan hal yang baru saja kamu alami, "Apa aku terlalu cepat bertunangan?" Keraguan ini boleh jadi timbul karena ketakutanmu terhadap pernikahan itu sendiri. Boleh jadi, kamu dan pasangan belum meluangkan banyak waktu untuk berbicara seputar dunia pernikahan. Tentang kehidupanmu setelah menikah, hal-hal yang dibatasi dan dibolehkan setelah menikah, dan sebagainya. Mungkin pula, kamu memiliki trauma yang berhubungan dengan pernikahan. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengatasi keraguan ini adalah dengan membicarakannya bersama pasangan.

3. Bicarakan mengenai keadaan keuangan

Hal lain yang membuatmu merasa terlalu cepat bertunangan adalah kekhawatiranmu terhadap kondisi keuanganmu atau kondisi keuangan pasangan. Mungkin, kehidupan karier dan keuanganmu belum stabil sehingga kamu merasa belum siap untuk menikah. Atau di sisi lain, kamu belum tahu pasti tentang keadaan keuangan pasangan. Ketimbang memendam rasa ini dalam hati, baiknya utarakan pada pasangan agar menemukan solusi terbaik, Bela.

Keuangan memang menjadi topik pembicaraan yang sensitif. Namun ketika sudah memutuskan untuk menikah, terburu-buru atau nggak, kamu dan pasangan perlu membicarakan hal ini. Ketika telah membahas keuangan sebelum menikah, kamu dan dirinya dapat menghindari konflik yang berhubungan dengan keuangan setelah menjalani kehidupan rumah tangga.

4. Membatalkan pertunangan atau pernikahan

Bukan alternatif yang menyenangkan, tapi boleh jadi ini dapat menjadi satu-satunya jalan keluar terbaik untuk kamu dan pasangan. Ketika kamu dan pasangan ternyata menyadari belum siap untuk menikah, pilihan terbijak yang dapat diambil adalah menunda pernikahan atau pertunangan. Kemudian, masing-masing dari kedua belah pihak dapat mengatasi masalah yang menjadi sumber keraguan ini.

Menunda atau membatalkan pertunangan/pernikahan bukan hal yang memalukan, Bela. Bahkan, bukan berarti kamu mengakhiri hubungan dengan pasangan. Menunda memberikan kamu dan pasangan waktu untuk dapat menyelesaikan masalah yang menjadi penghambat hari bahagiamu. Juga, kamu dan pasangan dapat berpikir lebih jernih untuk memutuskan, ingin melanjutkan hubungan atau mengakhirinya.

5. Tetap bertunangan tapi mengundurkan pernikahan

Alternatif lainnya adalah tetap melanjutkan pertunangan namun mengulur waktu untuk menikah. Kamu dan pasangan kemudian memanfaatkan waktu yang tersedia untuk saling berdiskusi dan memecahkan masalah yang menjadi sumber keraguan dalam hubungan. Jika pasangan cukup terbuka dan suportif untuk membahas ketakutanmu, sikapnya dapat membantu untuk mengenal satu sama lain dan memperkuat ikatan di antara  kalian.

Ketika merasa terlalu cepat bertunangan, tandanya ada keraguan atau ketakutan yang muncul dalam hatimu, Bela. Cara terbaik untuk meredakannya dan mengembalikan keyakinanmu adalah dengan membahasnya bersama pasangan. Komunikasi yang baik dan terbuka dapat membantu mengatasi masalah yang menjadi penghambat pernikahanmu. Rasa takut itu, kemudian dapat berganti menjadi debaran bahagia menanti hari sakral yang paling ditunggu-tunggu.

IDN Channels

Latest from Married