Banyak orang bergumul dengan masalah kepercayaan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan dengan pasangan, anggota keluarga, teman, terlebih rekan kerja. Padahal, kepercayaan sangat penting untuk hubungan yang sukses.
Ada banyak hal yang membuat kita sulit memercayai orang lain, khususnya dalam hubungan asmara. Pengalaman masa kecil yang traumatis atau pernah dikhianati dalam hubungan masa lalu, mungkin salah satu penyebabnya.
Orang yang mengalami masalah kepercayaan atau trust issue dalam hubungan mungkin sering membiarkan rasa takut untuk disakiti atau dikhianati menghalangi kebahagiaannya. Kurangnya kepercayaan yang meluas dalam suatu hubungan dapat menyebabkan kerugian bagi orang yang memiliki masalah kepercayaan dan pasangannya.
Coba kenali dirimu baik-baik, kalau kamu memiliki 5 tanda trust issue di bawah ini, segera cara cara untuk mengatasinya, ya!
1. Menghindari komitmen
Orang dengan trust issue sering kali merasa sulit untuk berkomitmen pada seseorang, baik dalam persahabatan atau hubungan romantis, karena takut disakiti. Ketakutan ini berasal dari kesulitan memercayai dan membuka diri kepada orang lain, bersamaan dengan kecemasan memikirkan untuk menjadi terlalu terbuka.
Kamu mungkin sering berpikiran hal-hal buruk yang akan terjadi pada orang dan percaya bahwa kamu nantinya akan terluka. Pada gilirannya, ketakutanmu tidak memungkinkan dirimu untuk memiliki hubungan yang bahagia dan memuaskan dengan orang lain.
2. Sangat curiga dan bahkan memata-matai orang lain
Tanda lainnya adalah kamu jadi sangat curigaan sehingga kamu sering memata-matai orang lain. Jika kamu memercayai pasangan, anggota keluarga, atau temanmu, kamu pasti tidak akan curiga pada mereka.
Terus-menerus memeriksa media sosialnya, melihat-lihat ponselnya, bertanya dengan rekan-rekannya apa yang sedang ia lakukan, bukan bagian dari hubungan yang sehat. Ini adalah hasil dari asumsi negatif tentang orang lain, dan mungkin memungkinkanmu mengembangkan perasaan ketidakpercayaan.
Jika kamu merasa seseorang menyembunyikan sesuatu, ini bisa menjadi intuisimu, dan langkah terbaik untuk mengatasinya adalah berbicara secara langsung dengan orang tersebut.
Namun, jika kamu terus mengemukakan kekhawatiranmu, menunjukkan rasa ketidakpercayaanmu padanya, ini akan melelahkan, menganggu, menyakitinya, dan melemahkan semangat. Pada akhirnya, ini pasti dapat merusak hubunganmu, terutama jika itu adalah kecurigaan yang tidak berdasar.
3. Menjadi overprotektif, tertutup, dan selalu mengharapkan yang terburuk
Jika kepercayaanmu pernah dikhianati di masa lalu, kemungkinan besar kamu akan lebih melindungi hatimu. Kamu mungkin mengalami perasaan tidak percaya saat bertemu orang baru, dan menjadi semakin tertutup.
Kamu mungkin tidak ingin memberikan informasi tentang dirimu kepada orang lain yang karena takut ia akan menggunakan informasi itu untuk menyakitimu atau meninggalkanmu sehingga kamu merasa kesepian dan sedih lagi.
Ini mungkin juga berarti kamu takut menjadi diri sendiri di depan orang lain, membuatmu menjadi sangat protektif dan tertutup, bahkan jika kamu bertemu seseorang yang benar-benar baik, kamu tidak akan memberinya kesempatan untuk bertemu dengan dirimu yang sebenarnya.
4. Terus-menerus bertengkar
Ketika kamu memiliki trust issue, akan sulit untuk mengenal seseorang dan belajar tentang masa lalunya. Ini karena kamu akan menganalisis secara berlebihan dan mungkin berasumsi dalam upaya melindungi diri dari apa pun yang kamu anggap mengancam.
Jika kamu menemukan sesuatu yang kamu anggap sebagai tanda bahaya, kamu memilih perkelahian sebagai cara untuk menjaga jarak dengan orang ini. Ini bisa terjadi jika kamu sebelumnya memiliki masalah kepercayaan dan menjalin hubungan dengan seseorang yang kamu kenal pernah berselingkuh dari mantannya.
Kamu mungkin berpikir, sekali berselingkuh, pasti akan berselingkuh lagi, walau orang mungkin bisa berubah. Kamu mungkin juga terus-menerus bertengkar karena tidak mau berbagi lebih banyak informasi pribadimu padanya.
Ia mungkin merasa seolah-olah dia sudah memberikan semua upaya emosional dalam hubungan kalian, tapi dia hanya sendirian dan tidak mendapat apa pun. Dalam hubungan yang sehat, setiap pasangan dapat mendiskusikan masalah mereka dalam percakapan yang produktif tanpa harus bertengkar.
5. Enggan membuka diri dan menjaga jarak
Masalah kepercayaan atau trust issue yang sudah berkembang lama, mungkin akhirnya membebanimu sampai-sampai kamu sekarang merasa sulit dan bahkan terkadang tidak mungkin untuk terbuka kepada banyak orang.
Ini dapat menyebabkan gesekan antara kamu dan orang lain, karena mereka mungkin merasa frustrasi denganmu saat mencoba mengenalmu dan merasa kamu tidak membalas.
Menjadi tertutup dan menjaga jarak menutup kesempatan kamu untuk dibantu oleh pasanganmu, keluarga, atau teman-temanmu. Mereka tidak dapat membantu atau mengubah masalah atau situasi yang kamu alami termasuk tentang masalah kepercayaan ini.
Trust issue adalah pedang bermata dua, karena pasanganmu mungkin merasakan ketidakmampuanmu untuk terbuka dan merasa tidak nyaman untuk berada di sekitarmu. Akibatnya, hubungan kamu mungkin kekurangan empati, kasih sayang, dan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam. Perpisahan bisa menjadi akhirnya.
Itulah 5 tanda bahwa kamu mengalami trust issue dalam hubungan yang jika tidak diatasi bisa merusak hubunganmu dan memengaruhi kebahagiaan hidupmu.