Kisah sepasang kekasih yang terganjal restu orangtua itu, tak ubahnya seperti kisah horor. Selain menyeramkan untuk dialami, hal tersebut bisa bereaksi ‘percaya nggak percaya’ bagi yang belum atau tidak mengalaminya. Kalau Bela sampai mengalaminya sendiri, kamu harus renungkan pertanyaan-pertanyaan ini
1. Faktor apa yang membuat orangtua menentang hubunganmu dengannya?
Karena beda agama kah? Beda strata sosial kah? Mitos-mitos dalam masyarakat kah? Atau hal lain? Jika alasan orang tua menentang hubungan kalian karena perbedaan agama, coba deh pikirkan lagi semuanya dengan kepala jernih. Masalah keyakinan itu—umumnya—sangat krusial dan cenderung sensitif bagi seseorang. Dan kalau benar perbedaan agama yang jadi masalahnya, sejatinya ini bukan lagi konflik antara kamu, dia dan orangtua, tapi antara kamu dengan Sang Pencipta! Masa sih, kecintaan kita pada sesama makhluk justru jadi penentang bahkan perusak hubungan kita dengan Sang Maha Pencinta sesungguhnya?
2. Nah, kalau masalah perbedaan strata sosial gimana?
Meski kekayaan adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan ketika memilih pasangan—selain agama, namun kekayaan ini tidak menjadi syarat sah atau tidaknya suatu pernikahan. Kalau yang dikhawatirkan orangtua adalah masalah materi, misalnya pihak lelakinya belum mapan, maka teruntukmu,Bela, berikanlah pengertian pada kedua orangtuamu, bahwa lelaki pilihanmu ini adalah sosok yang bertanggungjawab dan mengerti tentang tugasnya sebagai pencari nafkah dalam keluarga kalian kelak.
3. Benarkah Dia Seperti yang Kamu Nilai?
Kalau apa-apa dibalikkannya lagi ke perasaan ya susah. Semuanya akan terasa buntu. Coba deh untuk sementara netralkan hatimu. Kalau perlu buat list kekurangan dan kelebihan si dia, lalu simpulkan! Jika selama mengenal dan bersamanya kamu justru menjadi pribadi yang lebih buruk, masihkah dia layak diperjuangkan? Tak hanya itu, lihat juga usahanya dalam memperjuangkan hubungan kalian! Jangan sampai kamu jatuh bangun berjuang, eh dianya malah santai-santai saja. Itu tak ubahnya cinta yang bertepuk sebelah tangan, Bela, kalau ini yang terjadi, sebaiknya lepaskan saja deh. Capek kan berjuang sendirian demi untuk kepentingan bersama.
So, bagaimanapun juga kamu harus ingat, bahwa setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk putra-putrinya. Apalagi ini menyangkut masalah pasangan hidup yang menjadi salah satu elemen terpenting bahagia tidaknya kehidupan seseorang. Jangan sampai karena perasaan yang semu dan hawa nafsu semata, kamu mengabaikan pendapat orangtua yang sudah teruji kasih sayangnya—sejak kamu lahir, hanya demi seseorang yang baru bahkan sangat asing dalam hidupmu. Bagaimanapun, jodoh tetap ada di tangan Tuhan.
credit photo: One Day Movie/Focus Features/www.imdb.com
