Rasa posesif pada dasarnya adalah rasa takut akan kehilangan. Orang yang posesif khawatir pasangannya akan meninggalkan mereka, sehingga mempertahankan rasa takutnya ini dengan bersikap demikian.
Namun, sayangnya orang yang posesif terkadang tidak menyadari apa yang sudah ia lakukan terhadap pasangan. Baginya, sikap posesif itu adalah bagian dari perhatian dan bentuk cintanya yang dalam. Padahal, perhatian dan posesif itu beda jauh!
Berikut ada sejumlah bahaya yang akan datang padamu jika bertahan dengan pasangan posesif.
1. Membuatmu stres karena mendapatkan tekanan batin terus menerus
Salah satu ciri yang melekat dalam diri pasangan posesif adalah mereka akan menganggap kalau kamu itu sepenuhnya miliknya. Dengan begitu, mereka bisa seenaknya mengatur dan mengontrol hidupmu.
Akan ada banyak larangan yang mereka berikan dan perhatian yang cenderung berlebihan. Dua hal yang diberikan dengan kadar berlebihan ini bukannya menjaga hubungan, melainkan berbahaya bagi kesehatan jiwa karena membuat kamu stres dan tekanan batin.
2. Mendapat respons yang tidak enak bahkan sampai dikucilkan dari orang sekitar
Kontrol dan aturan yang dibuat oleh pasangan posesif berpengaruh terhadap hubungan kamu dengan orang di sekitar. Perasaan hak milik yang mereka miliki membuatmu terisolasi dari kehidupan luar dan sulit bertemu dengan orang terdekatmu.
Yup, biasanya orang yang posesif akan memaksa pasangannya 24 jam bersama dengannya. Padahal, pasangannya juga memiliki kesibukan lainnya di luar hubungan mereka. Dengan adanya keterbatasan itu, hubunganmu dengan teman, keluarga, hingga saudara pun bisa jadi renggang dan berpotensi dikucilkan.
3. Membuatmu terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya
Dikekang dengan aturan dan hanya memiliki waktu untuk bersamanya jelas membuatmu stres lama kelamaan. Lalu, secara tidak langsung ini membuatmu tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Rasa kesepian yang dimiliki karena tidak adanya teman ngobrol selain pasangan, bisa membuat wajahmu terlihat murung dan jarang tersenyum. Jika dilihat sekilas dari luar kamu mungkin saja terlihat bahagia dan senang, namun di dalam hati kamu seolah merasa seperti terpenjara.
4. Berpotensi besar memupuskan harapan dan tujuan hidupmu
Tidak hanya membatasi ruang gerak untuk berinteraksi dengan orang lain, pasangan posesif juga bisa membatasi kamu mencapai hal-hal yang kamu impikan termasuk tujuan hidupmu, lho. Bahaya banget, kan?
Secara, harapan seseorang itu bisa menjadi alasan terbesar dirinya untuk tetap menjalani hidup. Lalu, kalau harus dihalangi juga, apa yang menjadi tujuan hidupmu ke depan?
Bahaya terbesar itu adalah ketika seseorang sudah tidak lagi memiliki tujuan dalam hidupnya. Ini adalah bahaya yang kamu temui jika memiliki pasangan posesif.
5. Membuatmu sering menangis
Stres, kesepian, tidak punya harapan, tentu hari-harimu akan dipenuhi dengan emosi dan air mata. Menghadapi sikapnya yang keras dan kekanak-kanakan akan membuatmu merasa lelah karena berjuang untuk hubungan yang sehat hanya seorang diri.
Bahkan, ketika emosi sudah memuncak, ada saja beberapa orang yang memilih untuk menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi padanya. Padahal, tanpa ia sadari semua yang dialami itu karena sikap pasangannya yang posesif.
Ingat, Bela, kamu berhak bahagia dan memutuskan akan seperti apa hidupmu berjalan. Jika apa yang dilakukan pasanganmu justru menimbulkan berbahaya bukannya membuat hubungan kalian terjaga, rasanya kamu perlu memikirkan kembali kelanjutan hubungan kalian.