Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Hadis tentang Saudara Ipar Perempuan, Ada Batasan Interaksi!

Hati-hati, karena ipar bisa jadi "maut"

Adinda Tasya Mutiara

Masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan film baru berjudul Ipar Adalah Maut karya sutradara, Hanung Bramantyo. Kisah film tersebut rupanya diadaptasi dari true story yang pernah diviralkan oleh Eliza Sifaa dalam media sosial TikTok.

Lebih fokusnya, Ipar Adalah Maut menceritakan rumah tangga Aris (Deva Mahenra) dan Nisa (Michelle Ziudith) yang hancur karena adik kandung dari Nisa, bernama Rani (Davina Karamoy). Hal ini dikarenakan Aris ketahuan berselingkuh dengan Rani yang berstatus sebagai adik iparnya sendiri.                                                             

Ternyata, kejadian dari film Ipar Adalah Maut sudah dijelaskan dalam beberapa hadis yang memberikan peringatan tentang batasan interaksi dengan saudara ipar perempuan. Sebagai umat muslim, penting rasanya untuk mengetahui batasan dan etika dalam berhubungan bersama saudara ipar perempuan.

Lantas, seperti apa bunyi hadis-hadis tentang saudara ipar perempuan? Yuk, simak di bawah ini!

Larangan laki-laki berduaan dengan saudara ipar perempuan

Pexels.com/Yan Krukau

Larangan berduaan dengan yang bukan mahram menjadi batasan pertama yang perlu diperhatikan. Dalam berumah tangga, aturan ini berlaku pada hubungan dengan saudara ipar perempuan yang memang bukan mahramnya.

لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا

Artinya:

“Janganlah salah seorang di antara kalian berdua-duaan dengan seorang perempuan (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya.” (HR. Ahmad)

Saudara ipar perempuan bisa menimbulkan fitnah

Pexels.com/Thirdman

Hadis yang paling mendeskripsikan saudara ipar perempuan adalah maut terdapat dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Keduanya berpendapat bahwa saudara ipar perempuan bisa membawa banyak kekhawatiran banyak, seperti keburukan dan fitnah.  Hal ini dikarenakan saudara ipar memungkinkan untuk bisa sampai kepada perempuan dan berdua (berkhalwat) dengannya tanpa ada yang mengingkarinya.

إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ . قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ

Artinya:

“'Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita'. Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?' Beliau menjawab, 'Hamwu (ipar) adalah maut'.” (HR. Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172)

Mengetahui batasan saat berinteraksi antara laki-laki dengan saudara ipar perempuan

Pexels.com/Mikhail Nilov

Hadis kali ini menjelaskan bahwa dunia merupakan tempat manusia untuk beramal, salah satunya adalah membangun rumah tangga. Permasalahannya, ketika sedang mengamalkan ibadah tersebut, dianjurkan untuk menempatkan interaksi dengan saudara ipar sesuai porsinya.

Abu Sa’id Al-Khudri menceritakan dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan, sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah (pengatur) di atasnya, hingga Dia melihat bagaimana kalian beramal. Karena itu takutlah kalian kepada dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena awal fitnah yang menimpa Bani Isra’il adalah pada wanitanya.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Itulah hadis tentang saudara ipar perempuan. Semoga penjelasan di atas bisa menjadi pegangan dalam membangun hubungan antara laki-laki dengan saudara ipar perempuan.

IDN Channels

Latest from Married