Saat ini kita pasti sering atau pernah mendengar istilah "gaslighting" yang banyak dikaitkan dengan hubungan romantis. Kata itu sendiri mulai populer dari film tahun 1944 berjudul Gaslight, tetapi awal mulanya adalah dari drama tahun 1939 dengan judul yang sama.
Secara umum, gaslighting berarti dengan sengaja membuat seseorang meragukan kebenarannya sendiri. Ini merupakan proses negatif yang dirancang untuk mendapatkan kekuatan dan kendali atas seseorang, dan biasanya--walau tidak selalu--dilakukan dengan sengaja.
Ada berbagai jenis gaslighting yang bisa terjadi dalam hubungan romantis. Selain mengetahui jenis gaslighting yang mungkin kita ditemui, kita juga perlu mengetahui perbedaan gaslighting dengan masalah hubungan umum lainnya.
Berikut ada empat jenis gaslighting yang mungkin kamu temui dalam sebuah hubungan serta contoh tampilannya.
Awal mula gaslighting dan artinya
Frasa "gaslighting" mulai populer dari film tahun 1944 berjudul Gaslight. Film ini mengikuti kisah Paula yang melalui proses dimanipulasi secara emosional oleh suaminya, Gregory. Gregory menghapus gambar dari dinding, menciptakan suara-suara aneh yang datang dari loteng, dan membuat lampu gas di rumah redup dan terang.
Paula yang merasakan keanehan di rumahnya itu pun bercerita pada Gregory. Alih-alih menceritakan yang sebenarnya, Gregory justru menyangkal semua keanehan tersebut dan mengatakan bahwa Paula mulai berhalusinasi, menjadi gila, dan kehilangan kontak dengan kenyataan.
Karena perbuatan Gregory yang secara terus-menerus itu, akhirnya Paula mulai memercayai bahwa dirinya gila dan berhalusinasi. Paula pun menjadi ragu akan dirinya sendiri dan apa yang dilihatnya.
Mengutip dari Very Well Mind, gaslighting adalah bentuk manipulasi yang sering terjadi dalam hubungan yang kasar atau toxic. Ini adalah jenis pelecehan emosional terselubung di mana pelaku menyesatkan target, menciptakan narasi palsu, dan membuat mereka mempertanyakan penilaian dan kenyataan mereka.
Pada akhirnya, korban gaslighting mulai merasa tidak yakin tentang persepsi mereka tentang dunia dan bahkan bertanya-tanya apakah mereka kehilangan kewarasan. Manipulasi psikologis ini biasanya terjadi selama jangka waktu. Akibatnya, para korban bisa kebingunggan, kehilangan kepercayaan diri dan harga diri, ketidakpastian stabilitas emosional atau mental, hingga ketergantungan pada pelaku.
Tipe gaslighting dan contohnya
Membedakan gaslighting dengan perilaku ketidaksengajaan dan umum dalam hubungan memang cukup susah. Berikut ada 4 tipe gaslighting beserta dengan contohnya melansir dari Your Tango.
1. Kata-kata dan tindakan yang tidak cocok
Tipe ini terjadi ketika pasangan mengaku melakukan satu hal, sementara sebenarnya melakukan hal lain atau berbohong. Mereka juga mungkin menjanjikan sesuatu yang akan berdampak baik bagi hubungan kalian, padahal jelas-jelas tidak sama sekali.
Contohnya:
Jika pasanganmu mengaku sangat mencintaimu, namun terus menunjukkan minat untuk mendekati perempuan lain, ini bisa membingungkanmu. Contoh lain, jika seseorang menyatakan dan bersikeras bahwa dirinya telah mengubah perilakunya yang bermasalah, padahal jelas-jelas tidak dia lakukan. Ini dapat membuat kamu mempertanyakan diri sendiri.
2. Selalu ingin mengalahkan pasangannya
Sering kali dalam menjalin hubungan, satu sama lain memiliki perbedaan dan status sosial. Nah, hal ini bisa dijadikan sebagai gaslighting oleh pelaku. Dia bertindak untuk mengalahkanmu karena statusnya yang mungkin lebih rendah darimu.
Untuk menutupi itu, mereka sering berpura-pura dan mengatakan bahwa dia sudah melakukan yang terbaik, padahal tidak. Dia selalu ingin mengalahkanmu dan membangun suatu keunggulan dalam hubungan kalian.
Beberapa mungkin menggunakan penghinaan, kritik, atau merendahkan kamu dengan alasan yang mungkin sama sekali tidak berdasar. Bisa juga dengan hal-hal yang lebih berbahaya yang didasarkan pada inti kebenaran, tetapi dilebih-lebihkan dan kemudian digunakan untuk melawan pasangannya.
Contohnya:
Kadang-kadang, orang dengan "status lebih rendah" dalam hubungan (misalnya, orang yang kurang berpendidikan, kurang berhasil, kurang mencintai) bertindak seolah dirinya sebagai superior, meski jelas bahwa ia tidak demikian. Ini dilakukan agar dirinya terlihat lebih unggul dari kamu.
