Kasih sayang memang bisa diekspresikan dengan hal apa saja, termasuk dengan ibu kandungnya. Untuk para laki-laki, ibunya merupakan first love-nya dan sosok yang harus mereka lindungi. Tak jarang, laki-laki lebih dekat dengan ibu daripada ayahnya.
Jika kamu memiliki pasangan yang sayang sekali dengan ibunya, pertahankanlah, karena kelak kamu akan diperlakukan seperti itu jika sudah menjadi istrinya. Akan tetapi, lain halnya jika sang pacar justru sangat bergantung kepada ibunya atau bisa dibilang 'anak mama'.
Jangan langsung kabur, karena jika kamu memang mencintainya, ada beberapa cara, kok, agar kamu tak selalu dinomorduakan. Inilah cara menghadapi pacar yang masih anak mama.
1. Dekat dengan ibunya
Jika kamu mempunyai pacar yang 'anak mama', cara tepat untuk masuk adalah mendekatkan diri dengan ibunya. Bagaimanapun juga bila pasanganmu masih bergantung dengan ibunya, ibunya pun juga nggak akan bisa lepas dari anak laki-lakinya.
Oleh karena itu, kamu bisa menjalin hubungan baik dengan sang ibu dan tunjukkan padanya bahwa kamu adalah perempuan yang tepat untuk menjadi pendamping anaknya.
2. Mengambil peran
Laki-laki dengan sifat 'anak mama', ingin selalu diperhatikan dan merasa disayang. Oleh karena itu kamu sedikit banyak harus mempunyai peran sebagai orang yang bisa diajak berdiskusi dan mendengarkan keluh kesahnya.
Beri waktu dan kurangi intensitas untuk ‘bermanja-manja’ seperti itu agar dia semakin tahu porsi untuk menjadi laki-laki dewasa.
3. Mulai membangun batasan yang tepat
Menjadi seseorang terdekatnya, kamu juga harus bisa untuk memberi insight kepadanya. Pelan-pelan ajak pasanganmu untuk membangun batasan antara dirinya dengan ibunya. Hal ini bukan bermaksud untuk memisahkan ikatan anak dan ibu, tetapi mengajarkan bagaimana seorang laki-laki hidup secara mandiri. Karena kelak, dialah yang akan menjadi kepala dari keluarga kecilmu.
4. Jangan ubah standart kriteria pasanganmu
Mungkin kamu mempunyai keinginan untuk selalu menjaga hubunganmu dengan pasanganmu yang anak mama. Bisa jadi keinginanmu seperti ini justru menurunkan standart kriteria pasanganmu. Ajaklah pasanganmu berkompromi dan selalu menjadi versi terbaik dari dirinya, ya, Bela.
5. Bersikap realistis
Karena ujung dari hubunganmu dan pasangan adalah untuk menikah, tanyakan pertanyaan yang realistis padanya. Seperti, siapkah dia untuk berubah menjadi sosok yang mandiri dan penuh tanggung jawab ke depannya. Lihatlah perkembangan demi perkembangan setiap harinya agar kamu juga memastikan bagaimana progresnya.
6. Pendekatan yang lembut
Bagaimanapun caramu menyampaikan dan berusaha untuk memperlakukan dia untuk menjadi orang yang lebih mandiri, lakukan dengan lembut. Jangan buat dia mempunyai kesan kamu seorang yang memaksa dan ingin selalu dituruti olehnya.
Ini membuatnya semakin nggak nyaman.