Alami putus cinta, sudah terasa menyulitkan. Akan tetapi, bagaimana jadinya bila kamu baru saja putus dari seseorang yang punya kepribadian narsistik?
Untuk kamu yang belum mengetahui, narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa bahwa dirinya sangatlah penting dan harus mendapatkan semua perhatian orang lain. Nah, sadar atau tidak, mungkin kamu akan merasakan beberapa kesulitan saat berpisah dari orang tersebut.
1. Menyalahkanmu karena hubungan berakhir
Jika kamu baru saja putus dengan seorang narsistik, mungkin yang sedang dilakukannya saat ini adalah menyalahkanmu atas semuanya. Meski mungkin penyebab hubungan kalian harus berakhir karena kesalahan berdua, dia akan tetap membuat itu semua seolah kesalahanmu.
Sebab, seseorang narsis sangat benci terlihat buruk. Meski ini terasa tidak adil, namun kamu tak perlu sibuk membantah perkataan mereka di depan publik. Karena pada dasarnya, kamu akan tetap memiliki orang-orang yang percaya dan cinta kepadamu tanpa kamu melakukan apa pun.
2. Tidak bertanggung jawab atas tindakannya
Seolah menyalahkanmu atas segalanya belum membuatnya merasa puas, seorang narsistik juga sering menolak untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka. Orang yang jelas memiliki kepribadian ini hanya akan bertanggung jawab saat sikapnya itu memberikan image baik padanya, seperti pekerja keras, baik hati, pemaaf, dan lainnya.
3. Mereka akan memanipulasimu
Selanjutnya, seorang narsistik di akhir hubungannya juga akan mencoba memanipulasimu agar bisa kembali bersama. Ada banyak cara yang bisa mereka lakukan.
Mulai dari mencoba membuatmu merasa bersalah dan memberi kesempatan kedua, membuat janji palsu, atau sengaja memutus semua akses agar kamu merasa sengsara bila tak bersamanya. Sayangnya, semua yang dilakukan mereka hanyalah sebuah taktik yang tak benar-benar akan terjadi seperti yang mereka janjikan.
4. Memancing amarahmu
Apakah mantanmu mencoba menyangkal hal yang sudah jelas-jelas terjadi? Atau mungkin mereka memberi tahumu bahwa kamu terlalu berlebihan atau sensitif?
Jika ini terjadi, ketahuilah bahwa mereka juga melakukan cara ini untuk melimpahkan kesalahannya kepadamu dan balik menyalahkan amarahmu karena menjadi penyebab semua kekacauan tersebut. Jadi, lakukanlah tindakan antisipasi dan menjauhinya sebelum semuanya semakin jauh.
5. Menjelek-jelekkanmu di depan umum
Penolakan akan merusak citra seorang narsistik. Maka dari itu, saat dia tak berhasil mendapat kesempatan kedua, maka bisa dipastikan bahwa mereka akan menjelek-jelekkanmu di depan umum. Mereka tak akan membiarkan citra yang rusak hanya terjadi pada dirinya.
Baik di dunia nyata, atau pun di media sosial mereka akan sama kerasnya berusaha menjatuhkanmu. Oleh karena itu, saat kamu memutuskan tidak kembali kepadanya, langsunglah membatasi akses yang dimiliki mantan kepadamu. Lakukanlah tindakan bijak jika memang diperlukan.
6. Mengancam untuk melukai diri
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, seorang narsistik berani untuk mengancammu dengan tindakan apa pun, meski itu sudah di luar akal. Yup, mengancam untuk melukai diri sendiri sangat mungkin dilakukan mereka selama itu membuahkan hasil seperti yang diinginkannya.
Tetapi, apakah mereka benar-benar akan melakukannya? Dalam kebanyakan kasus, mereka tidak benar-benar melakukannya. Karena narsistik akan kembali ingat bahwa mereka hanya cenderung memiliki rasa mementingkan diri sendiri dan mempertahankan harga dirinya. Ancaman itu hanya dilakukan untuk memeras sisi emosionalmu.
7. Mengambil barang-barangmu
Ciri seorang narsistik yang juga perlu kamu ketahui adalah bahwa mereka sangat ingin memegang kendali atas semua hal. Saat kamu harus putus, bisa jadi ia akan mengambil barang-barang berhargamu dan menawarkanmu sebuah transaksi yang tentu merugikanmu.
"Kamu boleh mendapatkan barang-barangmu asalkan...." adalah kalimat yang sering dilontarkannya. Tidak perlu gegabah dengan langsung menjawabnya. Pikirkanlah dengan matang mana yang lebih penting, barang tersebut atau kondisimu.
8. Langsung menjalin hubungan baru
Dengan kepribadiannya yang sangat ingin terlihat baik, maka sangat mungkin baginya langsung menjalin hubungan baru selepas putus denganmu. Menariknya, alasan langsung menjalin hubungan baru tersebut bukan karena mereka mencintai kekasihnya.
Akan tetapi, semua itu dilakukan karena dua alasan. Pertama, mereka ingin membuatmu cemburu, atau sekadar tak ingin sendiri dan membutuhkan validasi dari orang lain.
9. Dia mungkin akan terus memantaumu
Masih berhubungan dengan ingin memegang kendali seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang narsistik juga akan mencoba mengendalikan gerakanmu. Dalam beberapa kasus ekstrem, ini bisa mengarah ke aktivitas menguntit.
Alasan mengapa mereka melakukan ini karena khawatir bahwa kamu akan bertemu dan berpacaran dengan orang baru. Terutama jika orang baru tersebut lebih baik darinya. Maka itu akan sangat merusak harga dirinya.
Memang bukan perkara mudah untuk mengetahui apakah ia adalah sosok narsistik. Akan tetapi, jika beberapa hal di atas terjadi padamu usai putus dengannya, sebaiknya kamu langsung memutus kontak dan memberi batasan tanpa memberi komentar apa pun.