Semua orang tentu ingin menikah dengan pria pujaannya. Namun untuk mewujudkannya, tentu membutuhkan keputusan matang dan keberanian yang besar. Bukan sekadar menghabiskan waktu bersama, nyatanya ada banyak alasan di balik sebuah pernikahan. Karena ingin melakukannya sekali seumur hidup, ada baiknya kamu memastikan dan mempertimbangkannya. Nggak mau kan, menyesal karena salah memilih dan alasan yang konyol? Bukannya menjamin kebahagiaan, pernikahan dengan alasan buruk ini dikhawatirkan malah bisa menghancurkan kebahagiaanmu!
Siapa yang nggak mau pernikahan mewah dengan banyaknya tamu hadir di resepsimu? Popbela tahu bahwa kamu tentu memiliki gambaran pesta impian sendiri yang ingin diwujudkan. Gaun megah bak putri atau kue pengantin cantik berbentuk kastil rasanya akan memberi kebahagiaan luar biasa di hari pernikahanmu. Namun ingat, ada perjalanan dan tantangan baru yang akan kamu lewati setelah resepsi selesai. Daripada fokus pada pesta, pastikan kamu sudah memikirkan jangka panjang untuk menghabiskan waktu bersama si dia!
Selain ucapan selamat, kamu memang akan dihujani amplop berisi uang dan hadiah berupa barang-barang rumah tangga dari teman dan kerabat. Tapi ingat, biaya untuk menggelar rangkaian acara pernikahan juga nggak murah, lho. Hal ini tentu nggak sebanding dengan keputusanmu yang harus dijalani seumur hidup.
Menginjak usia tertentu, rasa kesepian bisa menyerang dan membuatmu nggak ingin melewatkan ‘kesempatan terakhir’ untuk menikah. Padahal, menikah bukan menjadi jaminan agar kamu bisa merasa bahagia. Justru sebaliknya, menikah dengan orang yang salah malah bisa membuatmu lebih sedih, lho!
Suka atau nggak, banyak orangtua dan lingkungan yang masih saja mempertanyakan kapan kamu akan menikah. Padahal umur nggak menentukan kapan kamu siap untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Jangan sampai penilaian orang dan tekanan sosial ini membuatmu terpaksa menikah dengan orang yang salah. Jika pasangan yang menuntut untuk menyegerakan, cobalah bersikap jujur dan mencari jalan keluar bersama.
Satu persatu, teman memberikan kamu gaun dan undangan untuk hadir di hari bahagia. Sebagai teman yang baik, kita tentu senang melihat dia sudah menemukan orang yang tepat. Namun, melihat teman dan sahabat sudah menyandang gelar sebagai seorang istri lantas nggak seharusnya membuatmu memaksakan diri untuk menyusul mereka. Tidak perlu takut merasa tertinggal atau kalah karena belum menikah ya, Bela! Karena pernikahan sendiri bukanlah sebuah lomba dan menikah cepat nyatanya tidak membuatmu lebih unggul dibandingkan yang lain!
Wah, mantan sudah move on dan menemukan pendamping hidup! Kapan giliranku? Bukankah aku lebih baik dari pasangannya? Kenapa masih belum juga menikah? Hati-hati Bela, pikiran ini justru akan membuatmu kalah darinya. Menikah hanya karena dilandasi rasa iri, cemburu, serta ingin membuktikan dari mantan bukanlah solusi yang tepat. Apalagi bila kamu memilih sembarang pasangan tanpa berpikir jauh ke depan. Nggak mau kan mengorbankan kebahagiaan dan masa depanmu hanya karena ingin membuat mantan menyesal?
Seks hanyalah sebagian kecil dari kehidupan rumah tangga yang sebenarnya jauh lebih rumit. Nyatanya, banyak pasangan yang justru menomorduakan hubungan seks setelah menikah karena ada tanggung jawab baru yang harus diprioritaskan. Sangat disayangkan apabila kamu ingin buru-buru menikah hanya karena ingin bisa melakukan hubungan seks. Padahal dibalik itu semua, ada tanggung jawab yang lebih besar menantimu!
Siapa bilang uang dapat membeli apa saja? Nyatanya harta nggak akan pernah bisa menggantikan kebahagiaan dan rasa cinta antara kamu dan pasangan. Menikah karena harta atau uang adalah alasan yang sangat klise dan tidak selamanya bisa dibenarkan. Menikah karena cinta saja masih ada kemungkinan nggak bahagia, apalagi jika pernikahan tanpa cinta yang hanya dilandasi oleh harta semata?