Pernahkah kamu bertemu dengan seorang pria yang narsis? Tapi, narsis disini berbeda dengan percaya diri, ya. Sikap narsis atau narsistik adalah sebuah gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa mementingkan diri sendiri secara berlebihan. Umumnya, ciri pria narsistik akan memiliki ego yang berlebih sehingga membutuhkan banyak perhatian. Mereka juga tidak memiliki empati terhadap siapapun dalam hidupnya.
Pada awalnya, seorang pria yang narsis akan tampil dengan menawan dan berkarisma, sebelum akhirnya berubah dengan menunjukkan sikapnya yang asli. Hal ini dapat terlihat dalam pola tingkah lakunya yang sedikit berbeda. Meski begitu, masih ada orang belum mengetahui ciri pria narsistik yang bisa membuat hubungan menjadi tidak sehat. Lantas, apa saja ciri pria narsistik? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
1. Memaksamu melakukan apa yang dia inginkan
Salah satu ciri pria narsistik adalah akan memaksamu untuk melakukan apa pun yang dia inginkan. Dia merasa berhak untuk mengendalikan hubungan, sehingga tak segan untuk melarang atau memintamu melakukan sesuatu. Contoh perilaku dari tanda ini adalah si dia yang akan memaksamu ikut bepergian bersama dan akan marah saat kamu menolaknya.
Pada umumnya, tanda-tanda ini memiliki masalah untuk mengontrol dirinya sendiri. Mereka akan selalu berusaha melindungi harga dirinya untuk mencegah kekecewaan dan kegagalan. Selain itu, mereka juga mungkin muncul sebagai seseorang yang mendikte bagaimana pasangannya bertindak dan berbicara pada orang lain.
2. Memberimu hadiah sesuai apa yang dia sukai
Pria narsistik yang menjadi pasangan tidak akan memperhatikan apa yang kamu sukai. Saat memberi sesuatu, mereka juga cenderung memberikan hadiah sesuai dengan apa yang dia sukai, bukan yang kamu sukai. Hal ini secara tidak langsung dilakukan untuk mengarahkan bagaimana kamu harus berperilaku di masa depan.
Lama-kelamaan, kamu akan menyadari jika semua pemberiannya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, bukan untuk menyenangkanmu. Adapun contoh dari ciri-ciri ini adalah si dia yang membelikanmu pakaian untuk digunakan pada saat-saat tertentu. Dia ingin kamu tampil sesuai keinginannya agar dapat dipamerkan kepada teman-teman. Dalam hal ini, tidak akan memedulikan kenyamananmu.
3. Mementingkan diri sendiri daripada hubungan
Mementingkan diri sendiri menjadi salah satu sifat dasar dari seorang narsistik. Pasalnya, mereka kesulitan untuk peduli pada lingkungannya, termasuk dengan hubungan yang sedang dijalani. Alhasil, mereka jadi sulit untuk diajak diskusi untuk mempertahankan hubungan. Mereka benar-benar tidak memikirkan hal tersebut dan sibuk dengan dirinya sendiri. Bahkan, walaupun dia berhasil diajak berdiskusi dia hanya akan mengontrol obrolan agar kembali fokus kepada dirinya.
4. Menyalahkanmu untuk semua masalah
Untuk membangun sebuah hubungan yang kuat, dibutuhkan pengertian dan rasa saling menghargai. Sayangnya, hal ini tidak bisa didapatkan dari seorang pria narsistik. Rasa cinta yang terlampau besar kepada dirinya sendiri membuat orang-orang narsistik sulit mengakui kesalahannya. Sebisa mungkin mereka akan menyalahkan orang lain, meskipun itu pasangannya sendiri. Tak jarang mereka juga akan memanipulasi keadaan, menyudutkan pasangan, dan membuat seakan-akan kamu adalah orang yang bermasalah.
5. Tidak bisa menerima kritik
Ciri pria narsistik yang selanjutnya adalah tidak bisa menerima kritik. Umumnya, pria yang memiliki sifat ini akan memiliki standar tertentu untuk menilai sesuatu. Mereka tak segan melontarkan kritik pada orang yang dianggap tidak memenuhi standarnya. Padahal, mereka sendiri tidak bisa menerima kritik dari orang lain. Mereka akan tersinggung dan merasa harga dirinya terluka karena sebuah kritik. Dalam hubungan, sifat ini akan menyulitkan karena si dia yang terlalu sensitif sehingga tidak mampu menerima masukan untuk membangun hubungan menjadi lebih baik.
6. Tidak bisa diandalkan
Pria yang memiliki sifat narsistik tidak bisa dijadikan sandaran oleh perempuan. Pasalnya, mereka tidak akan memberikan perhatiannya meski perempuan atau pasangannya berada dalam suatu masalah. Mereka baru akan peduli jika masalah yang terjadi berhubungan dengan dirinya sendiri. Meski begitu, mereka hanya akan membantu pada awal permasalahannya saja. Setelahnya, mereka akan kembali ke sikap aslinya.
7. Selalu mencari perhatian
Karena narsistik membutuhkan kekaguman dan perhatian untuk kepuasan dirinya sendiri. Mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari perhatian dan mempertahankan sorotan dari orang lain. Mereka bisa menjual cerita sedih agar menarik simpati dari orang lain. Bahkan, demi mengisi kehausannya ini, mereka juga bisa menjadi sukarelawan untuk pekerjaan yang akan menempatkannya sebagai pusat perhatian atau memiliki peran penting. Salah satu contoh yang banyak dipilih adalah menjadi pembawa acara dalam suatu kegiatan.
8. Suka meremehkan
Saat orang narsistik mengetahui jika ada orang yang lebih baik dan lebih banyak mendapat perhatian, mereka akan melakukan apa saja untuk menghancurkan reputasi itu. Hal ini dilakukan tak lain agar mereka menjadi satu-satunya orang yang mendapat sorotan itu. Selain itu, sifat perfeksionisme narsistik juga kerap membuatnya meremehkan orang lain yang tidak dapat memenuhi standarnya.
9. Kasar
Ciri pria narsistik yang selanjutnya adalah kasar. Orang dengan sifat ini dapat langsung melecehkan orang-orang yang berada di sekitarnya. Pelecehan arsitek dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Mulai dari penyalahgunaan fisik, verbal, emosional, seksual, psikologis, finansial, eksploitasi, hingga teknologi. Tingkat keparahan pelecehannya pun cenderung bervariasi. Namun, jika dibiarkan begitu saja akan semakin memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Itulah 9 ciri pria narsistik yang perlu diwaspadai. Hati-hati, ya!