Manipulasi dalam hubungan asmara kini lebih banyak ditemui. Dengan naiknya popularitas media sosial dan orang cenderung lebih malas, selalu ingin instan, tanpa sadar banyak yang berubah menjadi manipulatif.
Tapi, manipulasi dalam hubungan asmara tak selalu berasal dari niat jahat. Faktanya, seringkali tindakan manipulatif itu terlihat nggak berbahaya dan innocent. Kebanyakan, orang yang manipulatif bahkan tak menyadari bahwa mereka sedang memanipulasi pasangan mereka. Di beberapa kasus, mungkin mereka menyadari, namun mereka yakin bahwa itu tak membahayakan. Tak jarang, manipulasi adalah bagian dari pola yang toxic dan akan terus berlangsung seperti lingkaran setan.
Jika kamu punya pasangan, kamu harus waspada terhadap tanda-tanda hubungan asmara yang mulai manipulatif. Meskipun kadang nggak seberapa berbahaya, namun manipulasi bisa menjadi pola yang toxic jika tak ditangani dengan cara yang benar.
1. Convert Contracts
Istilah convert contracts dipopulerkan oleh Dr. Robert Glover dalam bukunya No More Mr. Nice Guy. Manipulasi tipe ini paling sering terjadi pada laki-laki yang merasa insecure dalam hubungan. Namun, juga bisa ditemui pada perempuan.
Sebuah covert contracts secara sederhana adalah perjanjian yang banyak dibuat orang secara sepihak dengan pikiran mereka sendiri, namun tak pernah benar-benar mendiskusikannya dengan pasangan mereka. Orang ini akan melakukan sesuatu yang baik untuk pasangannya dan mengharapkan balasan yang sama. Contohnya:
"Aku bakal beliin dia baju yang bagus, pasti nanti mau aku ajak check-in ke hotel."
"Aku bakal biayai kuliahmu dan dukung kariermu. Sebagai gantinya, aku yakin dia pasti bakal cinta dan setia sama aku."
Tentu saja, ketika hidup tak berjalan sesuai dengan rencana, mereka akan sangat marah dan biasanya berujung pada perkelahian. Kadang, mereka menahan amarah di dalam hati dan menumpuk hingga akhirnya meledak.
2. Jebakan
Cowok: "Menurut kamu dia (menunjuk orang) cakep nggak sih pakai baju warna itu?"
Cewek: "Iya cakep-cakep aja sih."
Cowok: "Tuh kan, aku tahu kamu naksir sama dia. Udah berapa lama kamu diam-diam naksir?"
Manipulasi seperti ini biasa digunakan orang untuk menjebak pasangan mereka. Bisa sesederhana percakapan di atas, atau seperti hal yang begitu rumit dan manipulatif seperti menyuruh temannya untuk merayu pasangan mereka sendiri dengan alasan "menguji kesetiaan."
3. The silent treatment
The silent treatment biasanya paling sering dilakukan orang. Alih-alih berdiskusi tentang masalah dengan pasangan, mereka lebih memilih untuk mendiamkan pasangan mereka dan tak berbicara sepatah kata pun.
Tapi, tak selamanya silent treatment selalu berdampak buruk. Kadang, diam dan memikirkan kembali permasalahan yang ada bisa membantu kita untuk menemukan solusi. Namun, juga seringkali orang melakukannya untuk menghukum pasangan mereka dan memenangkan argumen.
Kalau mereka selalu diam hingga pada akhirnya kamu yang harus minta maaf dan mengalah meskipun kamu nggak salah, kamu sedang pacaran sama seorang manipulator.
4. Mengecek isi gadget
Tipe lain dari manipulasi adalah mereka akan terus-terusan mengecek gadget-mu di depan atau di belakangmu. Sebenarnya ini adalah sebuah ketidakpercayaan dan melanggar privasi. Tapi, beberapa orang belajar untuk memanipulasi pasangan mereka dengan kata-kata, "Kalau memang nggak punya hal yang disembunyikan, kenapa harus menolak dilihat ponselnya?"
Tipe manipulasi ini biasanya sering terjadi pada orang yang memiliki masalah dengan kepercayaan atau trust issues.
5. Mengontrol hidup
Tipe manipulasi ini samar-samar dan hampir tak disadari karena kamu mungkin bahkan tak sadar pasanganmu sedang memanipulasimu lantaran akan terasa seperti mereka sedang menolongmu. Tapi kenyataannya, mereka akan mengontrol hidupmu dan membentuk hidupmu seperti yang mereka mau.
Hubungan yang sehat akan saling mendukung dan membantu satu sama lain mengambil keputusan besar dalam hidup. Namun, beberapa orang lebih memilih jalan pintas dengan manipulasi.
Kalau kamu punya pasangan yang mengontrol seluruh aspek hidupmu, kamu akan mulai kehilangan diri sendiri dan kamu akan merasa bahwa hidupmu ternyata milik orang lain. Penting bagimu untuk berani bicara pada pasangan sebelum berakhir dengan perkelahian yang tak akan ada ujungnya.
Mengenal dan mengetahui tanda pasangan manipulatif bisa menyelamatkanmu dari hubungan asmara yang toksik dan bisa membebaskanmu dari KDRT. Jika kamu merasa pasanganmu mulai abusif dan manipulatif, jangan segan untuk meminta bantuan pada orang terdekat atau lembaga bantuan yang menolong perempuan korban kekerasan.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Tanda Adanya Manipulasi di Dalam Hubungan Asmaramu, Waspada!"