Di penghujung tahun ini banyak film-film heartwarming yang menghiasi layar lebar. Salah satunya adalah Cinta dalam Ikhlas yang tayang perdana pada 27 November 2024 ini. Film sutradara Fajar Bustomi tersebut diangkat dari novel yang berjudul sama karya Abay Adhitya.
filmnya berkisah tentang Athar (Abun Sungkar) yang bertemu dengan Ara (Adhisty Zara) dan membuat dirinya jadi lebih baik, tapi mereka masih terlalu muda dan harus mengejar mimpinya. Mereka berpisah untuk memantaskan diri dan belajar saling mengikhlaskan. Pertemuan Athar dengan Zein (Omar Daniel) yang menjadi sahabat dan mentornya saat kuliah, mengantarnya bertemu dengan Salsabila (Zoe Abbas Jackson) dan Tari (Maizura), yang sekaligus menjadi ujian bagi Ara dengan Athar.
Ada banyak pesan hingga qoute yang bisa kamu jumpai dalam film ini. Nah, Popbela telah merangkum nilai-nilai atau pesan tentang percintaan maupun kehidupan yang ada di film Cinta dalam Ikhlas.
1. Cinta itu perjuangan sekaligus keikhlasan
Cinta itu perjuangan sekaligus keikhlasan. Hal itulah yang tergambar dalam film produksi Starvision satu ini. Athar dan Ara saling jatuh cinta pada pandangan pertama saat mereka baru masuk SMA. Keduanya pun dekat, namun menjaga perasaan mereka dalam diam.
Hingga akhirnya, Athar memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya usai lulus sekolah. Ara yang merasa mereka masih muda, meminta Athar untuk bersabar dahulu dan meraih mimpi mereka dulu. Jika berjodoh, Ara yakin mereka akan bertemu lagi.
Athar pun berusaha ikhlas menerima jawaban Ara. Ia ikhlas harus berpisah dengan Ara untuk sama-sama mengejar mimpi-mimpi mereka dulu. Setelah Athar sukses, ia yang tetap menjaga hati untuk Ara kembali memperjuangkan cinta pertamanya, meski banyak rintangan yang dihadapi. Bahkan, harus menghadapi jalan yang terlihat buntu sekalipun.
2. Tak ada salahnya berpisah untuk memantaskan diri
Seperti yang disebut sebelumnya, Ara dan Athar harus berpisah setelah SMA. Mereka memilih untuk mencapai cita-cita dan impian masing-masing. Athar pun bertekad untuk memantaskan diri sebagai calon suami dan calon imam yang baik untuk Ara. Ia dengan tekun belajar yang rajin dan berusaha mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya.
Tak hanya itu, Athar pun rajin bekerja sampai hampir berurusan dengan pihak berwenang, sampai ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya semakin dipercaya dan meraih kesuksesan. Setelah hidupnya mulai mapan, Athar mulai mencari dan memperjuangkan Ara lagi.
Pernikahan bukanlah suatu yang mudah, kesiapan baik mental, fisik, finansial, dan segalanya sangat diperlukan. Oleh karena itu, tak ada salahnya harus berpisah sementara untuk fokus memantaskan diri, sambil tetap berkomitmen untuk menjaga hati.
3. Cinta mampu membuat seseorang berubah
Cinta itu mampu membuat seseorang berubah, baik itu kepada arah lebih baik maupun sebaliknya. Nah, hal ini juga yang terjadi pada sang tokoh utama, Athar. Ia yang awalnya siswa pembangkang karena marah dengan keadaan, berubah saat bertemu dengan Ara. Dengan tujuan memantaskan diri sebagai pasangan Ara, siswi yang sangat salihah, ia akhirnya menjadi lebih sering beribadah dan rajin belajar.
Selain karena Ara, cinta kepada oran gtua dan saudaranya juga menjadikan Athar pribadi yang lebih baik. Ia pun sadar, ia kini menjadi tulang punggung keluarga dan harus menjaga nama baik keluarganya.
Athar pun semakin dekat pula kepada Tuhan dan menyadari bahwa semua yang hal terjadi padanya adalah atas seizin-Nya. Dengan cinta yang besar untuk keluarga dan kepada Tuhan, Athar pun mampu berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi.
4. Cinta itu nggak menggangu, kalau mengganggu namanya nafsu
Selanjutnya adalah perbedaan cinta dan nafsu. Seperti petuah dan cerita dari ibu Athar, jatuh cinta itu berat, makanya harus meminta petunjuk dari Allah. Ibu Athar juga berpesan bahwa cinta sejati terlihat saat kamu kehilangan orang yang disayang.
