Ketika menjalin sebuah hubungan, masalah bisa datang dari mana saja. Tidak hanya berasal dari kamu dan pasanganmu sebagai orang yang menjalin hubungan, namun bisa juga berasal dari luar hubunganmu. Yup! Masalah bisa saja datang dari lingkungan sekitar, lho, salah satunya dari pihak keluarga.
Ketika suatu hubungan sudah berjalan dengan serius, biasanya pasangan akan dilibatkan dalam setiap aspek kehidupan pasangannya. Tidak terkecuali ke dalam keluarga untuk diperkenalkan kepada orangtua.
Hubungan antara pasangan dengan orangtua bukanlah perkara yang mudah, lho, Bela. Banyak ditemui hubungan yang tidak lancar di antara keduanya.
Berikut ini ada uraian mengenai cara orangtua pasangan memengaruhi hubunganmu. Penting untuk disimak bagi kamu yang sedang mencoba masuk ke dalam lingkungan keluarga pasangan, nih!
1. Melalui model cinta yang mereka berikan
Orangtua memiliki andil dalam membentuk kepribadian dan perilaku anaknya. Untuk itu, semua yang diajarkan pada anak-anak sejak awal tentu bisa memengaruhi kehidupan mereka ke depannya, begitupun dalam hal kehidupan cinta.
Dilansir dari thelist.com, seorang psikolog terkenal, Dr. Ben Michaelis memberikan contoh bagaimana model cinta orangtua bisa memengaruhi anaknya. Ketika seorang perempuan muda diajarkan oleh ibunya untuk berpikir bahwa dia harus selalu memiliki seorang pria dalam hidupnya hal ini yang membuat ia terus menjalani hubungan, meskipun itu tidak sehat.
Lalu, ada pula seorang perempuan yang selalu dimanjakan dengan hadiah dari ayahnya sebagai seorang anak dan mengharapkan pasangannya saat ini untuk menunjukkan cintanya dengan cara yang sama.
2. Melewati batas komunikasi
Cara utama orangtua ikut campur perihal hubungan anaknya adalah dengan melewati batas dan jalur komunikasi. Hal ini biasanya disebabkan rasa ragu dan ketidakpercayaan mereka kepada sang anak, sehingga membuat mereka ingin menjangkau langsung pasangan anaknya.
Memberikan nasihat tentang hubungan anak adalah hal yang normal, namun mencampuri terlalu dalam bukanlah pilihan yang tepat, lho. Jika orangtua memiliki kekhawatiran terhadap anaknya, alangkah lebih baik jika itu disampaikan langsung kepada anaknya, bukan pasangan anaknya.
3. Memaksakan harapan keluarga pada pasangan anaknya
Hal ini biasanya terjadi pada keluarga yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi perihal kebudayaan dan gaya hidup. Jika sang anak di keluarga tersebut menjalin hubungan dengan orang yang berbeda kebudayaan, lingkungan, maupun status sosial, tentu kesulitan itu tidak bisa dihindari. Hal ini karena biasanya, orangtua dengan latar belakang tersebut, memiliki aturan dan pedoman yang dipegang sangat ketat, sehingga harapan mereka kepada sang anak tidak bisa dipatahkan begitu saja.
4. Mendorong masalah mereka pada anak-anak mereka
Tanpa disadari, beberapa orangtua yang memiliki masalah dalam pernikahannya, terkadang bisa memengaruhi sang anak secara tidak langsung, lho. Mereka bisa memengaruhi lewat stereotip-stereotip yang disampaikan kepada anak-anaknya.
Misalnya, saat terjadi perceraian seorang ibu mengatakan kepada anaknya untuk menghindari orang-orang seperti ayahnya. Padahal, tidak semua yang mereka alami berpotensi untuk dialami juga oleh anak-anaknya. Walaupun memang lebih baik mencegah sebelum hal-hal buruk terjadi, akan tetapi, perlu untuk tidak menaruh stereotip terlalu berlebihan kepada orang lain terutama calon pasangan anak.
5. Memanipulasi dengan uang
Uang bisa menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam sebuah hubungan. Cara orangtua memengaruhi hubungan anak terkait uang bisa dengan berbagai cara, lho, Bela. Ada yang mau membiayai apa pun yang dilakukan sang anak, asalkan mereka memiliki otoritas terhadap pilihan sang anak. Lalu, ada pula yang memberikan ekspektasi yang besar terhadap pasangan anak soal uang.
Solusi tercepat yang bisa mengatasi masalah ini adalah dengan menjadi mandiri. Yup! Ada banyak cara yang dibutuhkan seseorang untuk mandiri agar hubungan asmara berhasil, dan kemandirian finansial adalah salah satunya. Kalau kamu tidak ingin berada dalam posisi di mana kamu berutang budi kepada orangtua atau calon mertuamu. Kemandirian adalah kuncinya.
6. Membuat acara-acara khusus menjadi sulit
Acara keluarga adalah acara yang paling menyenangkan. Maka, tak jarang momen ini sering digunakan untuk memperkenalkan pasangan kepada semua anggota keluarga. Menghabiskan waktu dengan keluarga masing-masing adalah hal yang wajar karena pasangan bisa menjadi lebih terlibat di keluarga. Namun, jika orangtua pasanganmu berusaha mencegah, itu adalah tanda peringatan yang besar.
Itu bisa berarti mereka tidak menyetujui kamu atau mungkin tidak menganggap kamu cukup sebagai faktor untuk terlibat dalam kegiatan keluarga. Hati-hati, ya, Bela, ini bisa menciptakan ketegangan dan memicu pertengkaran dengan pasanganmu, lho.
7. Sering muncul
Hubungan yang baik biasanya memiliki waktu bersama yang berkualitas. Namun, waktu berkualitas ini bisa terganggu ketika orang tua memutuskan untuk merepotkan diri sendiri. Yup! Misalnya saja ketika kamu dan pasanganmu memutuskan menikah dan memilih tinggal terpisah dari orangtua, namun ibu pasanganmu sering kali muncul tiba-tiba tanpa pemberitahuan apa pun. Tentu itu bisa membuatmu frustasi jika waktu kalian terus menerus diganggu.
Nah, itu dia beberapa cara orangtua pasangan yang bisa memengaruhi hubunganmu. Kalau kamu mulai merasakannya, coba komunikasikan dengan pasanganmu, ya, Bela, mengenai apa solusi terbaiknya.