Memiliki perasaan cinta yang begitu besar kepada pasangan bukan sesuatu yang buruk. Akan tetapi, sering kali perasaan yang terlalu dalam itu akan membawamu mengalami obsessive love disorder (OLD).
Obsessive love disorder merupakan kondisi yang membuatmu menjadi terobsesi dengan orang yang kamu cintai. Kamu merasa perlu melindunginya secara obsesif dan bahkan menjaganya terus-menerus seakan dia adalah barang milikmu.
Melihat keobsesifan seseorang dalam mencintai, membuat sifat satu ini sudah termasuk ke dalam gangguan atau disorder. Sayangnya, belum ada klasifikasi tertentu dari medis ataupun psikologis terpisah untuk OLD itu sendiri. Namun yang perlu kamu ketahui, obsessive love disorder kerap dinilai sebagai dampak dari gangguan mental yang lainnya.
Penasaran dengan penyebab dan tanda-tanda obsessive love disorder? Yuk, cari tahu lebih banyak di sini.
Penyebab Obsessive Love Disorder
Tidak ada penyebab utama dalam gangguan cinta yang obsesif ini. Namun, gangguuan kepribadian yang lainnya mampu memberikan peran terhadap obsessive love disorder.
Menurut Healthline, beberapa gangguan kepribadian dan psikologis ini mampu memicu timbulnya OLD, seperti:
- Attachment disorders: Gangguan yang dimiliki oleh seseorang dengan masalah keterikatan emosional, seperti kurangnya empati atau obsesi dengan orang lain.
- Borderline personality disorder: Gangguan pada citra diri seseorang yang membuatnya mampu mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim dalam waktu singkat.
- Obsessive compulsive disorder (OCD): Gangguan yang membuat penderitanya melakukan aktivitas berulang untuk menghilangkan kecemasan dalam pikirannya.
- Delusi
- Paranoid
Selain karena gangguan kepribadian, trauma psikologis juga bisa membuat seseorang mengalami OLD. Misalnya, saat kamu pernah mencintai terlalu dalam dan diselingkuhi, maka tidak menutup kemungkinan di masa depan nanti, kamu akan mencintai seseorang secara obsesif.
Jika kamu khawatir apakah gangguan ini sudah dialami olehmu atau tidak, kamu bisa memperhatikan beberapa tanda obsessive love disorder di bawah ini. Namun, sebaiknya kamu melakukan konsultasi dan tidak melakukan self diagnose, ya.
1. Kepercayaan diri rendah
Kepercayaan diri memang memengaruhi banyak hal. Seseorang dengan kepercayaan diri yang rendah, akan sangat rentan mendapatkan gangguan psikologis lainnya, seperti perasaan tidak layak atau ketakutan untuk ditinggalkan.
Terus-menerus minder dan tenggelam dalam kekhawatiran kekasihnya akan menemukan orang yang lebih baik darinya menjadi pemicu awal sekaligus tanda OLD. Karena menurutnya, satu-satunya cara yang bisa ia lakukan adalah memberikan cinta yang dalam kepada pasangannya. Mereka tidak sadar jika yang dilakukannya sudah termasuk ke dalam tindakan obsesif.
2. Kecemburuan berlebih
Karena adanya rasa obsesif terhadap pasangan, membuat seseorang dengan OLD memiliki kekhawatiran berlebih dan hampir tidak bisa memercayai pasangannya. Mereka selalu membayangkan skenario-skenario buruk dalam benaknya.
Bisa jadi, mereka membayangkan pasangannya sedang selingkuh saat tidak membalas pesan mereka. Belum lagi tingkat cemburu yang sangat tinggi, yang membuat mereka marah lantaran pasangannya hanya bertegur sapa dengan temannya.
3. Selalu memantau kegiatan pasangan
Sedekat apa pun hubunganmu dengan kekasih, kalian tetap memerlukan waktu untuk diri sendiri. Sayanya, bagi orang dengan OLD, mereka akan kesulitan untuk memberikan waktu sendiri kepada pasangannya.
Keobsesifan yang dimiliki orang OLD membuat mereka harus selalu memantau aktivitas kekasihnya. Mulai dari aktivitas saat mereka sedang bersama, atau kegiatan lainnya yang dipantau lewat media sosial. Belum lagi kalau mereka meminta kamu untuk terus melaporkan keberadaanmu setiap waktu.
4. Mengancam agar tidak ditinggalkan
Saking besarnya rasa cinta dan 'kepemilikan' yang dimiliki penderita obsessive love disorder, mereka tidak akan sanggup jika kekasihnya itu meninggalkannya. Alhasil, mereka akan melakukan cara apa pun agar tidak ditinggalkan, termasuk dengan cara mengancam.
Ancaman-ancaman itulah yang akhirnya memaksa pasangannya untuk tetap bersama, meski sudah berada dalam hubungan toxic. Saat keinginan pisah itu muncul lagi, mereka akan kembali memberikan ancaman yang lebih ekstrem daripada sebelumnya.
5. Melakukan hal-hal di luar batas
Hingga pada tahap yang mengkhawatirkan, orang dengan gangguan OLD bisa melakukan hal-hal di luar batasan. Mereka tidak segan untuk melukai dan membahayakan dirinya sendiri saat tahu pasangannya ingin meninggalkannya,
Bahkan dalam beberapa kasus, mereka memilih untuk menghilangkan nyawanya lebih dulu karena takut kekasihnya yang akan lebih dulu meninggalkannya. Mereka tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri karena keobsesifan yang dimiliki.
Obsessive love sisorder memang sangat rentan mengantarkan penderitanya kepada tindakan abusive dan merugikan orang lain. Maka dari itu, jika kamu memiliki gangguan kondisi atau trauma yang berpotensi membuatmu menjadi OLD, kamu perlu mengonsultasikan dan mengatasinya dengan segera.