Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

8 Penyebab Pria Kasar Terhadap Wanita, Mulai dari Trauma hingga Adiksi

Mengetahui penyebab bukan berarti membenarkan sikapnya

Astri Amalia

Akhir-akhir ini, linimasa media sosial makin dipenuhi tentang kisah kekerasan yang dilakukan oleh pria terhadap wanita. Kamu mungkin jadi bertanya-tanya, kok bisa, ya laki-laki yang diciptakan Tuhan untuk menjadi sosok pelindung, malah bertindak kasar pada perempuan yang seharusnya dilindungi?

Ternyata, hal ini terjadi bukan tanpa alasan, Bela. Faktanya, ada beberapa penyebab yang bikin pria jadi bersikap kasar pada wanita. Nah, salah satunya tidak lepas dari trauma masa kecil yang mereka alami di masa lalu dan belum disembuhkan hingga saat ini.

Untuk lebih jelasnya tentang penyebab pria kasar terhadap wanita, mari simak informasi selengkapnya di bawah ini.

1. Trauma masa kecil yang belum pulih

pexels.com/mart production

Penyebab pria kasar terhadap wanita yang pertama ialah karena adanya trauma masa kecil yang belum pulih. Seperti saat laki-laki menjadi korban tindak kekerasan orang tuanya, atau memiliki hubungan negatif dengan orang tua, seperti adanya pengabaian atau penelantaran, ini bisa memantiknya untuk melakukan tindak kekerasan di usia dewasa.

Sebab, menurut sebuah penelitian, orang yang pernah mengalami trauma akan mengalami peningkatan aktivitas amigdala (bagian di dalam otak yang berperan untuk mengatur emosi dan ingatan), yang dapat membuatnya merespons secara agresif ketika timbul konflik maupun stres karena merasa dirinya berada dalam situasi yang sangat berbahaya.

2. Punya kepribadian narsistik

freepik.com/freepik

Pria dengan kepribadian narsistik nyatanya punya kaitan yang erat dengan sikap kekerasan. Mengutip Very Well Health, ditemukan dari hasil 437 studi independen yang melibatkan 123.043 partisipan, banyak jenis agresi (seperti fisik, verbal, atau intimidasi) dan kekerasan dikaitkan dengan narsisme.

Kemudian, menurut Sophie Kjærvik, MA, seorang mahasiswa doktoral di Ohio State dan penulis studi, orang dengan sifat narsistik lebih cenderung menjadi agresif ketika terdapat provokasi atau saat merasa mereka dihina maupun diabaikan.

3. Insecure

Freepik.com/freepik

Yup, nyatanya laki-laki yang kasar pada perempuan umumnya punya harga diri yang rendah alias insecure. Dalam sebuah studi yang bertajuk "Partner violence: a comprehensive review of 20 years of research", disebutkan kalau pria yang melakukan tindak KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga lebih cenderung bergantung secara emosional, merasa tidak aman, dan rendah dalam harga diri, serta punya lebih banyak kesulitan dalam mengendalikan diri mereka.

4. Sulit mengendalikan amarah

Pexels.com/Yan Krukov

Pria dengan pengendalian amarah yang buruk juga kerap kali bersikap kasar terhadap orang-orang di sekelilingnya, tidak terkecuali terhadap wanita.

Beberapa hal yang bikin laki-laki punya masalah dalam mengendalikan amarah di antaranya, stres, masalah keuangan, kekerasan di masa lalu, dan lain sebagainya. Apabila laki-laki nggak mampu mengatasi situasi tersebut dengan sehat, maka otomatis rasa marah dan benci yang mereka miliki akan semakin menumpuk.

Selain itu, ketika seorang pria tumbuh besar dalam keluarga yang mempunyai masalah kemarahan, maka rentan membuat dia memilikinya juga, sehingga cenderung bertindak kasar pada wanita.

5. Tidak dewasa secara emosional

Freepik.com/freepik

Sayangnya, nggak semua pria dewasa dibekali tingkat emosional yang dewasa pula. Faktor inilah yang pada akhirnya membuat mereka sangat mudah bersikap kasar pada perempuan.

Beberapa ciri dari ketidakdewasaan secara emosional ini yaitu ketidakmampuan dalam mengatasi konflik secara sehat, kerap menyalahkan orang lain, suka memiiliki prasangka buruk terhadap orang lain, hingga sulit untuk mengatur emosi dengan baik.

6. Rendahnya empati terhadap wanita

Pexels.com/Rodnae Productions

Saat pria memiliki empati yang rendah, maka cenderung membuat mereka berlaku kasar kepada wanita. Selain itu, ketidakmampuan dalam menempatkan diri pada sudut pandang orang lain, merasakan perasaan orang lain, apalagi memahami konsekuensi dari apa yang mereka perbuat, cenderung membuat laki-laki dengan mudah membenarkan sikap kasar mereka, serta mengecilkan dampak atas sikap mereka kepada korban.

7. Memiliki masalah adiksi

Pexels.com/Henrikas Mackevicius

Laki-laki dengan masalah kecanduan atau adiksi juga bisa mengakibatkan mereka punya temperamen tinggi dan bersikap kasar terhadap perempuan.

Mengutip laman Addiction Center, ketika seseorang kecanduan atau berada di bawah pengaruh zat obat-obatan terlarang ataupun alkohol, akan sangat meningkatkan kemungkinan munculnya perilaku kasar. Bahkan, hampir 80% tindakan KDRT berkaitan erat dengan penyalahgunaan obat-obatan.

Ini disebabkan karena obat-obatan terlarang yang dikonsumsi secara terus-menerus akan memengaruhi susunan otak, yang dapat mengakibatkan perilaku yang tidak rasional, kasar, atau suka mengendalikan dalam suatu hubungan.

8. Pernah menyaksikan kekerasan di masa lalu

pexels.com/gustavo-fring

Nyatanya, ketika pria pernah menjadi saksi tindak kekerasan di masa lalu, utamanya di dalam lingkungan keluarga, maka akan membuatnya menjadi pelaku kekerasan di masa mendatang. Dalam sebuah penelitian juga disebutkan bahwa laki-laki yang menyaksikan ibu mereka dipukuli menunjukkan tingkat kekerasan yang lebih tinggi terhadap pasangannya di masa depan.

Kendati demikian, nggak semua laki-laki yang menyaksikan kekerasan di masa lalu tumbuh jadi pria dewasa yang kasar ya, Bela. Jika mereka melakukan penyembuhan diri, tentu akan membantu mereka memiliki sikap yang dewasa, sehat, serta aman terhadap orang-orang di sekitarnya.

Itulah tadi beberapa penyebab pria kasar terhadap wanita. Terlepas dari apa pun penyebabnya, bukan berarti tindakan mereka tersebut bisa dibenarkan, ya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, Bela.

IDN Channels

Latest from Married