Tak semua orang hidup dengan keluarga yang bahagia dan ceria. Faktanya, kita sering menemukan orang yang berada dalam toxic family. Entah itu, tetangga kita, sahabat kita, bahkan pasangan kita sendiri.
Bagi kamu yang berasal dari keluarga bahagia, tentu akan ada perbedaan jika sedang menjalin hubungan dengan orang seperti ini. Karena keluarganya yang nggak membawa kebahagiaan, hal ini juga berpengaruh dengan psikisnya.
Mengutip dari laman Glam, Popbela akan membahas beberapa cara untuk mendukung pasangan yang berada dalam toxic family sebagai berikut.
1. Pahami bagaimana tentang toxic family
Untuk mendukung pasanganmu dari lingkungan toxic family, kamu perlu memahami tentang itu terlebih dahulu. Seperti dalam penjelasan ahli, mereka yang keluarganya tak bahagia biasanya akan menunjukkan rasa bersalah berkepanjangan, eksploitasi dari anggota keluarga lainnya, bahkan bisa berpengaruh pada kesehatan fisik.
Memang konflik dalam keluarga adalah hal yang wajar, tetapi interaksi dan resolusi yang akan menjadi pembedanya.
2. Menjadi pendengar yang baik bagi pasanganmu
Orang yang mengalami hal seperti ini mungkin akan mengeluhkan tentang keluarganya denganmu. Kalau ini sedang terjadi, diamlah dan dengarkan apa yang dia keluhkan. Nggak mesti diberi motivasi atau solusi, terkadang seseorang hanya butuh didengarkan agar perasaan mereka lebih baik.
3. Pertahankan batasanmu sambil bersikap suportif
Mungkin agak sulit menghadapi pasanganmu yang berada dalam toxic family, tanpa terlibat secara pribadi. Meski kemungkinan terpengaruh secara emosional, kamu harus pandai mengelola perasaan sendiri tanpa melewati batasan. Jangan anggap konflik keluarganya seperti masalahmu sendiri. Jadi, fokus saja dengan apa yang dikatakan pasanganmu. Dengarkan, dan jangan memberi saran kecuali jika ia meminta sendiri.
4. Buat rencana untuk menangani toxic family dengan dia
Sebagai pasangan yang baik, kamu pastinya ingin sekali membantu permasalahan si dia. Kalau begitu, kamu bisa memberi dia solusi atau rekomendasi untuk menentukan seberapa sering interaksi yang mau dilakukan. Apalagi di saat-saat suasana emosional seperti liburan. Opsi terbaiknya, beri tahu dia untuk membatasi waktu dalam menghadiri acara keluarga
5. Tunjukkan sikap simpati
Setiap orang yang berasal dari keluarga yang tak bahagia, mereka akan sering merasa down di rumah. Kalau kamu dan dia sedang menghadiri acara keluarga, tunjukkan sikap simpati dengan tanyakan apa yang dia butuhkan, dan dukungan seperti apa yang dia inginkan. Ada orang yang ingin pasangannya selalu di sisinya, dan ada juga yang ingin dibela di hadapan keluarga sebagai bentuk dukungan.
6. Mencari bantuan profesional jika perlu
Menurut ahli psikologi, banyak orang yang mengalami toxic family dengan intimidasi dari anggota keluarga lainnya. Hal ini bisa berpengaruh pada kesehatan mental pasanganmu. Kalau sudah merasa stres atau depresi, kamu bisa meminta bantuan profesional untuk mengatasi hal ini. Karena kalau sudah mencapai tahap itu, pasanganmu membutuhkan perawatan yang baik.