Apakah kamu merasa penuh emosi dan marah hampir sepanjang waktu? Apakah kamu khawatir bahwa kemarahan kamu yang mudah terpantik itu akan membuatmu menyerang pasangan hingga mengatakan sesuatu yang akan kamu sesali?
Cepat atau lambat, kemarahan yang meluap-luap dapat segera menggagalkan hubungan kamu dengan si dia. Kecuali, kamu bergegas mengambil langkah sehingga dapat mengendalikan emosi yang dapat merusak segalanya. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan amarah . Nggak perlu cemas, meski begitu, cara-cara di bawah ini tetap membuatmu bebas berekspresi, kok. Tapi, dengan batasan-batasan tertentu yang nggak menyakiti orang lain pastinya.
But, first, untuk dapat mengendalikan amarah dalam diri, pahami lebih dulu apa yang dapat membuat emosimu tak terkendali, ya. Dengan begitu, akan lebih mudah untukmu menemukan solusi dari permasalahan ini.
Tanyakan pada dirimu, "Apa penyebab kemarahanmu yang sesungguhnya?"
Biasanya, emosi yang negatif seperti perasaan marah dan sedih memiliki akar penyebab tertentu yang belum terselesaikan. Untuk itu, cobalah bersikap jujur terhadap diri sendiri dan pasangan. Namun, akan lebih baik jika memulainya dengan mengetahui lebih dulu apa penyebab amarah yang selalu hadir dalam diri. Lakukan tips ini dengan menuliskannya dalam selembar kertas, ya. Dengan begitu, kamu dapat berpikir jernih dan lebih tenang.
Jangan biarkan amarah mengendalikanmu
Ibaratnya, amarah adalah binatang buas yang kelaparan. Apabila dibiarkan, mereka akan mencari lebih banyak kesalahan dan alasan sebagai pembenaran. So, jangan beri mereka kekuasaan untuk mengendalikanmu, ya. Apabila kamu merasa kemarahan nyaris menguasai diri. Cobalah sebisa mungkin untuk tetap tenang dengan mengambil napas dalam-dalam.
Ketahui bahwa amarah mendatangkan konsekuensi fisik yang dapat kamu rasakan
Hormon yang berhubungan dengan kemarahan adalah adrenalin dan kortisol. Faktanya, hormon-hormon ini dapat membatasi aliran darah kamu menuju otak, lho. Sehingga, nggak mengherankan jika ketika marah, pemikiran jadi nggak jernih, penglihatan bagian tepi menyempit, dan pendengaran kamu cenderung meredup.
Ingat kembali saat-saat di mana kamu tidak menyimpan marah untuk pasangan
Dalam hubungan, tentunya ada saat di mana kamu dan pasangan nggak memiliki permasalahan yang berarti. Segala hal terasa begitu mudah karenanya, bukan? Mungkin, hal ini dapat kamu jadikan sebagai bahan untuk refleksi. Coba, deh, ingat kembali ketika kamu tidak menyimpan amarah terhadap si dia. Bagaimana caramu bertindak saat agar keadaan tak menjadi keruh karena masalah-masalah sepele. Cara yang satu ini dapat membantumu untuk mengantisipasi munculnya kemarahan yang mungkin dapat terpantik akibat permasalahan tertentu.
Ambil tindakan
Ternyata, berpikir dan merasa saja nggak cukup, lho, untuk mendatangkan emosi yang positif dan menjauhkan diri dari amarah. Kamu perlu mengambil tindakan yang baik hati, loyal, dan penuh kasih kepada orang lain termasuk pasangan. Dengan begitu, kebahagiaan akan tumbuh subur dan kamu akan merasa tenang karenanya. Sehingga, nggak ada waktu lagi bagi amarah untuk menguasai dirimu tanpa alasan yang jelas.
Yakinkan diri bahwa marah tak pantas jadi penghancur hubungan kamu
Kemarahan yang tak terkendali biasanya akan berujung pahit. Apalagi, ketika berkaitan dengan sebuah hubungan. Percikan amarah setitik saja dapat melukai hati pasangan akibat kata-kata yang tak seharusnya terucap. Untuk itu, ketika kamu merasa mulai naik pitam. Ada baiknya untuk berpikir kembali. Apakah rasa marah yang sebentar lagi akan kamu luapkan ini layak dan pantas menghancurkan hubungan kamu?
Kamu memiliki kekuatan untuk mengendalikan ledakan kemarahanmu sendiri, kok. Memangnya kamu benar-benar ingin mengorbankan hubunganmu hingga kandas hanya karena emosi sesaat? Jika jawabanmu adalah tidak, maka, hilangkan pola-pola kemarahan ini dengan gaya komunikasi yang sehat, ya.