Dalam menjalin hubungan, ada masa saat kamu dan pasangan penuh cinta dan gembira, tapi ada juga saat-saat bertengkar walau karena hal kecil sekalipun. Mengalami pola ini sesekali adalah normal dan terasa baik-baik saja.
Namun, saat hubungan cinta dan benci itu semakin rumit, ini mungkin menimbulkan perasaan negatif dan pikiran untuk mengakhiri hubungan. Hubungan cinta dan benci ibaratkan roller coaster yang turun-naik.
Seiring waktu, cinta dan benci dapat melelahkan dan perlahan merusak kesehatan mental. Ini mengembangkan pola dalam hubungan yang kasar secara emosional dan menghancurkan kegembiraan dan keintiman yang pernah kalian bagikan.
Sebelum hubungan cinta dan benci berakhir menjadi hubungan yang lebih toxic, berikut ada tanda-tanda bahwa kamu ada di hubungan cinta dan benci yang bisa kamu perhatikan.
1. Sering bertengkar dan berbaikan dengan cepat
Tanda yang bisa diperhatikan adalah kamu dan pasangan sering kali berdebat atau bertengkar. Kalian akan berdebat keras dan penuh drama. Sering ada ancaman putus saat bertengkar, menggunakan nada tinggi, hingga mengeluarkan kata-kata kasar. Pada saat-saat itu, kamu benar-benar tidak tahan dengan pasanganmu.
Namun, beberapa jam kemudian kalian akan kembali berpelukan dan saling mencintai, berjanji bahwa akan berkomitmen. Kamu dapat berbaikan dengan cepat dan melupakan pertengkaran sengit yang tadi dimiliki. Sayangnya, sesi berbaikan ini pun bersifat sementara seperti sesi debat. Siklus berdebat dan berbaikan terus berulang.
2. Tidak ada stabilitas hubungan
Hubungan menjadi tidak konsisten atau stabil, mulai dari perasaanmu terhadap pasangan hingga tujuan kalian di masa depan sebagai pasangan. Kamu bertahan dengan hubungan ini hanya untuk berada di dalamnya.
Mungkin kamu berada di hubungan tersebut karena merasa putus asa setelah lama melajang. Kamu bersedia menerima hal-hal yang kamu benci pada orang ini hanya untuk menjalin hubungan.
Bahkan, saat kamu tahu bahwa tak ada masa depan yang pasti dalam hubungan itu, kamu terus mengatakan bahwa kamu baik-baik saja karena itu dapat mengisi kekosongan hidup yang kamu rasakan.
3. Tidak memiliki keintiman
Tidak ada ikatan keintiman yang sebenarnya di antara kalian berdua. Mungkin kamu hanya menyukai hal-hal yang dangkal dari pacarmu, seperti mobilnya yang mencolok atau tubuhnya yang luar biasa.
Kamu mungkin merasa seperti kamu jatuh cinta dengan sifat-sifat permukaan ini, tetapi tidak benar-benar memiliki hubungan yang mendalam dan langgeng. Justru hal tersebut mengarah pada perasaan terputus dan pertengkaran terus-menerus.
4. Ada kecemburuan yang kuat
Terkadang, kecemburuan ada untuk alasan yang baik, seperti ketika kamu memiliki alasan yang sah untuk merasa ada perselingkuhan yang terlibat. Tapi, hubungan dengan kecemburuan di pusat bukanlah cinta.
Hubungan cinta dan benci bisa dilandasi dengan kecemburuan yang kuat. Rasa marah dan posesif dari pasangan mungkin dianggap bahwa dia peduli, tapi ini merupakan pertanda dari gaya relasional yang tidak dewasa dan tidak baik. Ini menunjukkan kurangnya kepercayaan dan bahkan dapat meluas sampai menyerang privasi orang lain.
5. Hubungan menjadi sumber stress
Bukan membawa kebahagiaan, hubungan kamu dan pasangan malah jadi sumber stres. Sejumlah stres relasional bisa menjadi normal selama perselisihan. Namun, saat kamu merasa stres bahkan saat hubungan terasa baik, ini bisa menandakan bahwa hubunganmu mulai tidak sehat lagi atau berada dalam hubungan cinta dan benci.
6. Sering berpikir untuk mengakhiri hubungan
Hubungan cinta dan benci cukup beracun sehingga kamu sering berpikir untuk meninggalkannya. Ini bukan pikiran sesekali yang kamu miliki selama argumen yang intens, tapi sebenarnya sudah banyak memikirkannya.
Kamu bahkan mungkin telah membayangkan hidup tanpa kekasihmu atau berpikir untuk berkencan dengan orang lain. Namun, kamu hanya sering memikirkannya dengan kenyataan bahwa kamu masih terjebak di dalamnya.
7. Tidak mampu mengekspresikan perasaan dan komunikasi yang baik
Hubungan cinta dan benci biasanya terjadi ketika pasangan memiliki cara yang tidak dewasa atau buruk untuk mengekspresikan perasaan atau kamu dan pasangan tidak berkomunikasi dengan baik. Bukan berarti kalian tidak saling mencintai, tetapi perilaku buruk ini dapat menyebabkan dinamika kebencian.
Kuncinya adalah secara terbuka dan jujur mengatasi perilaku bermasalah tersebut secara bersama, serta mengembangkan batasan yang kuat. Selama pasanganmu menunjukkan minat dan dedikasi yang tulus untuk meningkatkan dinamika dalam hubungan, pasti ada harapan bagi untuk mencapai ikatan yang lebih sehat.
Namun, jika dia terus mengabaikan kebutuhan, keinginan, dan batasanmu, kamu mungkin perlu mengambil langkah mundur dan mempertimbangkan dampak emosional apa yang ditimbulkan hubungan tersebut pada dirimu.
8. Hal yang tidak disukai dari pasangan sering menganggu
Seperti yang disebutkan sebelumnya, mungkin ada beberapa hal tentang pasanganmu yang tidak dapat kamu tahan. Jika kamu merasa sangat tertarik padanya, aspek-aspek yang tidak kamu sukai darinya terasa sangat mengganggu. Ini membuat kamu sulit untuk mencintai atau membenci si dia sepenuhnya.
Kamu mungkin telah mencoba untuk berbicara dengan pasangan tentang hal-hal yang mengganggu, tetapi tidak ada perubahan, dan akhirnya, kamu mengambil kesimpulan bahwa dia tidak akan pernah berubah. Ini akan membuat kamu frustrasi karena kamu tidak dapat memutuskan apakah akan bertahan untuk hal-hal yang baik darinya atau pergi karena hal-hal yang buruk.
9. Mencoba bermain aman
Dalam hubungan cinta dan benci, kamu mencoba bermain aman alih-alih menjadi diri sendiri. Hubungan sehat bisa membuatmu menjadi diri sendiri, mencintai tanpa batas, dan menerima satu sama lain tanpa keberatan.
Tetapi dalam hubungan cinta dan benci, kamu memiliki emosi setengah hati sehingga membuat kamu protektif terhadap diri sendiri. Kamu takut ditolak dan terluka, sehingga mencoba bermain aman. Kamu mulai membangun skenario di kepala tentang bagaimana bisa keluar dari hubungan.
Itulah 9 tanda kamu berada di hubungan cinta dan benci yang bisa kamu coba perhatikan.