Mahar atau maskawin merupakan harta, baik berupa uang ataupun barang yang diberikan oleh laki-laki kepada sosok perempuan yang hendak dipinangnya. Mahar biasanya identik dengan syarat sah pernikahan di dalam agama Islam. Namun, bagi beberapa daerah di Indonesia, mahar juga menjadi bagian dari tradisi adat.
Bicara soal mahar di Indonesia, tahukah kamu bahwa di beberapa wilayah, mahar ditetapkan dengan harga yang sangat fantastis, lho. Nominalnya bahkan dimulai dari jutaan, hingga miliaran rupiah.
Kalau kamu penasaran tentang mahar termahal di Indonesia, kamu wajib simak informasi selengkapnya berikut ini, Bela. Yuk, scroll artikelnya sampai selesai!
1. Uang panai suku Bugis
Yang pertama ialah mahar di dalam suku Bugis Makassar yang disebut sebagai uang panai atau panaik. Uang panai ini merupakan simbol penghormatan kepada perempuan, sekaligus wujud keseriusan seorang laki-laki ketika hendak meminang calon istrinya.
Nah, untuk besarannya sendiri sebenarnya sangat bervariasi, dan tergantung dari tingkat pendidikan, keturunan, hingga pekerjaan yang dimiliki calon pengantin perempuan. Namun, umumnya uang panai memiliki rentang nilai yang fantastis, Bela. Yakni dari kisaran jutaan, hingga miliaran rupiah yang biasanya diberikan bagi pihak perempuan dari keturunan bangsawan.
2. Sinamot suku Batak
Dalam suku Batak, maskawin disebut sebagai Sinamot yang menjadi bukti keseriusan laki-laki untuk menikahi pujaan hatinya. Untuk nominal Sinamot sendiri, ternyata dapat menyentuh angka yang sangat tinggi, Bela. Nggak main-main, seorang laki-laki yang berniat untuk menikahi perempuan Batak bisa menggelontorkan dana hingga mencapai miliaran rupiah.
Jumlah Sinamot sebenarnya bergantung kepada status sosial, tingkat pendidikan, hingga pekerjaan pihak perempuan. Akan tetapi, untuk menentukan besaran nominalnya tetap mempertimbangkan kemampuan dari pihak laki-laki.
3. Jeulamee suku Aceh
Bicara mengenai mahar termahal di Indonesia, tentunya patut untuk memasukkan Jeulamee yang merupakan maskawin dalam masyarakat Aceh ke dalam daftar. Jeulamee adalah mahar berbentuk emas murni yang ditimbang menggunakan istilah mayam.
Menariknya, besaran Jeulamee bisa berbeda untuk tiap daerah di Aceh, Bela. Misalnya, untuk Aceh Pidie berkisar 10-30 mayam (1 mayam= 2,8-3,0 gram emas), Aneuk Jamee antara 3 hingga 7 mayam (1 mayam= 2,8-3,0 gram emas), Aceh Besar dan Banda Aceh yakni 5-20 mayam (1 mayam= 3,33 gram emas), dan bagi Aceh Utara, Bireuen, dan Aceh Timur adalah 10-100 mayam (1 mayam= 3,0 gram emas).
4. Mahar suku Sasak
Mahar di dalam suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat juga termasuk salah satu yang termahal di Indonesia, lho. Bukan hanya uang, mahar dalam suku Sasak bisa berupa barang maupun tanah, serta besarannya tergantung dari status sosial pihak perempuan. Apabila pihak perempuan merupakan keturunan bangsawan, sudah pasti mahar yang mesti diberikan oleh pihak laki-laki mencapai nominal yang sangat tinggi.
5. Mahar suku Minang
Selanjutnya, mahar dalam suku Minang juga digadang-gadang sebagai salah satu yang termahal yang ada di Indonesia. Uniknya, di samping mesti menggelontorkan sejumlah dana untuk mahar yang mesti dipenuhi pihak laki-laki, suku Minang juga memiliki tradisi unik, yakni pemberian uang dari pihak perempuan kepada laki-laki, atau uang jemputan yang dikenal dengan istilah Japuik atau Bajapuik.
Japuik sendiri merupakan simbol penghormatan kepada pihak laki-laki, karena ia akan menjadi tulang punggung di dalam keluarganya. Untuk besarannya, latar belakang keluarga, pendidikan, hingga profesi yang dimiliki pihak laki-laki sangat mempengaruhi. Namun, dua keluarga masih bisa bermusyawarah untuk menetapkan besaran Japuik.
6. Bowo suku Nias
Mahar di dalam suku Nias dikenal dengan istilah Bowo. Bowo biasanya berupa uang, babi, maupun beras. Ini merupakan persyaratan utama dan wajib untuk diberikan oleh pihak laki-laki apabila berencana untuk menikahi gadis pujaannya.
Bowo memiliki nilai yang sangat tinggi, sebab selain menjadi bentuk penghormatan kepada perempuan, tapi juga disesuaikan dengan status ekonomi dan tingkat pendidikan pihak perempuan.
7. Belis di Nusa Tenggara Timur
Untuk adat pernikahan di dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur, mahar yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan disebut sebagai Belis. Untuk jenis Belis bisa beragam, mulai dari uang tunai, hewan, maupun barang. Akan tetapi, Belis bisa berbeda di setiap daerah. Contohnya, Belis di Belu ialah uang perak, emas, tenun ikat sulam, maupun hewan ternak. Sedangkan di Sumba bisa berupa hewan ternak, perhiasan seperti emas, hingga tombak dan parang.
Jadi, itulah ulasan mengenai mahar termahal di Indonesia. Bagaimana menurutmu, Bela?