Orang yang melakukan gaslighting kemungkinan besar bertindak seolah-olah apa yang ia lakukan dan miliki itu jelas serta tidak perlu dipertanyakan lagi. Hal ini dapat membuat kamu meragukan nilai diri kamu sendiri. Ini juga memengaruhi kekuatan pribadimu, yang padahal kamu punya kuasa atau kendali dalam hubunganmu, tapi kamu malah justru menyerahkan sepenuhnya pada dia.
3. Selalu bersikap seolah ia tahu yang terbaik
Mereka yang melakukan gaslighting akan selalu berkata dan bersikap seolah mereka tahu yang terbaik untukmu dan untuk kalian. Ia akan menunjukkan kepadamu bahwa merekalah yang benar dan kamu salah.
Ini tentu akan menganggu pikiran, persepsi, dan penilaian kamu tentang banyak hal. Hingga akhirnya kamu percaya bahwa memang dia yang paling benar.
Contohnya:
Dia mungkin menegaskan bahwa versi realitas dia adalah yang "benar", seolah-olah itu jelas, padahal sebenarnya tidak. Dia bahkan tak memiliki upaya untuk mencoba memahami persepsi atau pengalamanmu yang bisa sama validnya dengan yang dialaminya. Ini dapat membuat kamu mempertanyakan realitas dirimu sendiri dan mengikis kemampuanmu untuk mengandalkan diri sendiri dan insting kamu.
4. Pengabaian emosional
Tipe satu ini cukup rumit karena bisa terjadi secara tidak disengaja. Jenis gaslighting ini bisa datang dari pasangan yang bermaksud baik dan benar-benar mencintaimu. Pada gaslighting ini, pasangan yang mengabaikanmu secara emosional dapat melakukan hal-hal seperti mengklaim bahwa mereka tidak merasakan sesuatu, yang sebenarnya dengan jelas ia rasakan.
Contohnya, "Aku nggak marah," ketika mereka jelas-jelas marah yang bisa dilihat dari perkataan atau tampilannya. Ia mungkin juga tampak buta atau tidak peduli terhadap perasaanmu, apakah itu positif atau negatif, tampak mengabaikannya seolah-olah itu tidak terjadi.
Contohnya:
Mereka mungkin membuat asumsi yang "tidak sesuai" tentang kamu dan perasaanmu, bahkan ketika itu tampak cukup jelas. Mereka bahkan mungkin memberi tahu kamu bahwa kamu seharusnya tidak merasakan apa yang kamu rasakan atau mengklaim bahwa kamu terlalu dramatis alias baper, ketika kamu hanya memiliki reaksi yang tulus terhadap sesuatu.
Pasangan yang mengabaikan secara emosional melakukan hal-hal ini karena ia dibesarkan dalam keluarga yang buta secara emosional. Ia tidak belajar bagaimana mengenali, memahami, atau membaca perasaan dalam dirinya sendiri atau orang lain.
Namun demikian, efek yang tidak disengaja kamu rasakan adalah berkurangnya kepercayaan pada diri sendiri dan rasa menghargai perasaanmu sendiri, yang merupakan ekspresi terdalam dari siapa kamu.
5. Selalu mengkambinghitamkan kamu
Kata kambing hitam didefinisikan oleh dictionary.com sebagai tindakan atau praktik menugaskan kesalahan atau kegagalan kepada orang lain, untuk mengalihkan perhatian atau tanggung jawab dari diri sendiri.
Nah, tipe ini sering kali terjadi jika berhubungan dengan masalah perselingkuhan, tapi tak menutup kemungkinan dengan masalah lain. Mereka tak mau disalahkan, dan mencari-cari kekurangan pasangannya dan alasan-alasan yang mungkin tidak mendasar, agar seolah mereka terlihat benar.
Contohnya:
Seseorang yang selingkuh menyalahkan pasangannya karena kurang memberikan kasih sayang, perhatian, bahkan perubahan fisik sehingga ia dapat membenarkan tindakannya itu untuk dirinya sendiri.
Bisa juga, seseorang mungkin berkelahi dengan pasangannya dan menjadi marah dan merasa benar sendiri dalam pertengkaran itu. Ia kemudian mengatakan pada diri sendiri bahwa pasangannya tidak berempati atau cerewet.
Pengkambinghitaman ini dapat memanfaatkan keinginan korban untuk bisa terbuka menerima semua alasan dari pasangannya. Ini juga bisa memutarbalikkan dan membesar-besarkan fakta sesungguhnya. Tentunya hal tersebut bisa sangat membingungkan, dan korban akhirnya merasa bahwa dia yang bertanggung jawab atas hal-hal yang sebenarnya bukan kesalahannya.
Itulah 5 tipe gaslighting yang bisa hadir dalam sebuah hubungan romantis. Apa pun tipenya, mereka semua bisa mengikis kepercayaan dirimu yang bisa berdampak buruk pada mental. Saat kamu tahu bahwa hubunganmu sudah semakin tidak benar, yuk, coba evaluasi lagi dan konsultasikan ke ahli terkait.