Kadang, kehilangan dan menyalahkan Tuhan membuat kamu lupa siapa yang memiliki dirimu dan dirinya. Padahal, pasangan atau orang yang kamu cintai itu adalah milik Tuhan, jadi seharusnya kamu harus merelakan dan ikhlas saat ia harus kembali kepada Sang Pemilik. Jangan juga jadi mengabaikan yang ada di sekelilingmu.
Cinta sejati itu tidak egois, tidak menyalahkan Tuhan jika kehilangan, cinta sejati itu ikhlas karena Allah. Cinta itu tidak mengganggu dirimu, kalau menganggu itu berarti nafsu, seperti yang diungkap oleh ustaz Hilman Fauzi saat Athar dan Ara mencari makna tentang cinta sejati.
5. Jodoh yang diridai pasti ada jalannya
Cinta dalam Ikhlas juga berbicara tentang jodoh. Diceritakan dan dipesankan bahwa jodoh yang diridai oleh orang tua, terlebih oleh Sang Pencipta pasti akan menemukan jalannya sendiri untuk bersama. Oleh karena itu, penonton diingatkan untuk tak pernah berburuk sangka pada Allah dan tetap ikhtiar.
6. Peran orang tua yang cukup
Film ini juga berpesan untuk menuruti orang tua, berbakti, serta memuliakan orang tua. Namun, orang tua juga harus memiliki peran yang cukup untuk anaknya. Kehidupan Ara kebanyakan diatur oleh ayahnya dan Ara pun menurut. Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya.
Akan tetapi, terkadang orang tua pun bisa salah. Untuk itu, orang tua harus mengerti kapan ia bertanggung jawab dan ikut campur dalam urusan sang anak, dan kapan ia harus mengikhlaskan anaknya untuk mencapai mimpi dan tujuannya sendiri.
Anak pun harus bisa mengerti cara pandang orang tuanya dan memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hati. Karena, hanya dengan komunikasilah hubungan anak dan orang tua akan terhindar dari kesalahpahaman serta bisa mencapai titik temu yang terbaik.
7. Persahabatan yang positif mengarahkan pada hal yang baik
Kehilangan, terutama Athar pada ayah dan kakaknya, membuat Athar marah pada keadaan. Ia mulai banyak melakukan hal-hal dunia, bahkan seakan memberontak, dan kerap meninggalkan ibadah. Usai diperingatkan sang ibu, bertemu dengan perempuan yang membuatnya jatuh cinta, dan memiliki teman yang baik, akhirnya Athar mulai berubah.
Film ini menggambarkan bagaimana pergaulan dan persahabatan yang positif mengarahkan seseorang pada hal-hal yang baik. Saat Athar mulai bergaul dengan Mamat yang menyeleneh tapi taat agama, hidupnya mulai membaik dan menjadi siswa yang berprestasi. Mamat ada di setiap fase hidup Athar dan membawanya pada banyak kebaikan.
Mamat juga mengenalkan Athar dengan Kang Zein di Bandung, agar ada yang menemani Athar semasa kuliah. Kang Zein membantu Athar menghadapi masa-masa awal kuliah sebagai anak rantau yang jauh dari orang tua.
Selain membantu Athar mencapai kesuksesan, Mamat pun membantu Athar dalam menemukan kembali Ara, cinta pertama Athar saat SMA. Mamat dengan tulus hati membantu sahabatnya, yang bisa menjadi pelajaran hebat untuk para penonton.
8. Ikhlas lah dalam segala keadaan
Poin utama dari cerita ini adalah tentang keikhlasan. Saat kamu ikhlas menerima keadaan, menerima apa pun yang diberikan oleh Tuhan, maka kamu akan mendapat kedamaian meski hasilnya tak sesuai yang kamu harapkan. Keikhlasan membantu kamu untuk dapat menjalani hidup tanpa beban, sambil berharap dan berserah kepada Sang Maha Pengasih.
Seperti Athar yang harus ikhlas menerima kepergian ayah dan kakaknya, ikhlas ditolak oleh cinta pertamanya, ikhlas saat kehidupan percintaannya kian rumit dan tak ada jalan keluar sehingga harus menerima apa yang ada. Namun, setelah itu semua Tuhan memberikan yang terbaik untuk Athar.
Apa yang diinginkan belum tentu apa yang dibutuhkan, tapi Tuhan tahu itu semua. Sebab itu, bersandarlah pada Dia yang tahu setiap keperluan, kebutuhan, dan apa yang terbaik untuk umat-Nya.
Itulah pesan-pesna penuh makna tentang cinta dan kehidupan dari film Cinta dalam Ikhlas. Ada yang related sama kamu?