Penggemar novel dan film Tanah Air pasti sudah tidak asing dengan sosok Dilan. Dia adalah tokoh laki-laki utama dari buku trilogi Dilan karya penulis asal Bandung, Pidi Baiq.
Novel trilogi tersebut menceritakan tentang kisah cinta Dilan semasa SMA hingga kuliah di tahun 1990 hingga 1995. Di rentan waktu tersebut, Dilan bertemu dengan dua perempuan yang mengisi hatinya. Mereka adalah Milea dan Ancika.
Meskipun keduanya merupakan sosok yang spesial bagi Dilan, namun Milea dan Ancika adalah dua orang yang berbeda. Kisah cinta keduanya juga memiliki akhir yang berbeda. Lalu, apa sebenarnya perbedaan kisah cinta Dilan bersama Milea vs Ancika? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
1. Milea adalah cinta pertama Dilan
Film dan buku Dilan 1990 bercerita tentang pertemuan antara Dilan dan Milea saat masih duduk di bangku SMA. Keduanya kemudian saling tertarik satu sama lain dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih setelah melalui proses pendekatan yang unik.
Selain itu, kisah mereka juga dikemas dengan intrik sederhana di mana ada orang ketiga yang juga menyukai Milea. Namun pada akhirnya, Milea tetap menjatuhkan hatinya pada Dilan. Bagi Dilan, Milea adalah cinta pertamanya selama di SMA.
2. Ancika adalah cinta terakhir Dilan
Dalam buku Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995, Dilan telah putus dengan Milea. Saat itu, Dilan yang sudah berkuliah diceritakan bertemu dengan Ancika. Mereka pun akhirnya menjalin hubungan asmara dan berakhir di pelaminan. Meski kisah cinta keduanya tidak selalu berjalan mulus, namun Ancika dan Dilan memilih untuk bersama. Ancika menjadi pelabuhan terakhir bagi Dilan.
3. Milea dan Ancika tertarik pada Dilan dengan cara yang berbeda
Sebelum sama-sama jatuh hati pada Dilan, Milea dan Ancika lebih dulu mengenal Dilan dengan kesan yang kurang baik. Milea yang saat itu merupakan murid pindahan dari Jakarta mengenal Dilan setelah laki-laki tersebut memberikan gombalan yang aneh kepadanya. Selain itu, Dilan yang dikenal sebagai anggota geng motor juga menjadi hal yang kurang disukai oleh Milea.
Sementara itu, Ancika menilai Dilan sebagai orang yang tidak sopan pada pertemuan pertama mereka. Status Dilan yang anggota geng motor juga memberi kesan yang kurang baik untuk Ancika.
Meski begitu, pada akhirnya Milea dan Ancika tertarik pada keunikan yang dimiliki Dilan. Milea menyukai Dilan karena cara romantisnya yang unik. Sedangkan Ancika tertarik dengan kedewasaan yang dimiliki Dilan saat itu.
4. Dilan dan Milea adalah kisah cinta anak SMA yang romantis
Kisah cinta Dilan dan Milea menghadirkan romansa anak SMA yang romantis dan menggemaskan. Milea jatuh cinta pada sosok Dilan yang pintar, baik hati, romantis, dan perhatian.
Selain itu, Dilan juga selalu memiliki berbagai cara unik untuk menunjukkan rasa cinta dan perhatiannya kepada Milea. Mulai dari memberi coklat melalui pos, memanggilkan tukang pijat saat Milea jatuh sakit, hingga memberi hadiah buku TTS yang sudah terisi penuh.
5. Ancika bertemu dengan Dilan di versi terbaiknya
Dilan bertemu dengan Ancika ketika dirinya sedang kuliah di tingkat tiga di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dilan masih menjadi sosok yang pintar dan romantis. Namun, dia sudah jauh lebih dewasa dari sebelumnya.
Meski pada awalnya hubungan mereka tidak berjalan mulus, tetapi seiring berjalannya waktu Ancika bisa menemukan sisi lain dari Dilan. Selain itu, campur tangan bunda Dilan juga berperan penting dalam hubungan mereka. Keduanya bahkan sukses menjalani LDR (long distance relationship) atau hubungan jarak jauh saat masih pacaran.
6. Akhir kisah cinta yang berbeda antara Milea dan Ancika
Perbedaan yang paling menonjol dari kisah cinta antara Milea dan Ancika adalah akhir dari perjalanan asmara mereka. Apabila Dilan dan Milea berakhir berpisah karena ketidakcocokan, maka Dilan dan Ancika justru berhasil sampai ke pelaminan.
Dilan putus dengan Milea ketika mereka lulus SMA. Sedangkan, Dilan bertemu Ancika ketika sedang kuliah tingkat tiga. Dilan yang sudah menjadi lebih baik berhasil menjalani hubungan dengan lebih dewasa.
Itu dia perbedaan kisah cinta Dilan bersama Milea vs Ancika. Meski memiliki akhir cerita yang berbeda, namun keduanya adalah sosok yang penting bagi Dilan di masanya masing-masing.