Sesekali kamu mungkin akan mengingat kembali perpisahan terakhirmu dengan si dia. Kemudian, kamu menyadari bahwa sebenarnya kamulah orang yang menyebabkan hubungan tersebut harus berakhir dengan buruk, bukan karena ulah sang mantan. Kamu mungkin telah membuat kesalahan, tetapi itu wajar dan tidak apa-apa.
Mengetahui bahwa kamu adalah orang yang secara tidak langsung merusak hubungan, mungkin bisa menjadi pengalaman yang menyedihkan. Terlebih, kamu merasa telah mengacaukan semua hal dan kehilangan orang yang dicintai. Melansir Bolde, terdapat beberapa hal memilukan yang akan terjadi saat kamu menyadari telah mengacaukan hubungan. Apa saja? Check this out!
1. Merasa telah kalah
Pada awal berakhirnya hubungan, kamu mungkin menyalahkan dia atas segala masalah yang ada, baik secara terang-terangan maupun hanya melalui pikiran saja. Setelah menyadari kebenarannya, kamu merasa telah kalah dua kali lipat dari sebelumnya. Kekalahan pertama karena kamu telah menghancurkan hubungan dan yang kedua adalah karena kamu telah menyalahkan dia. Kamu tahu bahwa tidak ada orang yang sempurna. Tetapi, kamu merasa sangat gagal dalam menjalani hubungan.
2. Kamu penuh penyesalan
Bukan hanya merasa tidak enak karena telah membiarkan dia menanggung kesalahan yang tidak diperbuat, kamu juga harus tanggung jawab atas semua hal yang telah dilakukan sehingga menghancurkan hubungan. Wajar jika hal ini akan membuatmu merasa sangat sedih dan penuh penyesalan. Kamu mungkin berhadap tidak pernah melakukan kesalahan dalam hubungan asmara, sehingga tidak siap untuk menghadapi perasaan ini.
3. Kamu putus asa untuk memperbaikinya
Setelah tahu bahwa kamu berkontribusi menghancurkan hubungan, kamu merasa perlu untuk memperbaikinya. Tentu saja ini sudah sangat terlambat. Dia mungkin sadar bahwa kamulah orang yang menyakitinya, sehingga kemungkinan besar tidak ingin bicara apalagi memaafkan. Kamu ingin melakukan apa pun untuk memperbaikinya, tetapi tetap tidak bisa. Hal itulah yang kemudian membuatmu putus asa dan sulit diterima.
4. Membenci diri sendiri karena selalu merasa benar
Setelah menyadari hal ini, kamu harus menarik kembali semua omong kosong yang pernah dikatakan. Cobalah untuk introspeksi diri agar kamu tidak dihantui oleh perasaan bersalah. Jika tidak, kamu mungkin akan membenci diri sendiri karena selalu merasa benar dibandingkan orang lain. Mulailah untuk lebih mendengarkan, lebih berempati, perhatian, dan memperlakukan orang dengan baik.
5. Kamu mencoba membuktikan telah berubah kepadanya
Kamu mungkin akan menebus kesalahan tersebut dengan membuktikan kepadanya bahwa kamu telah berubah menjadi lebih baik. Tetapi, kamu kemudian menyadari betapa berbedanya rasa cinta yang dimiliki saat ini dengan pertama kali menjalin hubungan. Selain itu, tanpa sadar kamu juga akan terobsesi untuk menjadi lebih baik di hadapannya. Kamu merasa dia perlu tahu bahwa kamu bukanlah orang jahat seperti dulu.
6. Kamu mencoba mendapatkannya kembali
Dia mungkin perlu tahu seberapa besar perjuanganmu untuk menjadi lebih baik dan kembali kepadanya. Karena jika tidak, dia tidak akan pernah memberimu kesempatan lagi. Kamu sangat menginginkannya kembali karena sadar bahwa perpisahan ini adalah ulahmu. Jadi, kamu merasa bisa memperbaikinya dan mengulang hubungan dari awal.
7. Kecewa dan sedih pada diri sendiri
Mengetahui dia tidak ingin menerimamu kembali, membuatmu merasa sangat sedih. Kamu merasa ditinggalkan sendirian dengan rasa bersalah, kesedihan, dan kenangan yang merindukan. Oleh karena itu, kamu membutuhkan waktu untuk sembuh, berubah, melupakan kesalahan, dan memaafkan diri sendiri. Meski kecewa dan menyalahkan diri sendiri, kamu harus tetap bangkit dan melanjutkan hidup.
8. Terus memikirkan masa lalu
Kamu menyadari jika dirimu tidak bisa mengubah keadaan, tetapi terus menyiksa diri dengan memikirkan apa yang terjadi jika kamu mengambil keputusan yang berbeda. Kamu mungkin akan terbangun pada malam hari dan memikirkan kembali kejadian di masa lalu. saking beratnya, kamu tidak bisa lagi mengendalikan dan melepaskan perasaan bersalah tersebut.
9. Berulang kali menyalahkan diri sendiri
Lagi-lagi, pernyataan “bagaimana-jika” mengambil alih pikiranmu. Sekarang, kamu justru menyalahkan diri sendiri atas semua hal yang terjadi, bahkan jika itu bukanlah kesalahanmu. Kamu berpikir mungkin jika kamu membuka lembaran baru sebelum putus, segalanya akan berbeda. Kamu jadi menyalahkan diri sendiri berulang kali.
10. Membenci diri sendiri karena telah menyakiti orang lain
Ini adalah kenyataan yang paling sulit untuk dimaafkan. Kamu mencintainya, tetapi justru menghancurkan hati si dia. Semua orang pasti pernah membuat salah. Tetapi, kamu berharap jika itu bukanlah kesalahanmu dan dia bukanlah korbannya. Akan jadi lebih baik jika kamu tidak menjalani hari dengan mengingat, menyesali, atau mengharapkan kesempatan kedua. Mulailah perbaiki diri agar kisah serupa tidak terulang kembali di masa depan.