Kimberly Ryder baru-baru ini berbagi cerita tentang lika-liku kehidupan rumah tangganya bersama Edward Akbar sebelum akhirnya memutuskan bercerai. Tak disangka, pernikahan mereka diwarnai berbagai tantangan, khususnya dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai pasangan suami-istri.
Melalui podcast bersama Melaney Ricardo, Kimberly mengungkapkan perasaan paling dalam yang sempat dipendam dalam jangka waktu cukup lama. Ia pun mengungkapkan tentang tekanan yang dirasakan selama menjalani pernikahan dengan Edward, yang ternyata sudah berlangsung sejak awal pernikahan mereka.
Berikut Popbela telah merangkum kisahnya secara lengkap. Yuk, simak ulasan di bawah ini!
1. Menikah dengan orang NPD
Selama bertahun-tahun menjalani rumah tangga bersama Edward, Kimberly merasa hidupnya penuh tekanan. Ia menduga mantan suaminya mengalami gangguan kepribadian narsistik (NPD), yang membuatnya harus terus-menerus berkompromi untuk menghindari konflik.
Kimberly pun mengungkapkan bahwa upayanya untuk memenuhi segala keinginan Edward yang gemar menjadi pusat perhatian tersebut justru membuatnya merasa tidak berharga dihadapan orang lain.
“Aku dulu nggak menyadarinya. Tapi banyak orang yang membuka mataku atau berkomentar, kalau dia itu NPD," kata Kimberly.
2. Sosok manipulatif
Selanjutnya, Kimberly mengungkap bagaimana Edward kerap memutarbalikkan keadaan untuk menciptakan citra dirinya sebagai korban atau pihak yang paling teraniaya. Menurut Kimberly, hal ini sering dilakukan oleh mantan suaminya tersebut untuk memanipulasi situasi agar tidak merasakan susah dalam hidupnya.
"Dia sering bersikap manipulatif, nggak mau kami lebih unggul dari dia, dan hanya mau enaknya saja," ungkapnya.
3. Harus memahami peran masing-masing
Kimberly turut menyampaikan pandangannya mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab antara suami dan istri dalam perspektif Islam. Perempuan kelahiran 6 Agustus 1993 ini menekankan bahwa memahami peran masing-masing dalam pernikahan adalah kunci penting untuk membangun hubungan yang harmonis.
Menurut Kimberly, seorang istri memikul tanggung jawab yang tidak ringan, seperti mencurahkan kasih sayang kepada suami, melahirkan, menyusui, hingga mengurus anak. Meski begitu, ia juga menggarisbawahi bahwa peran suami sama pentingnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari memberikan nafkah hingga membantu pekerjaan rumah tangga.
"Kalau di dalam Islam itu kan kita harus tahu hak dan kewajiban kita sebagai suami dan istri. Kalau suami itu, dia harus menafkahi seluruh kebutuhan istri dan sedikit bantu juga di rumah. Dan kalau tidak bisa bantu, tolong dibawakan seseorang yang bisa membantu, kayak ART, babysitter,” jelas Kimberly.
4. Dilarang menggunakan KB
Setelah kelahiran pertama, Kimberly sempat berencana menggunakan metode kontrasepsi dengan tujuan untuk menunda kehamilan. Namun, niat itu justru mendapat penolakan dari Edward. Dengan berat hati, Kimberly pun memilih mengikuti keinginan suaminya, terutama karena mempertimbangkan kondisi ayahnya yang sedang sakit.
Situasi serupa juga dialami Kimberly usai kelahiran anak kedua. Ia mengaku pernah dipaksa untuk tidak menunda kehamilan lagi, meski sebenarnya memiliki keinginan berbeda. Pengalaman tersebut akhirnya menjadi titik balik bagi Kimberly yang menyadari betapa pentingnya memiliki kendali atas tubuh dan keputusannya sendiri.
"Saat aku (melahirkan) anak pertama, ya udah nggak apa-apa, dia bilang nggak usah pakai KB, biarkan natural aja. Cuma aku terima banget, karena saat itu ayah sakit, saat ayah bertemu cucu pertama terlihat senang sekali. Terus, aku pengen KB, tapi nggak dibolehin. Karena dia bilang takutnya kalau mau punya anak lagi nanti jadi susah segala macam, dan aku hamil lagi tiga bulan setelah melahirkan anak pertama," katanya.
5. Didekati banyak lelaki
Terakhir, Kimberly mengungkapkan bahwa sejak resmi bercerai dari Edward Akbar pada 29 November 2024 lalu, dirinya sudah menerima banyak direct message (DM) dari sejumlah laki-laki. Hampir sebulan menjalani status sebagai single mom, ia menyebut ada beberapa lelaki asing yang menyampaikan niat melamar dirinya melalui pesan tersebut.
Namun, meski dihujani ajakan menikah, Kimberly memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Bahkan, ia menganggap ajakan tersebut sebagai candaan saja.
Jika suatu saat memutuskan untuk menikah lagi, pemeran film Bangsal Isolasi ini ingin menjalin pertemanan terlebih dahulu dengan lelaki tersebut. Hal tersebut juga dilakukan agar hubungan pernikahan selanjutnya tidak berujung kepada perceraian kembali.
"Seenggaknya dalam sehari aku rasa ada beberapa orang random yang nge-DM, ‘Bisa nggak jadi bapak sambung anak-anak?' Karena aku tipe orang yang nggak suka yang tiba-tiba kayak dicomblangin sama orang. Aku harus berteman dulu, baru aku mungkin tertarik sesudahnya,” pungkas Kimberly.
Itulah isi curhatan hati Kimberly Ryder tentang pernikahannya dengan Edward Akbar dahulu. Bagaimana menurut kalian, Bela?