Menghabiskan waktu dengan hidup sebagai seorang ‘selingkuhan’ mungkin terdengar begitu menyedihkan. Menjalin hubungan dengan seseorang yang sebenarnya sudah memiliki pasangan, seharusnya jangan menjadi pilihan hidupmu. Apabila kamu termasuk salah satunya, inilah saat yang tepat untuk berhenti!
Meski dimulai dengan mengabaikan perselingkuhan itu sendiri dan mengompromikan nilai-nilai moral. Segalanya akan berakhir cepat atau lambat, Bela. 99 persen laki-laki yang telah menikah nggak akan meninggalkan istri, anak-anak, dan kekayaan mereka hanya untukmu. So, sebelum kamu kehilangan lebih banyak lagi dan merugi, segera lakukan introspeksi dan tinggalkan ia yang sama sekali nggak menganggapmu berharga, ya.
Popbela telah merangkum beberapa hal yang akan terjadi ketika kamu hidup sebagai seorang perempuan 'simpanan' alias selingkuhan. Dengan begitu, kamu dapat belajar dan kembali tersadar.
1. Nggak hanya tidur denganmu, tapi si dia juga dengan istrinya
Bahkan, mungkin dia pernah mengakuinya secara terang-terangan kepadamu tentang hal yang satu ini. Admit it, Bela. Jangan berusaha untuk menyangkalnya. Perilaku si dia yang membuatmu nggak nyaman ini, akan terus berlanjut ketika kamu memilih untuk tetap tinggal bersamanya. Sedangkan ia akan tetap melakukan apa pun untuk menjaga keutuhan rumah tangganya sendiri. Bukankah yang dilakukan olehnya sangat egois dan nggak adil untukmu?
2. Dia akan selalu mencintai istrinya
Bagi si dia, kamu akan selalu menjadi 'boneka' yang sempurna. Tetapi, fakta bahwa istrinya merupakan ibu dari anak-anaknya, tidak mungkin dengan mudah terhapuskan. Apalagi, ketika ia adalah sosok yang masih mencintai istrinya. Laki-laki yang menjadikanmu seorang selingkuhan ini, tentu saja, nggak akan mengambil risiko besar yang dapat membuat rumah tangga dan perkembangan anak-anaknya terganggu.
3. Kamu nggak akan pernah menjadi prioritas
Tentu saja, si dia akan menghujanimu dengan perhatian, pesan singkat yang menggoda di setiap malam, dan hadiah-hadiah mahal hanya agar kamu merasa nyaman. Nggak jarang, perlakuannya terhadapmu kerap bikin kamu lupa bahwa kamu hanya ada di sela-sela kehidupannya, bukan di intinya. Apa pun itu, kamu layak bersama dengan orang yang menjadikanmu sebagai prioritas, Bela.
4. Kamu akan menyembunyikan kehidupanmu dari teman dan keluarga
Menjadi seorang 'simpanan' memang nggak pernah mudah. Suka tidak suka, berbohong pada orang lain tentang kehidupanmu akan terasa lebih mudah. Segalanya adalah tentang pilihan. Hidup sebagai seorang selingkuhan tentu saja akan memaksamu menghindari interaksi dengan teman maupun keluarga. Situasi kencan yang saat ini sedang kamu hadapi penting sekali dijaga kerahasiaannya dari siapa pun. Hal ini jelas sangat tak adil untukmu. Apa iya, kamu mau terus berbohong sepanjang hidupmu?
5. Kamu menunggu dan berharap akan sesuatu yang sia-sia
Kamu mungkin benar-benar percaya bahwa situasi yang kamu hadapi bersamanya jelas berbeda dan kamu istimewa di matanya. Percayalah, tindakan yang kamu lakukan ini hanya membuang waktu dengan percuma, Bela. Komitmen si dia yang kamu tunggu-tunggu tak akan terwujud.
6. Ketika kamu mencoba pergi, ia akan menahan dan menarikmu kembali
Apabila kamu mencoba untuk mengakhiri perselingkuhan ini dengannya, ia tak akan membiarkan kamu pergi begitu saja. Si dia akan terus berupaya untuk menahanmu pergi dan kembali. Biasanya, tindakan yang paling mungkin untuk dilakukan adalah dengan bersikap manipulatif. Air mata yang bercucuran, surat cinta, dan kiriman bunga mawar, misalnya. Akan ada lebih banyak janji kosong yang ia beri kepadamu bahwa ia akhirnya akan berbicara dengan istrinya. Namun, sekali lagi, percayalah, ini tak akan pernah terjadi!
7. Kamu akan merasa bersalah dan menyesal
Seiring berjalannya waktu, perasaan bersalah akan terus menggerogoti hati. Kamu tak lagi mengenali siapa dirimu sebenarnya. Kamu akan merasa terjebak karena telah jatuh cinta dan tak dapat bersama orang lain, tetapi, di satu sisi kamu tahu bahwa ia tak setia denganmu. Tinggalkan segera yang bukan kepunyaanmu, Bela. Perasaan sedih yang saat ini kamu rasakan akan menuntunmu pada kebahagiaan yang sesungguhnya, kok.
