Menjalin hubungan memang nggak selamanya mudah. Apalagi, jika kamu baru memulai membuka hati lagi dengan seorang laki-laki. Mungkin yang ada di pikiranmu adalah bagaimana caranya menarik hati gebetan agar dia jatuh hati kepadamu hingga akhirnya malah membuatmu melakukan kesalahan saat kencan pertama dengannya.
Dilansir dari The Insider, seorang dating coach bernama Shira Teichman mengatakan banyak orang yang melakukan kesalahan dalam saat berkencan sehingga hubungan mereka pun nggak bisa bertahan lama. Menurut Shira, inilah 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh wanita saat berkencan.
Bela, apa sih yang ada di benakmu saat kencan pertama? Pakaian apa yang akan dikenakan atau parfum apa yang cocok agar si dia tertarik? Mungkin sebagian wanita memang sering berpikir untuk memberi penampilan terbaik saat kencan pertama. Padahal, yang terpenting ialah bagaimana kamu mengetahui seperti apa perasaan gebetan terhadapmu. Berdandan cantik memang sah-sah saja, tapi jangan sampai fokus pada penampilan diri sendiri hingga mengabaikan bagaimana sikapnya di depanmu.
Banyak wanita yang melihat laki-laki pertama kali dari penampilan dan pendapatannya lebih dulu. Padahal, hal ini juga bisa berubah dari waktu ke waktu. Menurut Shira, penampilan dan pendapatan seorang laki-laki memang penting, tapi bukan prioritas utama untuk membuat hubungan yang kuat dan langgeng. Kesamaan tujuan dan kepribadian yang baik justru hal penting untuk membuat hubungan itu bertahan.
Sebagai wanita, kamu mungkin pernah merasakan kalau gebetanmu ini punya sifat yang mungkin akan “menguasai” hubungan kalian nantinya. Sesuka apa pun kamu pada gebetan, jika kamu merasa dia adalah orang yang pencemburu dan mudah marah, sebaiknya jangan abaikan hal tersebut. Siapa sih yang mau memiliki pasangan yang memegang kendali? Apalagi jika dia egois dan nggak mau jadi pendengar yang baik.
Sebagian besar wanita memang ingin mendapat perhatian dan pengertian dari pasangannya. Ketika kamu mengutarakan keinginan di depan gebetanmu ini, coba lihat bagaimana tanggapannya. Jika sejak awal saja dia nggak mau mendengarkanmu, bagaimana nantinya bisa menjalin hubungan yang awet? Lihat responsnya, jika ia ingin membuatmu selalu bahagia, maka lanjutkan. Memang, setiap orang memiliki kekurangan, tapi jika sejak awal saja responsnya nggak begitu baik, bisa jadi saat pacaran nanti dia akan terbiasa dengan hal itu.
Hanya karena nyambung saat berbicara, bukan berarti kalau dia adalah belahan jiwamu. Memang, nyambung saat mengobrol adalah hal yang penting untuk melihat apakah kalian cocok atau nggak. Namun, bisa saja sebenarnya kalian hanya cocok dari segi pembicaraan, sementara untuk urusan hati justru berbeda. Mungkin dia terlihat berkarisma, tapi di belakangnya justru ia memiliki egoisme yang tinggi.
Sebagian orang mungkin nggak mau berpacaran dengan sahabat sendiri karena takut akan merusak hubungan dan jadi awkward nantinya. Padahal, menurut penulis sekaligus psikolog, Dr. John Gottman, justru banyak rumah tangga yang awet ketika suami dan istrinya tersebut menjalin persahabatan lebih dulu sebelum akhirnya berpacaran dan menikah. Dengan bersahabat lebih dulu, kamu sudah mengenal segala sifatnya sehingga bukan nggak mungkin nantinya akan membuat hubungan kalian awet, lho.
Dalam suatu hubungan, sebaiknya ada take and give sehingga timbul rasa saling pengertian dan selalu berusaha membahagiakan pasangannya. Namun ada saja kondisi di mana hanya salah satunya yang perhatian, sementara pasangannya nggak mau pusing atau bahkan jadi egois. Tentunya ini nggak akan membuat hubungannya berhasil. Sebenarnya hal ini bisa juga kok dilihat di awal, contohnya perhatikan caranya berbicara dan mendengarkan. Jika ia lebih banyak berbicara dan enggan mendengarkan, bisa jadi nantinya ia malah jadi sosok yang egois dalam hubungan.
Jadi, sudah siapkah kamu memulai hubungan kembali, Bela?
