Bagimu yang akan menjajaki hubungan yang lebih serius dengan pasanganmu, sesi prewedding terdengar sudah familiar pastinya. Ada beberapa pasangan yang sangat mengharuskan sesi ini tetapi ada juga mereka yang menganggap prewedding adalah sesi yang kurang diprioritaskan. Akan tetapi, sebenarnya penting nggak sih prewedding itu?
Arti prewedding
Prewedding adalah sesi foto pertunangan dimana pemotretan dapat dilakukan 3 atau bahkan 6 bulan sebelum menikah. Foto prewedding ini nggak hanya bisa dimasukkan ke undangan, tetapi juga bisa dipasang di saat pesta atau resepsi pernikahanmu.
Sejarah prewedding
Pada awal mulanya prewedding diperkenalkan di Asia. Dahulu prewedding diambil dalam studio foto dengan pakaian pernikahan lengkap. Pasangan tersebut melakukan pemotretan sehari penuh. Karena bayaknya perubahan gaya dan lokasi, akhirnya foto tersebut digunakan untuk desain undangan, situs web pernikahan RSVP dan tampilan saat di pesta pernikahan.
Alasan prewedding diadakan
Secara nggak langsung sesi foto prewedding ini dapat mengikat hubungan antara kamu dan pasangan. Rasa sayang juga bisa diekspresikan oleh kedua calon pengantin melalui pemotretan. Berbagai gaya juga bisa dieksplorasi dan kamu pun juga mendapatkan momen bersama yang bisa diabadikan sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.
Konsep prewedding
Nggak hanya foto ala-ala, prewedding juga dapat menceritakan sesuatu kepada orang yang melihatnya. Romansa percintaan kedua calon pengantin bisa disalurkan melalui kisah di dalam konsep foto tersebut. Konsep bisa meliputi, siapa mereka berdua, bagaimana mereka bertemu, bahkan kegemaran mereka berdua.
Gaya prewedding
Ditinjau dari berbagai konsep prewedding, terdapat beberapa gaya saat prewedding. Di antaranya sebagai berikut:
1. Gaya tradisional
Nah gaya tradisional ini akan menonjolkan budaya dan elemen kultural yang kental. Prewedding seperti ini cocok untukmu yang akan menyelenggarakan pesta atau resepsi bergaya tradisional. Jika kamu ingin konsep tradisional ini, kamu bisa memilih lokasi yang mendukung akan busana yang digunakan.
2. Gaya modern
Pada gaya modern lebih fleksibel. Karena nggak perlu hal yang ribet, prewedding gaya ini bisa dilakukan di studio saja. Ini cocok untukmu yang nggak menyukai pemotretan di outdoor.
3. Gaya glamor
Pada gaya glamor, terdapat beberapa aksen yang ditunjukkan. Salah satunya adalah busana yang digunakan kedua calon pengantin menggambarkan kemewahan dan keanggunan. Biasanya foto gaya ini lebih bernuansa monokrom.
4. Gaya tematik
Gaya tematik sebenarnya adalah pemotretan yang dilakukan dengan tema tertentu oleh kedua calon pengantin. Biasanya tema yang diambil merupakan hal yang disukai oleh mereka, seperti vintage, rustic ataupun bohemian.
5. Gaya natural
Di gaya natural ini akan menonjolkan peran alam sebagai lokasi pengambilan foto seperti pantai, gunung, gurun pasir, ataupun bukit. Para calon pengantin akan berpose simpel dan menggunakan pakaian sehari-hari.
6. Gaya klasik
Gaya klasik ini diambil dari bidikan yang sempurna di luar studio. Dengan pencahayaan yang sempurna, pemotretan dengan waktu dan pose tepat akan membuat hasil yang baik. Selain nggak membosankan, potret seperti ini akan terlihat lebih segar.
Demikian inspirasi prewedding yang bisa kamu coba menjelang pernikahanmu nanti. Kira-kira gaya foto apa yang sesuai dengan acara dan kepribadianmu serta pasangan?