Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kapan Saya Menikah? Ini 8 Hal yang Menentukan Jawabannya

Kira-kira kapan, ya?

Astri Amalia

Bagi perempuan di penghujung usia 20-an maupun 30-an mungkin kerap mengajukan pertanyaan, “Kapan saya menikah?” kepada diri sendiri. Sebab, perempuan pada usia ini sudah tergolong matang dan secara mental kemungkinan telah siap untuk berada dalam hubungan pernikahan.

Tak ayal pertanyaan ini pun bakal semakin sering muncul di dalam pikiran ketika melihat postingan seseorang yang resmi mengikat janji pernikahan dengan pasangan pilihannya.

Rasa putus asa mungkin terkadang menghampiri karena tak kunjung bertemu dengan ‘pelabuhan terakhirnya,’ atau karena masih bimbang apakah dirinya telah benar-benar siap untuk menikah.

Kalau kamu salah satu yang turut mempertanyakan “Kapan saya menikah?”, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa menentukan jawabannya untukmu. Kalau kamu sudah memiliki hal tersebut, otomatis kamu bisa tahu sebenarnya kapan waktu terbaik untukmu menikah.

Apa sajakah itu?

Berikut informasinya untukmu.

1. Punya kedewasaan emosional

Pexels.com/Jonathan Borba

Memiliki kedewasaan emosional merupakan hal yang sangat penting jika kamu memang ingin menikah. Ini meliputi kemampuanmu untuk berempati, bertanggung jawab atas kesalahan yang kamu buat, hingga memahami bagaimana untuk meresolusi sebuah konflik.

Apabila kamu belum mempunyai kedewasaan emosional, rawan berdampak negatif bagi kehidupan pernikahanmu kelak, Bela. 

Bayangkan saja, saat ada masalah, daripada bersatu dengan pasangan untuk menyelesaikannya bersama, kamu malah menyalahkannya dan melindungi egomu.

Kamu harus ingat bahwa pernikahan bukanlah tentang “aku” melainkan tentang “kita.”

Nah, setelah kamu memiliki kedewasaan emosional, maka peluangmu untuk menikah bisa lebih cepat terjadi, karena kamu sudah matang secara emosional.

2. Sudah mapan secara finansial

freepik.com

Telah mapan secara finansial bisa jadi salah satu hal yang memudahkanmu untuk menikah. Yup, sebab, faktor ekonomi patut untuk diperhatikan jika memang kamu ingin segera menikah. Apalagi pemantik masalah dalam pernikahan paling umum terjadi akibat faktor ekonomi.

Jadi, nggak mungkin, kan kamu mau menikah hanya bermodalkan cinta saja?

3. Mampu berkomunikasi dengan baik

Pexels.com/Andres Ayrton

Kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan bekal penting dalam hubungan pernikahan yang sehat. Karena seperti yang kita ketahui, komunikasi adalah kunci penting dalam kelanggengan dan keharmonisan pernikahan.

Komunikasi yang baik dapat menjembatani perbedaan antar pasangan, serta meluruskan banyak kesalahpahaman yang kerap muncul dalam hubungan suami istri.

So, apakah kamu sudah mampu berkomunikasi dengan baik, Bela?

4. Telah memahami kebutuhan diri sendiri

Pexels.com/Charlotte May

Tak bisa dipungkiri bahwa cukup banyak pasangan suami istri yang nggak paham atas kebutuhan diri mereka sendiri, kendati sudah menikah cukup lama. Karena ketidaktahuan mereka inilah, nggak jarang memicu konflik yang sebenarnya bisa dihindari. Hal ini juga bahkan bisa bikin suami dan istri nggak merasa dicintai dalam pernikahannya.

Sehingga bisa dikatakan bahwa cepat atau lambatnya kamu menikah bisa ditentukan dari sejauh mana kamu paham dengan kebutuhanmu sendiri, baik itu secara emosional ataupun material. Toh kamu nggak mau, kan cepat-cepat menikah tapi nggak tahu apa kebutuhanmu, yang mana nantinya bisa berdampak negatif pada pernikahanmu?

5. Sudah mampu membuka hati

Unsplash.com/Ryan Jacobson

Sakit hati akibat diputuskan mantan di masa lalu mungkin jadi membuatmu sulit untuk membuka hati dengan sosok laki-laki yang baru di masa kini. Akibatnya, keinginanmu untuk menikah jadi sulit untuk terealisasi dalam waktu dekat.

Oleh karenanya, sembuhkan terlebih dahulu luka hati yang masih berbekas karena hubungan asmaramu di masa lalu. Niscaya dengan begitu, kamu akan lebih mudah bertemu dan menerima kehadiran jodoh yang sebenarnya kamu dambakan lalu menikah nggak lama lagi.

6. Memahami hak dan kewajiban suami istri dalam pernikahan

pexels.com/Maahid Photos

Sebenarnya, daripada kamu terus bertanya “Kapan saya menikah”, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu hak dan kewajiban suami dan istri dalam hubungan pernikahan. Karena, cepat lambatnya pernikahan itu tidaklah sepenting pemahamanmu terkait tanggung jawab yang kamu dan suamimu miliki saat menikah kelak.

Seperti, bagaimana sebenarnya peranmu sebagai seorang istri, apa saja peran dan tugas suamimu kelak dalam rumah tangga, bagaimana kamu mau diperlakukan oleh suamimu nanti, juga bagaimana seharusnya kamu memperlakukan suamimu.

7. Sudah banyak berdamai dengan luka di masa lalu

Freepik.com/pikisuperstar

Selanjutnya, kamu juga perlu memulihkan luka di masa lalu kalau ingin segera menikah. Karena luka dan trauma yang kamu miliki itu punya andil yang besar dalam menentukan kesuksesan hubungan pernikahanmu nanti.

Contohnya, kalau kamu tumbuh besar dengan sosok ayah yang nggak tersedia secara emosional, salah satu dampaknya bisa membuatmu begitu mengharapkan perhatian dan rasa cinta dari seorang laki-laki di usia dewasa.

Akibatnya, pinangan laki-laki yang sebenarnya nggak layak untukmu saja bisa dengan mudah kamu terima kalau kamu belum menyembuhkan lukamu itu.

8. Mampu berkomitmen

Freepik.com/freepik

Terakhir, kamu harus mampu berkomitmen dengan laki-laki yang dirasa tepat untuk menjadi pendamping hidupmu nanti. Kalau dia sudah hadir ke dalam hidupmu tapi kamu sulit untuk berkomitmen dalam hubungan yang serius, pertanyaan “Kapan saya menikah?” hanya bakal terus berputar di dalam benakmu saja.

Jadi, itulah beberapa hal yang bisa menentukan jawaban dari pertanyaan “Kapan saya menikah?” yang kerap muncul dalam pikiranmu. Sekarang, coba kamu refleksi diri, dengan melihat 8 poin di atas tadi, menurutmu kapan, sih kamu akan menikah, Bela?

IDN Channels

Latest from Married