Semua orang akan berusaha menjadi orang yang baik, terutama kepada pasangan dalam hubungan romantis. Tetapi, ada perbedaan besar antara mencoba untuk bertindak dengan kebaikan dan membiarkan diri sendiri diremehkan orang lain.
Jika kamu tidak pernah mengatakan “tidak” kepada pasangan, meskipun kamu ingin melakukannya, kamu mungkin menjadi seorang people pleaser. Ini adalah kondisi saat seseorang selalu berusaha bersikap baik dan menyenangkan untuk memenuhi ekspektasi orang lain.
Banyak orang mengadopsi sifat “baik” ini dalam hubungan karena yakin hal tersebut dapat mencegah masalah. Meskipun hal tersebut mungkin berhasil untuk sementara waktu, tapi cepat atau lambat hal itu dapat menjadi kelemahan yang mengganggu hubunganmu.
Melansir dari Best Life, terdapat beberapa alasan menjadi people pleaser dapat merusak hubungan. Berikut ulasannya.
1. Kamu membiarkan perilaku buruk pasangan
Jika kamu selalu menjadi orang yang berkata “ya” dalam hubungan, maka segala sesuatunya bisa berubah menjadi buruk. Pasalnya, kecenderungan menyenangkan orang dapat memicu perilaku negatif dari pasangan. Ketika kamu mengatakan “ya” kepada pasangan, itu mungkin berarti bahwa kamu membiarkan si dia mengambil alih hubungan dan membiarkan perilaku buruknya terus berlanjut.
Kesalahan adalah hal yang wajar dalam hidup. Tetapi, ketika kamu membiarkan kesalahan tersebut terjadi, maka pasanganmu tidak akan pernah mengetahui pelajaran penting yang mungkin bisa diambil dari kesalahan tersebut.
2. Kamu tidak bertindak secara jujur
Seseorang yang suka menyenangkan orang lain sering kali bertindak bertentangan dengan keinginan dan kebutuhan yang sebenarnya. Karena ketika hubungan berhasil, kedua pasangan harus menjadi orang yang mandiri dan mampu mengekspresikan kebutuhannya sendiri dan berkompromi dengan pasangan. Sedangkan, mengikuti apa pun yang diinginkan pasangan tidak bisa menjamin kamu bisa menjalani hubungan yang bahagia. Sebaliknya, sejumlah masalah jangka panjang mungkin akan terjadi.
3. Kamu tidak bisa menetapkan batasan
Batasan yang sehat adalah bagian penting dari berbagai jenis hubungan. Orang yang suka menyenangkan orang lain, seperti yang dilakukan people pleaser, biasanya tidak bisa menetapkan batasan apa pun dengan pasangannya. Karena meskipun sudah menjalin hubungan dengan seseorang, kamu tetap perlu memiliki ruang yang tidak boleh dilanggar untuk dirimu sendiri. Akibat dari menjadi people pleaser, kamu mungkin akan dimanfaatkan atau disakiti oleh pasangan.
4. Kamu mungkin akan membenci pasangan
Banyak hubungan yang berantakan karena kebencian kepada pasangan yang semakin besar. Hal ini dapat terjadi dengan mudah jika kamu tidak jujur dan tidak menetapkan batasan kepada pasangan. Ketika kamu mengatakan “ya” padahal maksudnya adalah “tidak”, itu hanya akan membawa kedamaian sementara, karena kamu pada akhirnya akan merasa kesal juga. Hal inilah yang kemudian akan menciptakan jarak emosional antara kamu dan pasangan.
Adapun akibat dari selalu berusaha menyenangkan orang lain adalah kebencian secara diam-diam. Hanya karena kamu tidak mengungkapkannya, bukan berarti hal tersebut tidak ada. Pada akhirnya, kamu tidak memberi pasanganmu kesempatan yang adil untuk memperbaiki hal-hal yang membuatmu membencinya.
5. Kamu tidak menyelesaikan masalah dalam hubungan
Setiap pasangan pasti pernah mengalami pertengkaran. Namun, kemampuan mengatasi argumen dengan komunikasi yang baik adalah hal yang bisa memperkuat hubungan tersebut. Jika kamu adalah seorang people pleaser, kamu cenderung akan menghindari konflik atau perselisihan karena takut merasa ditolak atau membuat orang lain kesal.
Sayangnya, menghindari konflik dapat menghambat penyelesaian isu-isu penting. Selain itu, kamu dan pasangan juga jadi tidak bisa belajar menyelesaikan masalah bersama. Konflik yang tidak terselesaikan ini dapat menyebabkan kebencian yang menumpuk, gangguan komunikasi, dan memperburuk hubungan.