Bela, apa yang ada di benakmu ketika mendengar aplikasi online dating? Sebagian orang ada yang langsung skeptis, bahkan menjauhi aplikasi kencan karena beranggapan media sosial kadang suka mengecoh dan tak sesuai harapan. Namun, ada juga yang justru tertarik dan menjadikan aplikasi online dating sebagai alternatif untuk mencari jodoh.
Mencari jodoh lewat aplikasi memang memiliki risiko tersendiri. Namun, bukan berarti hal itu menjadi mustahil, ya, Bela. Banyak juga kisah sukses pasangan yang menemukan jodohnya lewat aplikasi online dating. Salah satunya kisah cinta seorang pengguna Tinder, Neelam Naden, yang berjodoh dengan laki-laki asal Prancis bernama Julien Malaise.
Berawal dari iseng-iseng
Sebagai seorang introvert, Neelam Naden tidak memiliki banyak social events untuk didatangi. Agar keluar dari zona nyaman dan memberikan ruang untuk bersosialisasi, perempuan berdarah India-Indonesia ini memutuskan untuk menggunakan aplikasi Tinder di tahun 2014.
“Jadi aku pakai Tinder karena dikasih tahu temanku. Awalnya sih iseng-iseng aja, aku nggak cari pasangan dari situ karena aku pikir mana mungkin sih aplikasi kayak gini bisa sampai jadian jadi pacar,” kata Neelam saat berbincang dengan Popbela beberapa waktu lalu.
Sempat skeptis dan berpikir tak akan mendapat jodoh dari aplikasi kencan, siapa sangka ia justru menemukan pendamping hidupnya lewat Tinder. Setelah satu tahun main Tinder, Neelam bertemu dengan seorang laki-laki asal Prancis bernama Julien Malaise. Setelah match, keduanya pun saling chatting dan mengobrol dengan intens.
Jadian setelah beberapa kali bertemu
Merasa cocok dan obrolannya menyenangkan, Neelam dan Julien akhirnya janjian untuk ketemuan dengan makan siang bersama. Sejak awal, Neelam memang tak memiliki ekspektasi yang tinggi untuk dapat menjalin hubungan asmara dengan Julien.
“Awal ketemu pun aku nggak mikir ini orang bakal jadi pacar. Karena selama chat, dia tuh orangnya nice dan interesting aja. Jadi ya udah deh ketemuan, at least jadi teman,” ungkapnya.
Sejak pertemuan pertama, mereka pun jadi semakin dekat hingga beberapa kali nge-date. Setelah beberapa kali jalan bareng, akhirnya Julien memberanikan diri untuk ‘nembak’ Neelam. Pernyataan cinta itu pun diterima, keduanya resmi menjadi sepasang kekasih di awal tahun 2016.
Satu frekuensi, alasan Neelam jatuh cinta pada Julien
Neelam mengatakan bahwa hal ini bukanlah ‘love at the first swipe’, melainkan ikatan yang tumbuh dari waktu ke waktu melalui komunikasi yang intens, passion, dan frekuensi yang sama. Dulu, Neelam adalah seseorang yang tidak percaya diri, kaku, dan tertutup. Tetapi menurutnya, aplikasi kencan seperti Tinder mengubah persepektif tersebut. Ia berhasil menemukan seseorang yang dapat membantunya menunjukkan hal terbaik dari dirinya, yang menghormatinya, dan akan membangun masa depan bersama.
“Pas aku ketemu dia, aku merasa sefrekuensi gitu. Dia juga udah lama di Indonesia, ngerti dengan kebudayaan Indonesia, dia juga menghargai orang Indonesia. Tapi, ada hal-hal lain yang kita nggak bisa jelasin kenapa kita cocok,” cerita Neelam. “Memang dari awal aku ketemu dia, ada something different yang aku nggak bisa jelasin. Jadi kayak udah jodohnya atau the one gitu kali, ya.”
Tantangan menjalin hubungan dengan WNA
Menjalin hubungan dengan warga negara asing (WNA) bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi keduanya, salah satunya soal bahasa. Namun, Neelam merasa tak terlalu kesulitan karena Julien sendiri memang sudah lama tinggal di Indonesia. Rupanya, Julien sudah menetap di Indonesia sejak dirinya masih duduk di bangku SMP lantaran orangtuanya bekerja di sini. Lama tinggal di Indonesia membuat pengusaha berusia 36 tahun itu sudah paham dengan bahasa serta budaya Tanah Air.
Kendati demikian, Neelam mengaku tetap ada banyak hal yang harus disesuaikan satu sama lain. Bahkan, perempuan berusia 28 tahun ini sampai belajar bahasa Prancis agar mengerti pembicaraan Julien saat bertemu dengan teman-teman dari negara asalnya itu.
“Karena dia (orang) Prancis mungkin tantangannya di bahasa Prancis. Karena di keluarganya dia dan di pergaulan Prancis, mereka proud banget sama bahasanya. Jadi meskipun mereka tahu aku nggak bisa ngomong bahasa Prancis, mereka tetap ngobrol aja walaupun aku nggak ngerti bahasanya,” tutur Neelam.
Sempat ditentang ayah Neelam
Siapa sangka, hubungan mereka ternyata sempat tak direstui oleh keluarga Neelam. Sang ayah rupanya tak setuju putrinya berpacaran dengan bule karena imej ekspatriat yang hanya ingin pacaran tanpa keseriusan, kemudian dengan mudahnya berpindah-pindah negara.
Namun akhirnya, Neelam dapat memberikan pengertian pada ayahnya bahwa Julien bukanlah laki-laki bule seperti itu. Terlebih lagi, Julien memang sudah menunjukkan keseriusannya menjalin hubungan dengan Neelam, salah satunya dengan mengenalkan sang kekasih pada keluarganya.
Pacaran 5 tahun dan akhirnya menikah!
Jalinan asmara pasangan beda kewarganegaraan itu pun terjalin dengan awet selama 5 tahun. Berawal dari keisengan semata, Neelam malah menemukan pelabuhan terakhirnya melalui aplikasi kencan. Setelah lama berpacaran, perempuan yang berprofesi sebagai desainer grafis ini akhirnya resmi dipersunting oleh Julien pada 2 Maret 2021 lalu.
Menikah dengan seorang WNA rupanya bukanlah hal yang mudah. Birokrasi yang panjang dalam mengurus surat-surat pernikahan mereka begitu menyita waktu. Neelam dan Julien butuh waktu 2 tahun lamanya untuk mengurus surat pernikahan mereka. Karena hal ini, Neelam bahkan hampir menyerah dan tak mau melanjutkan hubungannya ke pernikahan, lho! Beruntung, akhirnya masalah berkas-berkas itu dapat diselesaikan dengan baik. Keduanya pun kini telah resmi jadi pasangan suami istri.
Nah, kisah Neelam dan Julien ini membuktikan bahwa kita dapat bertemu jodoh dengan cara yang nggak disangka-sangka. Kamu sendiri punya pengalaman seperti apa nih, saat bermain aplikasi dating? Share pengalamanmu ya, Bela!