Orang-orang yang memiliki sifat manipulatif cenderung selalu melihat permasalahan dari satu sisi dan bertindak sebagai 'korban' dalam suatu hubungan. Mereka juga biasanya menggunakan koneksi emosional yang kuat untuk mengontrol perilaku pasangannya.
Sedihnya, orang-orang yang sedang dimanipulasi kerap tidak sadar akan fakta bahwa mereka sudah terjerumus ke dalam hubungan yang tidak sehat dan hanya menguntungkan sebelah pihak.
Berikut adalah beberapa ciri sifat orang yang manipulatif dan kenapa kamu harus segera mengambil tindakan. Coba cek, apakah pasanganmu ternyata punya ciri-ciri manipulatif seperti ini, Bela?
1. PDKT yang terlalu cepat
Orang-orang manipulatif biasanya melewatkan beberapa langkah dalam fase PDKT. Mereka 'berbagi' rahasia dan kerentanan tergelap dalam waktu dekat, serta mengeluarkan jurus andalan mereka seperti, "Aku belum pernah mengalami hal ini sebelumnya", "Aku nggak pernah ketemu orang terus langsung merasa click, kayak aku ke kamu."
Namun, apa yang sebenarnya mereka lakukan adalah mencoba membuat kamu merasa spesial sehingga tanpa sadar kamu akan berbagi tentang rahasia dan kerentananmu. Hal-hal sensitif yang kamu berikan akan menjadi senjata mereka suatu hari nanti.
2. Ingin kamu selalu membuktikan cinta padanya
Jika pasangan terus-menerus meminta kamu membuktikan kesetiaan dengan mengatakan, "Kalau kamu benar-benar sayang aku, kamu pasti bakal beliin aku ini" atau "Kalau kamu benar mencintaiku, kamu akan melakukan ini." Jangan terbuai, Bela!
Taktik ini digunakan agar kamu menuruti si manipulator atas dorongan rasa bersalah dan melakukan hal-hal yang tidak ingin kamu lakukan. Ini adalah bentuk manipulasi yang paling sering kita jumpai dan berujung pada emotional abuse.
3. Menghindari tanggung jawab
Saat membuat kesalahan, orang yang memiliki sifat manipulatif cenderung tidak meminta maaf atas tindakan mereka. Bukan karena mereka tidak tahu bagaimana cara bertanggung jawab, mereka memilih untuk tidak bertanggung jawab dan mengeluarkan 'the play victim card' alias playing victim. Cara ini mampu membuat diri sendiri frustasi dan membuat kamu meminta maaf atas kesalahan yang tidak kamu perbuat.
4. Hobi gaslighting
Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang terjadi dalam hubungan tidak sehat. Perlakuan ini adalah jenis emotional abuse yang berbahaya saat pelaku membuat korban mempertanyakan realita, bahkan diri mereka sendiri.
Salah satu contoh gaslighting yang sering kita jumpai adalah saat seseorang melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa itu tidak pernah terjadi. Hal ini membuat korban mempertanyakan naluri mereka, dan bergantung pada 'realita' yang diciptakan oleh orang tersebut.
Contoh lain adalah saat kamu mencoba mengungkapkan rasa kekecewaan atau kesedihan dan dibalas dengan "kamu terlalu sensitif", hal ini membuat kamu merasa bodoh karena telah mencoba membela diri kamu. Jika diteruskan, kamu akan kehilangan kepercayaan diri sepenuhnya.
5. Memberimu silent treatment
Silent treatment adalah bentuk penolakan untuk berkomunikasi, baik secara langsung maupun lewat pesan elektronik dengan seseorang yang ingin berkomunikasi. Hal ini biasanya terjadi saat kamu dan dia bertengkar.
Dalam kebanyakan kasus, menggunakan silent treatment bukanlah cara yang produktif untuk menyelesaikan sebuah masalah. Silent treatment juga bisa membuat frustasi salah satu pihak yang sengaja didiamkan.
Menurut penelitian, jika seseorang menggunakan silent treatment untuk menghukum pasangannya atau untuk menggunakan kontrol kekuasaan atas mereka, itu sudah termasuk bentuk dari emotional abuse.
Jika kamu sedang dekat dengan orang dengan salah satu ciri di atas, atau sedang menjalani hubungan dengan salah satunya, belum terlambat untuk menyadari bahwa diri kamu jauh lebih berarti daripada hubungan yang tidak sehat.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Ciri Pasangan Manipulatif, Kamu Harus Waspada!"