10 Puisi Cinta LDR untuk Mengobati Rindu Pada Pasangan

Bikin hati meleleh

10 Puisi Cinta LDR untuk Mengobati Rindu Pada Pasangan

Menjalani hubungan jarak jauh alias LDR (long distance relationship) memang bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komunikasi yang baik dan saling pengertian agar hubungan tetap berjalan langgeng. Tak hanya itu, pasangan LDR juga harus menahan rindu karena tak bisa bertemu dengan sang pujaan hati. Kata-kata puitis mungkin menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan kerinduan pada pasangan yang jauh di sana.

Kamu yang sedang menjalani LDR pasti tahu suka dukanya berjauhan dengan pasangan. Khusus untuk kamu yang sedang menahan rindu, yuk ungkapakan perasaanmu lewat 10 kumpulan puisi cinta LDR dari orang terkenal berikut ini!

10 Puisi Cinta LDR untuk Mengobati Rindu Pada Pasangan

Kau dan Jarak

Aku telah menjadi penghalang 
antara kau dan jarak 
Namun kemudian kau berteriak: 
jangan halangi jarak itu! 
biarkan ia ada di antara kita! 
Jarak itu pun makin melebar 
kian tak terukur 
Bahkan kini 
kau telah lebih jauh 
dari sekedar pergi 

Norman Adi Satria

Jangan Pernah Bunuh Rindu

Aku akan selalu mengenang 
momen-momen ketidakbersamaan kita 
yaitu ketika kita mencoba 
berjuang mengatasi jarak 
dengan tanpa membunuh rindu  

Kerna rindu pun punya sanak family 
yang bila satu di antaranya dibunuh 
akan hadir berjuta membalaskan kesumat 
menggempur kita hingga terkapar 
tak lagi dipuaskan bayang di balik layar 

Norman Adi Satria

Rinduable

Jauh sebelum kita bertemu
aku sudah punya rindu
Rindu itulah yang selama ini menjadi penghalang
bagi siapapun yang mencoba datang
mulai dari gadis incaran
sampai mantan terindah yang tiba-tiba minta balikan

Oleh sebab itu aku dan rindu sering bertengkar
Terlebih soal siapa yang lebih layak untukku dan untuknya

Hingga akhirnya kamu datang
Dan barulah aku tahu
Kamu yang selama ini ditunggu oleh rindu

Please, tak usah bilang: so sweet
Aku tak sedang nggombal
Kamu emang rinduable banget kok
Cieee…. Ngangenin…

Norman Adi Satria

Pulang ke Mimpi

Ini sudah kesekian sepi 
aku menanti, 
dan entah berapa sepi lagi 
harus kulewati. 

Inilah yang aku takuti 
kau sengaja menjadikan sepi 
sebagai sebuah takaran tuk kembali. 
Katamu: nanti 
bila kau sudah kesepian. 

Bukankah kau tahu 
sepi memperlama terasanya waktu? 
Sepi bukanlah sebuah perjalanan 
yang semakin jauh aku melangkah 
kian mempersingkat jarak denganmu. 

Yang harus aku lakukan hanya menunggu, 
menunggumu. 
Bila aku gaduh sepi akan lenyap, 
maka aku diam agar kesepian kian senyap, 
dan berharap 
kau datang ketika aku lelap. 

Ini sudah sangat sepi, 
mari pulang ke mimpi. 

Norman Adi Satria

Pada Suatu Hari Nanti

Pada suatu hari nanti

Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

— Sapardi Djoko Damono

Yang Fana Adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?”
Tanyamu. Kita abadi.

— Sapardi Djoko Damono

Telepon Kaleng Susu

Aku di sini, 
memegang ujung tali 
menelusuri 

Kau di sana, 
memegang ujung satunya 
mengawasi 

Regangkan! 
Usah berputar tak tentu 
kau akan terlibat, 
dan kita memang saling melibat 

Rentangkan! 
Agar terdengar suara 
maka kita bisa saling berbicara

— Unknown

Rindu Menantimu

Kini ku sendiri 
Tak ada kamu di sampingku 
Hariku menjadi sepi tak berwarna 
Indahnya mentari tak seindah kemarin 
Aku merindukanmu 
Apakah kau merindukanku 

Kata rindu tak bisa ungkapkan 
Perasaan dihati ini menahan rasa 
Jarak kini memisahkan kita 
Waktu seakan begitu lambat berputar 
Aku menantimu 

Memang hal ini harus kita jalani 
Perpisahan ini bukan untuk selamanya 
Masa depan kita akan bahagia 
Berjuang bersama untuk menggapai cita 
Cinta kita akan abadi 
Aku akan setia menantimu 
Sayangku

— Unknown

Slide Kenangan

Bukankah kubilang, aku selalu merindu? 
Pada harum tubuh 
cerita lucu, 
dan renyah suaramu 

Aku selalu menyimpan 
potongan kecil semua kenangan 
untuk kuputar berulang-ulang 
hingga kau kembali datang

— Unknown

Daun Akasia yang Bercerita

Sore itu di lapangan Saburai 
di bawah pohon rindang 
yang berangin kencang 
daun akasia berguguran 

Aku memulungnya satu 
memasukannya di sakumu 
kau bertanya 
tak mengerti kelakuanku 
kau bilang aku kekanakan 

Pagi tadi 
daun akasia itu 
kau letakkan di tengah buku catatan 
kau mendengarkan 
daun akasia yang bercerita 

Cerita tentang kita 
di atas kereta yang mulai meninggalkan kota

— Unknown

Itulah kumpulan puisi cinta LDR yang bisa mengungkapkan perasaanmu saat ini. Lalu, mana yang jadi favoritmu, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved