Tahun 2022 memberi secercah kegembiraan untuk kembali menikmati kehidupan ‘di luar sana’. Aktivitas sosial, seperti traveling, sudah mulai banyak dilakukan lagi. Konser musik dari dalam maupun luar negeri juga makin meningkat.
Tak sampai di situ, kegiatan berkencan pun juga mengalami perubahan dan peningkatan. Anak muda zaman sekarang punya cara tersendiri dalam berkencan, termasuk menyikapi lika-liku permainan berkencan. Contohnya adalah maraknya penggunaan aplikasi dating.
“Tahun ini para anak muda lajang di Indonesia menunjukkan energi yang bersemangat dalam berkencan. Setelah melewati pandemi, antusiasme terhadap kegiatan konser dan kencan outdoor semakin jadi pilihan terutama dalam menguji kecocokan satu sama lain, sehingga ide kencan seperti makan malam semakin ditinggalkan," kata Papri Dev, Tinder APAC Comms Head.
"Kami melihat para lajang menelusuri perjalanan kencan mereka dengan lebih baik, dengan mengidentifikasi green flags dari calon pasangan mereka, dan mengakui hubungan tanpa status (HTS) sebagai gaya baru dalam pacaran,” lanjut Papri Dev.
Tren kencan kian berubah, khususnya sepanjang tahun ini. Di penghujung tahun 2022, Tinder Year Swipe hadir memberikan kumpulan tren kencan para anak muda Tinder sepanjang tahun 2022. Berikut ada 9 tren penting Tinder 2022 tentang berkencan.
1. Menganggap HTS (hubungan tanpa status) sebagai status hubungan yang valid
HTS atau hubungan tanpa status menjadi lebih banyak diadopsi di tahun 2022. Tinder mengamati bahwa adanya pertambahan sebanyak 49% dari para member yang menuliskan jenis hubungan ini sebagai tujuan utama mereka, di profil Tinder-nya. Selain itu, 1 dari 102 dari mereka yang single mengatakan bahwa mereka lebih memilih HTS-an sebagai sebuah metode untuk mengembangkan sebuah hubungan tanpa adanya tekanan.
2. Nilai positif jadi poin plus
Nilai positif diri menjadi poin plus yang dicari para member Tinder untuk pasangan atau match mereka. Nah, di tahun 2022, mereka menggunakan emoji simbol parkir atau P, yang merepresentasikan "Pushing". Ini berarti untuk secara luas menginformasikan pada member lain nilai positif yang mereka cari.
Emoji tersebut pun trending nomor 1 secara global di Tinder pada tahun ini. Di Indonesia, para member paling banyak menggunakan emoji hantu, mata berkedip, serta kilauan.
3. Kencan sambil dinner mulai ditinggalkan
Pandemi telah mengubah banyak kegiatan dan rutinitas kita. Hal ini termasuk memengaruhi ide-ide kencan para pasangan. Para member Tinder Indonesia memilih ‘Jalan-jalan’ (74%), ‘Nge-date ke Acara Musik’ (21%), dan ‘Kulineran’ (57%) sebagai pilihan utama untuk kencan pertama.
Kemudian mereka juga memilih ‘Olahraga Outdoor’ (27%) sebagai pilihan aktivitas nge-date saat musim panas. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini orang-orang memilih bertemu dengan pasangan atau gebetan kencan mereka, tidak hanya sekedar lewat makan malam saja atau ngobrol santai di kafe atau restoran.
Banyak dari mereka memilih aktivitas yang non-konvensional dan otentik, sebagai cara untuk saling mengenal satu sama lain. Beberapa ide kreatif aktivitas lainnya antara lain seperti berkemah, BBQ-an, mencoba hal-hal baru, dan mencoba kuliner kaki lima, yang menjadi top 10 minat yang menjadi tren secara global di Tinder.
4. Humoris
Dalam mencari pasangan, berkepribadian beda dan apa adanya jadi daya tarik tersendiri. Ini termasuk selera humor yang menjadi hal yang paling dicari oleh para member dari profil calon match mereka.
Sebanyak 73% anak muda dari semua gender mengatakan bahwa mereka mencari seseorang yang mengetahui pasti apa yang mereka inginkan dan menjaga kebersihan. Saat menanyakan karakteristik penting apakah yang dicari dari calon pasangan kencan mereka, para member memprioritaskan kualitas berbasis nilai, seperti loyalitas (79%), menghargai (78%), dan keterbukaan pemikiran (61%), dibandingkan penampilan luar (56%).
Hal ini senada dengan bagaimana para anak muda Indonesia melihat lebih dari sekadar ‘bibit, bebet, bobot’, yang kerap dikatakan oleh orang tua zaman dahulu, dan lebih memilih calon pasangan dengan pemikiran terbuka dan bisa menerima (79%), dapat dipercaya (68%), dan bisa berbagi selera humor yang serupa (64%).
5. Pandangan terhadap isu sosial bisa mendekatkan atau memecah hubungan
Tiga perempat (75%) member Tinder yang single, mencari laki-laki yang menghargai dan mengamati isu sosial. Tak hanya itu, aktivisme dan hak pemilih menjadi dua minat yang meningkat, masing-masing sebanyak 84% dan 37% pada profil member Tinder di tahun ini.
Hal ini memperlihatkan bahwa isu sosial semakin penting juga di kalangan muda. Ini bisa jadi minat yang mendekatkan member dengan calon match. Tapi, jika tidak disikapi dengan dewasa dan pemikiran matang, isu sosial justru bisa jadi pemecah hubungan.
6. Memamerkan unsur nostalgia
Anak muda single saat ini banyak yang terinspirasi dari tren berkencan a la era 90-an. Tren ini menjadi salah satu minat yang paling cepat pertumbuhan penggemarnya di Tinder. Lagu jadul "Running Up That Hill" oleh Kate Bush, kini bahkan menjadi top 10 lagu pilihan Spotify Anthem di profil Tinder.
Terinspirasi dari tren berkencan di tahun 90-an, yakni Blind Date, Tinder juga memilikinya sebagai salah satu fitur. Fitur ini menghubungkan para member sebelum memperlihatkan profil mereka satu sama lain, dan telah digunakan sebanyak 200,000 kali rata-rata setiap harinya.
7. Emoji red flag dan green flag menjadi trending
Hubungan toxic bukan sebuah hal yang baru. Para anak muda saat ini pun sudah mengetahui lebih banyak tentang segala yang baik buruk, atau jelek tentang berkencan atau menjalin hubungan.
Lebih dari setengah (58%) dari para single yang disurvei mengatakan bahwa mereka yakin dapat mengidentifikasi green flags atau red flags saat berkencan. Hal ini juga membantu Tinder untuk menjadi lebih baik. Para member Tinder dapat mengecek Pusat Keamanan untuk informasi lebih lanjut tentang cara berkencan yang lebih sehat dan aman.
8. Liburan untuk menebus waktu yang hilang
Tren lainnya di Tinder adalah liburan untuk menebus waktu yang hilang selama pandemi. Setelah kebijakan pembatasan semakin dilonggarkan, banyak orang mulai bepergian, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Para member Indonesia berusia 18-25 tahun sendiri, rata-rata menggunakan Tinder Passport sebanyak 9 kali tiap bulannya ke beberapa destinasi internasional, seperti Singapura, Korea, dan Malaysia. Sementara untuk destinasi lokal, kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Bali menjadi tiga destinasi teratas.
9. Mengandalkan zodiak sebagai panduan mencari match
Di tahun ini, para semakin banyak anak muda, khususnya member Tinder, yang mengandalkan zodiak sebagai panduan mencari pasangan atau match. Zodiak menjadi deskripsi paling populer yang ditambahkan pada profil member Tinder, selain preferensi merokok, binatang peliharaan, dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Leo, Scorpio, dan Cancer menjadi zodiak yang paling banyak dimasukan pada bio Tinder, dan yang mengejutkannya, semua zodiak punya kesempatan yang besar untuk bisa match dengan zodiak yang sama. Beberapa member di Indonesia percaya bahwa kecocokan zodiak merupakan hal yang penting untuk diperhitungkan dari teman kencan mereka!
Itulah 9 tren penting Tinder 2022 tentang berkencan yang dirangkum dari aktivitas para member Tinder. Kamu setuju, Bela?