Jatuh cinta dengan orang lain ternyata nggak menjadikan kamu benar-benar buta seutuhnya, lho. Meski sedang dimabuk kepayang dengan indahnya romansa cinta dengan si dia, jauh di lubuk hati kamu yang terdalam, sesungguhnya kamu mengerti dan paham bahwa hubungan yang sedang kamu jalani itu tidaklah tepat.
Meski mungkin kamu akan mencoba meyakinkan diri untuk nggak goyah dan justru berpikir sebaliknya, atau menepis kenyataan sehingga kamu dan pasangan bisa tetap bersama lebih lama, pada titik tertentu, kamu sadar bahwa berpisah mungkin adalah yang terbaik.
Secara rasional, kamu tahu bahwa kamu dapat menjadi pribadi yang lebih baik tanpa si dia. Tapi, pemikiran tersebut nggak dapat menghilangkan perasaan kehilangan besar yang muncul ketika kehilangan pasangan.
Take your time, Bela
Sebagai seseorang yang berada dalam suatu hubungan, tentunya, kamu merasa sangat dekat dengan pasangan baik secara fisik maupun emosional. Perasaan keterikatan itu memang nggak dapat hilang dalam satu malam, Bela.
Tenang and take your time! Butuh waktu bagi hatimu untuk dapat menerima, menyembuhkan, dan melepaskan si dia yang kurang tepat berada di hidupmu. Bersama dengan seseorang yang kamu cintai memang dapat membuat kehidupanmu jauh lebih mudah. Namun, apabila seseorang tersebut bukanlah orang yang tepat untukmu, keikhlasan hati harus memegang peran besar untuk segera pergi.
Meski terkadang godaan untuk bergegas kembali kepada mantan pasangan kamu yang telah menjadi titik teraman untukmu, cobalah untuk kembali ke realita dan mengingat kembali bahwa kamu dan dia nggak lagi ditakdirkan untuk bersama.
Orang yang kamu rasa nggak tepat untukmu itu nggak patut untuk kamu jadikan sandaran hidup, Bela. Berusahalah kembali untuk menggunakan kepala jernih bahwa membangun kembali koneksi dengan sang mantan adalah sesuatu yang salah. Kamu harus benar-benar melatih hati serta pemikiran kamu untuk menjauh dan nggak lagi sesekali mencoba terhubung dengan si dia.
Melihat permasalahan dengan lebih obyektif
Untuk melatih diri kamu agar terbiasa menggunakan pola pikir rasional terutama ketika berhadapan dengan si dia, kamu dapat menyusun dua daftar yang berbeda. Daftar yang pertama adalah daftar mengenai hal positif serta kenangan apa yang kamu miliki bersamanya dan daftar yang kedua, secara spesifik berisi tentang segala hal yang kamu rasa nggak cocok dan nggak dapat kamu terima dari mantan kamu.
Cobalah untuk melihat sesuatu secara lebih obyektif dan sekonkret mungkin. Dengan begitu, daftar ini dapat membantumu untuk menghidupkan kembali kenyataan yang selama ini berusaha untuk kamu tampik sehingga nggak ada lagi alasan bagimu untuk meromantisasi hubungan yang telah lama kandas bersama si dia.
Hargai setiap prosesnya
Penting untuk kamu mengenali diri sendiri dan menerima perasaan sakit hati serta kesedihan mendalam pasca perpisahan yang menyakitkan, lho. Untuk mulai melepaskan dibutuhkan perasaan ikhlas dan tegar dalam menjalani hari-hari ke depan. Rindu dan tangisan tiap malam yang tak pernah berhenti itu adalah hal yang wajar, kok. Dalam proses penyembuhan, kamu harus benar-benar percaya bahwa waktu secara perlahan akan membawa perasaan sakit dan sedih pergi bersamanya.
Seseorang yang telah menjadi mantan juga nggak perlu kamu lupakan, Bela. Ingatlah si dia sebagai suatu pembelajaran dan kenangan di masa lalu yang harus dikubur dalam-dalam. Jangan terlalu keras pada diri kamu sendiri untuk bergerak lebih cepat dari yang seharusnya dalam proses move on dan pemulihan hati. Hargailah proses sehingga ke depannya kebahagiaan yang menunggu dapat menggantikan air mata menjadi perasaan suka cita tanpa batas.