Cinta yang kuat adalah ketika kita bersikap tegas pada pasangan agar dia selalu tetap aman dan nyaman. Sama halnya seperti orangtua yang suka melarang anaknya dengan tujuan untuk menjaganya dari hal buruk. Tapi nyatanya nggak selalu begitu, ada juga masalah di baliknya.
Terkadang, ada orang yang menggunakan kedok "cinta" demi memenuhi kebutuhan mereka. Dengan begitu, mereka akan mengendalikan pasangannya seperti perilaku manipulasi.
Mereka akan berpura-pura peduli padamu, tetapi sebenarnya itu semua tentang keuntungan mereka. Mungkin jarang disadari, berikut ini ungkapan cinta yang terdengar tulus tapi manipulatif.
1. "Aku melakukan ini demi kebaikan kamu"
Para manipulator terlihat seolah-olah peduli, padahal sebenarnya dia hanya ingin mengendalikan kamu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Meski terdengar seperti bentuk cinta, tapi itu adalah caranya untuk membuatmu menerima apa yang dia lakukan dengan menyebut itu demi kebaikanmu.
Apakah dia pernah mengatakan ini? Jika iya, berhati-hatilah karena ini mungkin pertanda pacarmu bersikap manipulatif. Kendati demikian, tetap perlu memahami konteksnya, apakah perlakuan dia memang akan memberi dampak positif atau tidak.
2."Setelah semua yang aku lakukan, jadi begini balasanmu?"
Manipulasi akan berhasil jika mereka dapat mengambil alih kekuasaan atas korbannya. Mereka akan berusaha keras untuk menciptakan ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan di saat mereka kuat dan kamu lemah.
Ungkapan ini adalah contoh utama dari sesuatu yang tampak seperti cinta yang tulus, tapi sebenarnya dibuat untuk membuat kamu merasa bersalah atas apa yang kamu lakukan kepada orang lain.
Dia hanya menggunakan umpan rasa bersalah sebagai cara untuk membuat kamu menuruti tuntutan yang nggak masuk akal.
3. "Kamu nggak percaya sama aku?"
Apa pun situasi yang kamu hadapi, tidak menyenangkan jika kepercayaan kamu pada seseorang dipertanyakan, bukan? Salah satu hal pertama yang dilakukan manipulator untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalah love bombing.
Dengan mengatakan itu, dia tahu bahwa kamu akan melakukan apa pun yang dia inginkan untuk membuktikan kepercayaanmu.
4. "Kenapa kamu membuatku menjadi seperti ini?"
Menurut seorang psikiater, Abigail Brenner MD, orang yang manipulatif bisa berperan sebagai korban, membuat kamu seolah-olah menjadi penyebab masalah. Ini adalah taktik manipulasi klasik dan harus diwaspadai.
Jika seseorang dalam hidupmu membuat sesuatu yang kamu lakukan menyebabkan dia tertekan, itu mungkin pertanda bahwa dia cukup manipulatif dengan kedok cinta yang kuat.
5. "Aku melakukannya karena aku cinta sama kamu"
Tak sedikit kisah orang yang sangat nurut dengan perkataan kekasihnya. Nggak salah jika memang demi kebaikan, tapi perlu dilihat, apa memang ini positif atau untuk memenuhi keegoisan belaka? Dengan dalih cinta, dia bebas melarangmu bahkan untuk berteman. Dia bisa jadi seperti mengisolasi kehidupanmu, dan kamu harus berhati-hati.
Kita semua percaya bahwa orang yang kita cintai mempunyai niat baik. Namun kenyataannya, manipulasi itu bisa terjadi pada siapa saja, di tahap mana pun dalam kehidupan mereka.