Saat berkomunikasi dengan pasangan, bagian mana dari dirimu yang berbicara? Apakah itu dirimu yang sebenarnya atau justru egomu? Mungkin kamu tidak memikirkan kedua hal ini secara berbeda. Namun, kalau kamu pernah memiliki perasaan yang bertentangan, argumen dengan diri sendiri, atau merasa seperti kamu sedang menonton hidupmu terjadi dari jauh, ini bisa menjadi contoh pertempuran antara diri sejati dan ego.
Ego memiliki peran dalam merusak banyak hubungan, dan itu bukan hanya masalah dengan orang yang berpacaran. Ego dapat merusak persahabatan dan juga membuat jarak di antara anggota keluarga. Untuk itu, setiap orang perlu mempelajari bagaimana mengendalikan ego diri sendiri.
Berikut ini ada 5 cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan ego dalam hubungan asmara.
1. Pahami dirimu yang sebenarnya
Kesadaran diri atau mengetahui diri yang sebenarnya adalah langkah pertama dalam mengelola ego. Apa yang paling kamu sukai dari dirimu? Apa yang kamu cari dari sebuah pasangan dan sebuah hubungan?
Kamu harus memahami apakah itu ego atau memang benar harga dirimu. Menjadi egois umumnya dianggap negatif, sementara memiliki tingkat harga diri yang tinggi adalah positif. Jadi, apa bedanya? Harga diri orang yang egois didorong oleh faktor eksternal, yaitu respons umpan balik dari orang lain. Sedangkan rasa harga diri ditentukan oleh faktor internal seperti gairah, keyakinan, atau visi pribadi.
Orang dengan ego besar sering merasa tidak aman dan berusaha menutupi rasa tidak aman itu dengan berpura-pura menjadi penting atau lebih baik dari orang lain. Mereka yang memiliki ego besar kurang percaya diri dan mencintai diri sendiri. Sebaliknya, mereka yang memiliki harga diri tinggi memiliki keyakinan akan kemampuan sendiri, mengetahui kekurangan dan mencintai diri sendiri.
Kita semua memiliki ego. Namun, kita harus belajar bagaimana mengendalikannya. Jika kamu membiarkan ego jadi tidak terkendali, itu dapat menyebabkan kekacauan luar biasa dalam hidupmu terutama dengan pasangan. Perasaan negatif, seperti kemarahan, kebencian, ketakutan, dan kecemburuan adalah produk dari ego.
2. Terimalah bahwa kamu mungkin salah
Ego suka memegang kendali dan selalu benar. Jika ego dipertanyakan, ia akan bereaksi defensif, mencoba yang terbaik untuk melindungi dirinya sendiri. Bersikap terbuka terhadap gagasan bahwa kamu mungkin salah, akan menghentikan reaksi defensif, Bela.
Kamu harus menyadari dan menerima bahwa tidak semua tindakan dan keputusan yang kamu ambil benar. Sebagai manusia, akan ada momen di mana kita terjatuh dalam sebuah kesalahan. Jadi, cobalah untuk jujur pada diri sendiri dan jangan takut menerima kenyataan bahwa kamu sangat mungkin untuk salah.
3. Redam emosi dan hadapi perdebatan dengan tenang
Saat pertengkaran dengan pasangan terjadi, jangan biarkan emosi memegang penuh kendali atas dirimu. Bagaimana caranya? Saat amarahmu mulai memuncak dan tidak dapat dibendung lagi, coba tarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan. Redam dan tahan semuanya dengan membayangkan kenangan terbaikmu bersama pasangan.
Ingat kembali hal-hal manis apa saja yang sudah kalian rasakan dan seberapa sulit pengorbanan yang kalian lakukan agar bisa sampai di tahap ini. Maka, secara perlahan, rasa marah dan kecewamu akan membaik. Setelah itu, katakanlah permintaan maaf sambil memeluknya. Percaya, deh, kamu dan dia akan lebih sayang satu sama lain.
4. Berlatih toleransi dan bertekad untuk tidak mudah tersinggung
Ego yang besar itu akan membuatmu mudah tersinggung, sehingga dapat dengan mudah menyebabkan pertengkaran dalam hubungan. Untuk melepaskan ego ini, kamu harus secara sadar mempraktikkan toleransi dan membuat poin agar sikap "tersinggung" menjadi hal terakhir di pikiranmu.
Namun, bukan berarti kamu mengesampingkan rasa harga dirimu, ya. Justru sebaliknya, batasan itu menciptakan pola pikir bahwa orang lain mungkin berbeda darimu dan memiliki cara berbeda untuk mengekspresikan diri.
5. Berlatih kepuasan
Sama seperti melatih pikiran untuk menjadi lebih toleran dan tidak mudah tersinggung, kamu juga perlu mengatur pikiran untuk menjadi “puas” dengan apa yang kamu miliki. Memiliki pola pikir ini dapat membantu kamu mencakup semua poin di atas.
Mengetahui bahwa kamu memiliki apa yang kamu butuhkan dan bahwa sebagian besar hal lain tidak berguna, akan membantu kamu lebih terbuka terhadap apa yang dikatakan orang lain dan memahami bagaimana mereka berperilaku.
Kamu juga perlu berpikir bahwa kamu dan pasanganmu itu sudah dewasa. Tidak baik jika hanya mementingkan ego saja dalam hubungan, yang ada kalian hanya saling merasa lelah. Hubungan itu menyatukan dua persepsi dalam satu arah dan kamu pun harus menghargai setiap apa pun yang ia lakukan.
Itulah kelima cara menghilangkan ego dalam hubungan percintaan. Kamu dan pasangan harus sama-sama belajar apalagi kalau berencana melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Sebab, ke depannya masalah bisa lebih banyak dan kompleks, bukan hanya sekadar ego kalian saja.