Overthinking atau terlalu banyak berpikir itu memiliki dua sisi. Pertama bisa positif, yang kedua bisa negatif. Sisi positifnya sering kali ketika kamu memikirkan dirimu sendiri untuk memperbaiki atau membangun dirimu menjadi versi yang lebih luas dan lebih baik.
Sedangkan, yang negatif adalah titik di mana berpikir berlebihan menjadi kecanduan dan yang kamu lakukan hanyalah memikirkan hal terkecil dan menjadikannya lebih besar dalam pikiranmu.
Lalu ketika overthinking yang negatif diterapkan dalam hubungan, itu sangat mempengaruhi setiap apa pun yang akan kamu lakukan. Mulai dari setiap pesan, percakapan, ciuman sederhana, atau keintiman fisik menjadi akan menjadi bagian yang terus kamu pikirkan. Perlahan hal ini membuat hubungan menjadi rentan.
Untuk itu, setidaknya ada 7 alasan untuk berhenti overthinking saat menjalin hubungan.
1. Bisa jadi pemicu pertengkaran
Overthinking yang belum dapat dipastikan kebenarannya hanya akan berakhir pada sebuah tuduhan. Ketika kamu mencurigai pasangan terus-menerus, tentu itu bisa membuat pasanganmu merasa kesal, apalagi kalau kamu tak bisa membuktikan apa yang kamu pikirkan itu.
Hubungan yang mungkin saja sebenarnya baik-baik saja jadi timbul pertengkaran. Lalu jika overthinking itu terus dilakukan, pasangan yang paling sabar sekali pun lama-lama akan capek dan ikut emosi.
2. Itu bisa membunuh esensi cinta
Suatu hubungan tidak terjadi secara kebetulan dan biasanya dua orang bekerja keras untuk itu. Lalu, kehadiran overthinking akan membunuh esensi cinta kamu dan pasangan. Sebab, kamu akan terus memikirkan semua alasan mengapa dan bagaimana dia jatuh cinta denganmu.
Selain itu, ketika kamu duduk dan terlalu memikirkan sesuatu, kamu akhirnya menemukan sesuatu yang lain, yang mungkin saja seharusnya tidak perlu kamu pikiran. Sampai pada akhirnya overthinking akan memperumit seluruh masalah.
3. Membuatmu dihantui perasaan tidak aman
Terlalu banyak berpikir sering membuat kepalamu menjadi ramai. Kamu akan terus merasa khawatir dan tidak aman, di mana setiap saat kamu memikirkan hubunganmu. Kamu pun perlahan berubah menjadi paranoid sehingga ingin terus melacak pasanganmu dan mencoba untuk mengikat hubungan itu.
Keterikatan dan kecurigaan yang berlebihan ini jelas akan membuat hubunganmu memburuk. Rasa ketidakamanan membunuh bentuk cinta antara kamu dan pasangan.
4. Membuat kepercayaanmu hilang
Kepercayaan adalah pintu menuju kebahagiaan dalam suatu hubungan. Jika kamu terlalu banyak berpikir dalam suatu hubungan, kepercayaan akan menjadi prioritas terakhir.
Kamu pun akan mulai kurang percaya pada pasangan dan lebih pada pemikiranmu. Hal ini sering menyebabkan pertengkaran dalam suatu hubungan. Kepercayaan adalah komponen kunci dari suatu hubungan. Overthinking membuat hubungan lebih rentan untuk berpisah.
5. Kamu akan menyalahkan hubungan
Segala sesuatu di dalam kepalamu mengatakan bahwa itu adalah kesalahan pasangan dan hanya pemikiranmu saja yang benar. Overthinking membuatmu menyalahkan segalanya pada hubungan itu. Tidak peduli kebenaran yang terjadi, kamu akan terus menyalahkan hubungan dan pasanganmu. Selalu overthinking membuat kamu berpikir hubungan itu tidak berharga.
6. Membuatmu jadi lupa untuk bersyukur
Overthinking hanya akan membuatmu fokus pada sesuatu yang belum tentu benar-benar terjadi. Alhasil, kamu jadi tidak bisa melihat sisi baik yang tersisa dari hubunganmu. Kamu jadi lupa untuk bersyukur karena terus mencari celah kesalahan pasanganmu.
7. Itu membuatmu sedih tanpa alasan
Terlalu banyak berpikir tidak membuatmu bahagia dalam suatu hubungan. Berpikir terus-menerus tentang hubungan, membuat kamu melihat banyak kekurangan di dalamnya. Ini menjadi sulit untuk ditangani dan dengan demikian alasan mulai mengalir bagimu untuk merasa sedih dan kecewa.
Overthinking tidak pernah membantu dalam suatu hubungan, karena itu menghancurkan kedamaian batinmu dan menurunkan harga dirimu. Itu membuat kamu merasa apa pun yang sudah kamu lakukan dalam hubungan tidak sesuai harapan dan kamu harus berusaha lebih keras.