Banyak hubungan yang sukses antara perempuan yang berusia lima atau bahkan 10 tahun lebih tua dari pasangan mereka. Tetapi, tidak semua perempuan merasa mudah untuk berkencan dengan laki-laki yang lebih muda darinya.
Jika saat ini kamu sedang menyukai laki-laki yang lebih muda darimu alias berondong, coba deh, pertimbangkan beberapa hal terkait perbedaan usia kalian, sebelum memutuskan untuk mengejarnya dan membangun hubungan yang serius dengannya.
1. Kamu mungkin yang lebih dewasa darinya
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa perempuan cenderung lebih cepat dewasa daripada laki-laki. Memilih laki-laki yang lebih tua mungkin bisa menyeimbangkanmu, tapi mungkin juga tidak terlalu menyenangkan karena semua berpusat pada hal-hal "orang dewasa".
Saat kamu jatuh hati dan ingin berkencan dengan laki-laki yang lebih muda, karena dia "menyenangkan" dan memiliki lebih banyak energi daripada laki-laki seusiamu, kamu perlu hati-hati. Hal itu mungkin adalah hal yang positif, tapi itu bisa juga menjadi tanda ketidakdewasaan yang belum ia kembangkan.
2. Kamu merasa ada di dua dunia berbeda
Jika kamu berkencan dengan laki-laki yang lebih muda, kamu mungkin akan berhadapan dengan dirinya yang masih kurang pengalaman hidup. Terkadang ini bisa menyegarkan dan membawa kamu kembali ke hari-hari ketika kamu masih sangat muda dan seusianya, di mana ada begitu banyak pilihan di depanmu.
Namun, itu juga bisa membuat kamu berdua lebih sulit untuk berhubungan satu sama lain. Misalnya, dia masih kuliah, sementara kamu sedang menanjak di puncak kariernya, meminta saran karier darinya yang belum berpengalaman mungkin terasa kurang nyambung.
3. Semoga kamu bukan ibu keduanya
Laki-laki yang lebih muda sering mencari perempuan yang lebih tua darinya karena ia suka diperhatikan dan mungkin merasa bahwa perempuan seusianya tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
Nah, coba perhatikan, bagaimana pacarmu merawat dirinya sendiri hingga kebiasaan membersihkan segala sesuatu miliknya, sebelum kamu beranjak ke hubungan yang lebih serius. Kalau kamu berpacaran hanya untuk membersihkan kamarnya, mencuci pakaiannya, membuatkan sarapan untuknya, bahkan menyelesaikan masalahnya, sepertinya kamu hanya ibu kedua baginya.
4. Kamu mungkin menghadapi stigma yang tak adil tentang hubunganmu
Dalam masyarakat, laki-laki yang menikah dengan perempuan yang lebih muda darinya, bahkan dengan jarak 10 tahun, mungkin akan biasa-biasa saja. Tapi, saat itu sebaliknya, perempuan yang berhubungan dengan laki-laki yang jauh lebih muda darinya, mungkin akan terlihat aneh oleh masyarakat.
Bahkan, jika kamu sendiri masih cukup muda, beberapa orang mungkin menganggap kamu sebagai pedofil, dan teman serta keluargamu mungkin menganggap kamu belum dewasa karena berkencan dengan laki-laki yang lebih muda.
Sejujurnya pasti akan ada orang yang mendukungmu dan ada yang menasihatimu, atau bahkan mencibirmu. Semua tergantung pada bagaimana kamu merespons. Tapi, kamu bisa mempertimbangkan beberapa pendapat teman dan keluargamu tentang hubungan tersebut dan mencoba memilih mana yang terbaik untukmu.
5. Dia tidak siap untuk melanjutkan ke tahap yang lebih serius
Jika kamu sudah siap untuk berkomitman, menikah, dan memiliki anak, seorang laki-laki berusia awal 20-an mungkin bukan pasangan terbaik untumu. Bahkan, jika kamu sudah siap berkomitmen, dia belum tentu siap karena mungkin ada banyak hal yang masih ingin ia lakukan. Entah ini meniti karier, melakukan semua hobi atau keinginan yang belum sempat ia lakukan, dan lainnya.
Walau kini banyak laki-laki muda yang siap menikah, tapi semua tergantung pada pribadi masing-masing. Coba lihat pasanganmu dan berdiskusilah dengannya. Jika ia menolak dan merasa belum siap, kamu bisa mempertimbangkan untuk menunggunya atau mencari lagi yang memang memiliki komitmen yang sama denganmu.
6. Pandangan kalian tentang kehidupan sosial mungkin berbeda
Umur 20-an mungkin menjadi usia-usia di mana kehidupan sosial menjadi sesuatu yang dikejar dan merasa ambisius untuk bertemu banyak orang dan bersenang-senang. Sementara itu, akan semakin tenang seiring bertambahnya usia.
Nah, kamu yang memasuki usia-usia akhir 20-an atau sudah 30-an, mungkin akan memiliki pandangan yang berbeda dengan gebetanmu. Hal ini tentu bisa menjadi pertimbangan untuk hubungan serius kalian ke depannya. Apakah ini akan membawa masalah yang besar atau masih dapat kalian kendalikan.
7. Kamu mungkin menganggapnya masih kecil
Terkadang permasalahnya tak selalu terletak pada pasanganmu yang lebih muda itu, tapi pada persepsimu tentangnya. Bahkan tanpa sadar, kamu memikirkan perbedaan usia di antara kalian dan bisa memiliki momen-momen bak seorang "ibu" selama argumen atau diskusi.
Contohnya, kamu mulai berpikir atau mengatakan hal-hal seperti, "Kamu akan mengerti nanti", atau "Saat kamu seusiaku kamu akan mengetahuinya." Usianya mungkin menghalangi kemampuanmu untuk melakukan percakapan yang seimbang dengannya. Hal ini akan berdampak pada dinamika kekuatan dalam hubungan kalian yang terasa begitu miring alias tak seimbang.
8. Dia mungkin punya pengalaman yang lebih sedikit dalam hal cinta
Ya, karena usianya yang lebih muda darimu, ia mungkin tak punya pengalaman dalam hal cinta yang begitu banyak, khususnya percintaan di antara orang yang lebih dewasa. Ia mungkin tak punya banyak pengetahuan atau pengalaman tentang bagaimana seharusnya hubungan yang sehat berjalan.
Dia mungkin juga berjuang dengan hal-hal seperti resolusi konflik, komitmen, atau kecemburuan karena dia tidak tahu apa yang dianggap "normal" dalam hubungan orang dewasa.
Itulah beberapa hal yang perlu dipikirkan sebelum pacaran dengan laki-laki yang lebih muda darimu. Semua tergantung padamu, Bela, lanjut atau nggak.