Bela, apa kamu familier dengan istilah gaya keterikatan atau attachment style? Jika belum, attachment style secara sederhana diartikan sebagai pola perilaku seseorang di dalam dan di sekitar hubungan. Attachment style terbentuk di masa kecil berdasarkan bagaimana hubungan mereka dengan sosok orang tua atau pengasuh.
Setiap orang pun diketahui memiliki attachment style yang berbeda. Banyak yang memiliki gaya keterikatan tidak aman atau insecure attachment, tapi ada pula yang memiliki gaya keterikatan aman alias secure attachment.
Biasanya, insecure attachment style terbentuk apabila seseorang memiliki keterikatan yang didasari ketegangan dan ketakutan dengan pengasuhnya. Mereka mungkin merasa nggak bisa mengandalkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Sedangkan secure attachment style atau gaya keterikatan aman terbentuk ketika seseorang mampu bergantung pada orangtua atau pengasuhnya untuk secara konsisten memenuhi kebutuhannya.
Jadi, orang-orang dengan secure attachment style bisa dengan mudah mengekspresikan emosi mereka dalam hubungan karena menganggapnya sebagai tempat yang aman.
Berikut ini Popbela sudah merangkum 9 tanda seseorang dengan secure attachment di dalam hubungan yang dilansir dari laman Do Mental. Simak sampai habis artikelnya ya, Bela!
1. Merasa nyaman dengan keintiman
Tanda yang pertama, orang-orang yang memiliki secure attachment mampu mengutarakan perasaan dan kebutuhan mereka secara jujur dan terbuka. Mereka juga merasa aman dan nyaman menjadi sosok yang autentik alias sosok yang jujur dan terbuka di dalam hubungan.
Nggak cuma itu saja, orang-orang yang memiliki keterikatan aman memahami betul arti dari kerentanan dalam hubungan. Maka dari itu, membuat mereka nggak takut untuk menjadi rentan di hadapan pasangan mereka.
2. Punya empati
Empati adalah tanda lain yang dimiliki orang-orang dengan secure attachment. Gaya keterikatan ini memungkinkan mereka lebih mudah memosisikan diri ke dalam sudut pandang orang lain.
Dalam hubungan romantis, mereka menunjukkan empati dengan menjadi pedengar yang baik, mampu memvalidasi perasaan pasangan, serta nggak mudah menghakimi pasangan.
Ketimbang memberi penghakiman, orang-orang dengan secure attachment akan mampu berkompromi untuk menunjang kebutuhan pasangan mereka.
3. Nggak ragu untuk meminta dukungan orang lain
Seperti yang sudah disebutkan, gaya keterikatan terbentuk atas bagaimana hubungan seseorang dengan orangtua atau sosok yang mengasuhnya di masa kecil.
Apabila mereka dengan mudah terpenuhi kebutuhannya di masa kecil, otomatis di usia dewasa ia memiliki secure attachment dengan orang-orang di sekitarnya.
Mereka akan mampu tumbuh menjadi sosok yang nggak ragu untuk meminta dukungan dari orang lain.
Orang-orang dengan gaya keterikatan ini juga akan selalu meminta bantuan orang lain ketika diperlukan dan merasa nyaman saat menyampaikan kebutuhan kepada orang lain.
4. Punya batasan yang sehat
Secure attachment dalam hubungan juga ditandai dengan adanya batasan yang sehat. Ini berarti, mereka yang terikat secara sehat tahu apa yang mereka butuhkan, bagaimana mereka harus diperlakukan, serta menghargai batasan yang ditetapkan oleh orang lain.
Dengan menegakkan batasan yang sehat, mereka merasa dihargai oleh pasangan dan juga bisa menghargai pasangan.
5. Merasa nyaman dengan kesendirian
Secure attachment memungkinan setiap orang bisa merasa nyaman dan aman ketika sendirian dan saat bersama pasangan. Mereka tahu bahwa waktu menyendiri penting untuk hubungan yang sehat dan menyadari bahwa pasangan mereka akan selalu berada di sisi mereka, meski mereka sedang nggak bersama secara fisik.
Ini membuat orang-orang dengan secure attachment bahagia saat sendirian dan fokus untuk menjalani kehidupan pribadi mereka dan nggak menjadikan pasangan sebagai 'pusat semesta' mereka.
6. Mencoba menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat
Konflik merupakan salah satu hal yang paling nggak terelakkan dari setiap hubungan, nggak terkecuali dalam hubungan yang sehat sekalipun.
Meski konflik nggak pernah bisa dihindari, tetapi orang-orang dengan secure attachment punya modal untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat.
Mereka nggak akan menyalahkan pasangannya saat menyelesaikan sebuah konflik. Daripada menyalahkan, mereka menyadari peran mereka dalam konflik tersebut.
Mereka juga tetap menjadi pendengar yang baik, nggak bersikap defensif, dan mengakui kesalahan yang dilakukan.
Meski dalam kondisi yang panas, mereka akan mencoba tetap tenang dan berkomunikasi secara efektif.
7. Mampu memiliki hubungan yang langgeng
Orang yang memiliki secure attachment nggak takut untuk terlibat dalam komitmen. Mereka tahu sosok seperti apa yang bisa mereka terima di dalam hubungan serius dan sangat anti dengan orang yang kerap hilang timbul dalam masa pendekatan.
Jika dalam satu situasi mereka merasa nggak cocok dengan seseorang, mereka akan sangat terbuka tentang hal ini, daripada tiba-tiba menghilang dari peredaran.
Mereka akan terbuka tentang apakah mereka melihat potensi hubungan jangka panjang atau tidak.
Mereka ingin mengenal, tumbuh bersama dan berkomitmen dengan orang lain dan membentuk hubungan orang dewasa yang sehat dan langgeng.
8. Memercayai pasangannya
Kepercayaan adalah fondasi penting dalam membangun hubungan romantis jangka panjang yang harmonis, dan orang-orang dengan gaya keterikatan aman punya kemampuan 'natural' untuk memercayai pasangannya.
Orang dengan secure attachment bukanlah tipe yang akan terus-menerus menelepon pasangannya ketika nggak bersama mereka. Mereka akan bersikap santai dan percaya bahwa pasangannya nggak akan melakukan hal yang nggak diinginkan.
Namun, apabila seseorang mematahkan kepercayaan orang dengan secure attachment, butuh waktu yang cukup lama bagi mereka untuk bisa membuka diri dengan orang lain.
Meski membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit, tapi mereka paham cara mengatasinya dengan sangat baik, dibandingkan mereka yang memiliki keterikatan yang nggak aman.
9. Tulus
Ketulusan ialah tanda terakhir dari seseorang dengan secure attachment. Mereka dengan tulus mengenal serta memahami pasangannya, serta punya komitmen untuk tumbuh bersama dengan pasangannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, orang dengan secure attachment begitu terbuka dengan perasaan dan akan meminta dukungan orang lain, jika diperlukan. Mereka pun mengharapkan hal serupa dari pasangan.
Sebab, orang dengan secure attachment nggak mau hanya didukung dan dipenuhi kebutuhannya oleh pasangan, tetapi juga ingin mendukung dan memenuhi kebutuhan pasangannya.
Nah, itulah 9 tanda secure attachment dalam hubungan. Semoga bermanfaat untukmu, Bela!