Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Alasan Kenapa Pasangan yang Bahagia Masih Tetap Selingkuh

Kadang kamu nggak mengerti alasannya

Andhina Effendi

Kamu melihat pasangan suami-istri yang tampak bahagia, mesra, dan selalu terlihat kompak. Tiba-tiba kamu mengetahui salah satu dari mereka berselingkuh, sehingga muncul pertanyaan, kenapa pasangan yang bahagia tetap selingkuh, ya?

Faktanya, perselingkuhan tidak selalu terjadi, karena pernikahan yang tidak bahagia. Bahkan pasangan yang bahagia sekalipun tidak luput dari perselingkuhan.

Apa alasannya, ya, Bela?

1. Kesempatan yang terlewatkan

Freepik.com

Sesuatu yang tak pernah dialami atau dirasakan selalu membuat kita penasaran. Apakah itu cinta lama yang bersemi kembali, munculnya mantan gebetan yang ternyata jadi dekat setelah kita menikah, atau keinginan mencoba sebuah hubungan yang nggak sempat kamu rasakan.

Apa pun alasan, sesuatu yang tak sempat kita rasakan sebelum kita menikah, biasanya menimbulkan rasa penasaran. Sayangnya, ketika rasa penasaran itu muncul begitu kuat dan kamu tak bisa membendungnya lagi, perselingkuhan pun mungkin terjadi dalam pernikahan.

2. Ingin mengubah diri sendiri, bukan pasangan

Pexels.com/Rheza Aulia

Menurut Esther Perel, terapis hubungan dan penulis buku “Mating in Captivity”, kebanyakan kliennya yang melakukan perselingkuhan, bukanlah orang yang memang hobi selingkuh. Banyak dari mereka justru berada dalam pernikahan monogami selama bertahun-tahun sebelum akhirnya mencoba hal yang tak pernah mereka coba dalam hidup mereka, yaitu selingkuh.

Kebanyakan dari mereka bukan mencari pengganti pasangannya atau mencari sosok yang lebih baik dari pasangannya. Mereka justru sedang mencari sosok dirinya yang berbeda.

Bukan karena mereka ingin meninggalkan pasangannya, tapi mereka justru ingin meninggalkan diri mereka sendiri,” kata Esther.

3. Teknologi zaman sekarang memudahkan perselingkuhan

Pexels.com/JEshoots

Orang tidak lagi dibatasi oleh wilayah geografis untuk menemukan sosok selain pasangannya. Suami atau istri yang selingkuh bisa membentuk perasaan emosional, bahkan hubungan seksual, meski tidak bertemu secara langsung alias hanya dilakukan secara virtual.

Meski tidak selingkuh secara fisik, jika pasangan kamu sudah terikat secara emosional dengan orang lain, hal itu sama saja selingkuh, lho, Bela! Dia mungkin tidak saling bersentuhan, tapi bisa saja dia memikirkan berciuman atau berhubungan intim dengan orang lain selain kamu. Nggak disadari, hal tersebut sama kuatnya.

4. Keinginan mendapatkan rasa aman dan rasa bergairah sering kali tak terpenuhi

www.freepik.com

Menurut Ester, ada dua kebutuhan mendasar yang dibutuhkan setiap orang, yaitu kebutuhan akan kepercayaan dan stabilitas, serta kebutuhan akan misteri dan petualangan. Tak jarang, seseorang mengharapkan dua kebutuhan tersebut dari satu orang, yaitu pasangannya.

Ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan yang sudah menikah lama. Karena tanda penting dari stabilitas adalah sebuah rutinitas, yang bisa dengan cepat menjadi membosankan sehingga membuat orang membutuhkan petualangan.

Jika ini terjadi dalam hubunganmu, jangan buru-buru mencap hubungan kalian membosankan. Harus ada kompromi dari masing-masing pihak, supaya kamu bisa merasakan stabilitas dalam hubungan tanpa harus mencari petualangan di luar pernikahan.

5. Merasa lebih 'hidup'

Pexels.com/Shvets Anna

Perselingkuhan tidak melulu soal seks dan cinta. Satu kata yang kerap diungkapkan oleh mereka yang melakukan perselingkuhan adalah hal tersebut bikin mereka merasa lebih ‘hidup’.

Ada tantangan tersendiri ketika mereka diam-diam bersembunyi dari pasangannya untuk bertemu selingkuhannya. Sensasi yang ditimbulkan dari perselingkuhan itu membuat orang merasa waspada, selalu terjaga, dan hidup pun terasa menggairahkan.

Itulah mengapa, kamu dan pasangan harus tetap menjaga gairah serta semangat dalam pernikahan. Bukan cuma gairah seks, tapi cari tahu juga apa yang membuat kalian bahagia, penuh energi, dan apa yang bikin hidup kamu terasa bahagia.

IDN Channels

Latest from Married