Ini 11 Hal yang Dirasakan Laki-Laki Setelah Ghosting Kamu

Bela, pernahkah kamu di-ghosting gebetan atau seseorang yang awalnya mengejarmu? Pasti rasanya sangat menyebalkan dan bingung karena tak yakin apa yang ia mau dari kamu atau apa kesalahanmu. 

Hmm... atau pernahkah kamu ditinggal saat sedang sayang-sayangnya? Dari semuanya, satu hal yang kamu rasakan adalah marah dan bertanya-tanya. Di sisi lain, kamu juga pasti berpikir dan ingin tahu apa alasan dia hilang dan apa yang dirasakan si dia saat ghosting kamu.

Nah, mengutip dari Bolde berikut ada 11 hal yang dirasakan laki-laki setelah dia ghosting kamu. Let's scroll!

Saat si dia mulai ghosting, mungkin dia merasa hubungan itu mencekik atau tidak cocok. Laki-laki tidak pandai berkomunikasi ketika ada masalah, dan itu mungkin terjadi pada si dia.

Sesuatu dalam pikirannya menganggap bahwa perempuan tidak mampu memahami emosi yang kompleks atau melakukan percakapan yang sulit. Di sisi lain, dia mungkin merasa bebas ketika akhirnya ghosting kamu. Tapi, ini adalah bentuk kebebasan yang terbatas dan menunjukkan bahwa dia tidak memiliki media lain untuk diajak bicara.

Untuk alasan apa pun, laki-laki yang kamu ajak bicara mungkin mengakhiri banyak hal, terutama obrolan denganmu sehingga dia bisa merasa mengendalikan situasi. Kebanyakan laki-laki mungkin merasa bahwa komunikasi bukanlah urusan yang penting, sehingga sering kali ini membuat kamu lengah.

Terkadang, dia akan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja dan mengikatmu, hanya untuk meningkatkan kepercayaan dirinya ketika ia meninggalkanmu dengan kebimbangan. Sebenarnya, masalah ghosting berkaitan dengan kegelisahan dirinya sendiri dan ia harus memperbaikinya. 

Perlu diketahui, walau tidak semua laki-laki, tetapi beberapa orang yang kurang ajar memang membuat kebiasaan membayangi atau ghosting perempuan karena mereka adalah 'player' atau suka bermain-main. Namun, mereka akhirnya akan memakan karmanya, bahkan mungkin jadi jatuh cinta. 

Dia akan berpikir atau merasa lega seperti menghindari peluru setelah ghosting kamu. Bahkan, teman-temannya pun mungkin akan mendukungnya tanpa dasar. Terkadang, laki-laki hanya takut, entah dengan hubungan itu maupun denganmu.

Itu bukan sesuatu yang bisa dikendalikan oleh siapa pun, dan itu bisa terjadi pada semua orang. Beberapa orang mungkin bisa menghadapinya dengan baik. Tetapi, jika ia merasa dirinya di bawah tekanan, ia akan ghosting kamu karena panik dan tidak tahu harus berbuat apa.

Ghosting adalah hal biasa, tetapi itu juga merupakan ukuran yang cukup ekstrem dalam suatu hubungan. Ghosting tidak hanya membuat kamu merasa bingung, tapi juga bisa membuat si dia merasakan hal yang sama. 

Ia mungkin bingung dengan hubungan kalian, bingung apakah akan melanjutkan atau akan mengakhirinya. Ia juga mungkin merasa insecure atau memiliki sejumlah pertanyaan yang tak terjawab darimu. Itu sebabnya laki-laki memilih menghilang tanpa peringatan. Tetapi, ghosting juga bisa mengarah pada ketidakdewasaan emosional. 

Banyak laki-laki merasakan tekanan sosial untuk menjadi 'player' atau harus selalu dalam hubungan romantis dengan seseorang. Mungkin dia berpikir bahwa ghosting kamu adalah jalan keluar yang paling baik dari situasi yang sulit.

Sebenarnya, ia hanya ingin mengakhiri hubungan. Sering kali, hubungan yang berakhir dengan ghosting memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan, atau orang yang terlibat tidak menginginkan hubungan sama sekali. Jika ia mulai ghosting kamu, itu pertanda bahwa hubungan kalian harus segera berakhir. 

Ketika si dia ghosting kamu, dia akan berpikir bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh proses tersebut. Tapi kenyataannya, ia sendiri akan terkena imbasnya. Setelah seminggu hening tanpa obrolan atau kabar, ia akan merasakan ketidakhadiranmu.

Banyak perempuan tahu pola yang dilalui laki-laki saat hubungan berakhir. Setelah berpisah, ia mungkin akan pergi bersenang-senang dan mengaku baik-baik saja. Namun, pada akhir minggu setelahnya, ia mungkin datang memohon padamu untuk bersama kembali. 

Saat awal kamu di-ghosting, itu pasti akan sangat menyakitkan, sementara ia masih baik-baik saja. Keterlambatan dalam pemrosesan emosional ini mungkin membuatmu merasa hanya kamu yang terluka oleh perpisahan itu.

Namun, ketika cowok akhirnya mendengarkan emosinya, ia akan merasa sangat menyesal tentang ghosting. Ia akan menyesali berakhirnya hubungan dan cara dia memperlakukan kamu.

Perlu dicatat, ini adalah tanda peringatan dan red flag! Laki-laki yang tak memiliki teman yang bisa memberikan nasihat dengan tepat atau membantunya membicarakan masalah, biasanya akan mencoba mendekati dan menghubungi kamu lagi.

Ini tidak hanya menyakiti perasaanmu, tapi juga memunculkan trauma lama lagi. Ini juga menunjukkan betapa buruknya keputusan yang dia ambil dan tanpa pemikiran yang dewasa. Ghosting mungkin terasa seperti pilihan termudah pada saat itu, tetapi laki-laki akan selalu menyesalinya.

Ketika kamu mulai move on atau menemukan seseorang yang lebih baik, itu akan memunculkan perasaan cemburu padanya. Walau si dia ghosting kamu, ia tetap akan berjuang untuk melihat kamu berkembang atau bertemu orang lain. Jika ia mengetahui kamu sudah memiliki pacar atau gebetan baru di media sosial, ia akan menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan.

Tak perlu bersimpati pada seorang ghoster. Macan tutul tidak dapat mengubah bintik-bintiknya, begitu juga seorang ghoster yang tak akan bisa melepaskan kebiasannya. Bahkan jika kamu ingin kembali bersamanya, ingatlah selalu bagaimana ia menyakitimu. Jika dia melakukannya sekali, dia pasti akan melakukannya lagi.

Itulah 11 hal yang dirasakan laki-laki setelah dia ghosting kamu. Dia akan baik-baik saja di awal dan kembali dengan penyesalan. Semua keputusan ada di tanganmu, Bela.