Diangkat dari Buku, Ini 6 Fakta Menarik Film ‘Seni Memahami Kekasih’

Kisah cinta sederhana yang unik dan hangat

Diangkat dari Buku, Ini 6 Fakta Menarik Film ‘Seni Memahami Kekasih’

IDN Pictures akan segera kembali merilis film terbarunya. Setelah Pasar Setan yang menegangkan di awal tahun 2024, di pertengahan menuju akhir tahun ini ada film segar bergenre komedi romantis yang berjudul Seni Memahami Kekasih. 

Film ini diangkat dari sebuah buku, Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih, karya Agus Mulyadi. Menariknya, buku dan film ini menampilkan kisah cinta dua muda mudi yang sederhana selagi berjuang untuk hidup lebih baik. 

Kisah pertemanan hingga kekeluargaan di sebuah kos-kosan juga semakin membuat penonton lebih related. Balutan komedi yang ditampilkan Yusril dan Benedictus Siregar akan menambah keseruan cerita. 

Bikin kamu makin penasaran, berikut ada fakta menarik film Seni Memahami Kekasih yang akan segera tayang di bioskop pada 5 September 2024 mendatang.

1. Diangkat dari kisah cinta Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih

Diangkat dari Buku, Ini 6 Fakta Menarik Film ‘Seni Memahami Kekasih’

Seni Memahami Kekasih diangkat dari kisah cinta Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih, sepasang suami istri asal Yogyakarta yang berprofesi sebagai penulis. Agus Mulyadi sendiri adalah seorang blogger asli Magelang yang sering membahas mengenai kesehariannya, sosial-politik, sepak bola, hingga isu-isu populer di media sosial. 

Sementara Kalis Mardiasih adalah seorang penulis sekaligus aktivis muda Nahdlatul Ulama yang peduli terhadap isu-isu sosial, khususnya perempuan. Suatu kali, Agus menulis kisah cintanya yang unik, lucu, tapi juga hangat dalam sebuah buku, hingga akhirnya diangkat dalam layar lebar. Di filmnya ini, Kalis dan Agus turut serta dalam penulisan naskah hingga berakting.

2. Disebut sebagai perjalanan cinta si miskin dengan si miskin

Agus Mulyadi selaku penulis buku dan naskah filmnya mengatakan kalau film Seni Memahami Kekasih adalah cerita perjalanan cinta dua orang muda yang miskin atau menengah ke bawah. Jika biasanya drama romantis menyajikan kisah si kaya dan si miskin, film ini justru menyajikan kisah unik dan sederhana, tapi membumi tentang si miskin dan si miskin.

Baginya, kisah cinta seperti ini jarang ditampilkan dalam film, tapi banyak terjadi di dunia nyata. Sehingga, walau kisahnya standar, tapi ini related dan menarik sekali. 

“Saya merasa kisah ini penting karena miskin dan miskin perlu karena mayoritas kita seperti itu. Kadang kita nonton Si Doel tuh bukan karena kadang pengen nonton si Doel dan Sarah, kita pengen nonton Mandra dan Munaroh.

Kita kadang perlu melihat percintaan orang miskin, berjuang, dan kemudian berhasil. Saya pikir pesan dari film ini adalah kamu boleh miskin, nggak apa-apa, tapi jangan gengtar untuk jatuh cinta,” ujar Agus Mulyadi.

3. Membagikan bahwa cinta bisa diperjuangkan

Sementara produser film Seni Memahami Kekasih sekaligus Head of IDN Pictures, Susanti Dewi, mengatakan film ini menyampaikan kalau cinta itu bisa dan boleh diperjuangkan oleh siapa pun. 

“Kami mengangkat cerita Seni Memahami Kekasih ini karena kami melihat bahwa cinta itu bisa dan sangat boleh untuk diperjuangkan oleh siapa pun. Perjuangan Agus dan Kalis itu adalah sama dengan perjuangan kita semua, perjuangan cinta kita semua. 

Dan kami ingin membagikan semangat cinta tersebut kepada penonton Indonesia karena dengan melihat film ini ingin rasanya kami menyampaikan bahwa dalam hidup, dengan cinta halangan apa pun itu bisa terlewati, keterbatasan apa pun yang kita hadapi dalam hidup bisa kita dobrak,” kata Susanti Dewi.

4. Gambarkan anak-anak muda dengan perjuangan hidupnya

Seni Memahami Kekasih atau SMK memperlihatkan perjuangan hidup para generasi muda yang sedang memasuki usia awal 20-an. Mereka harus mengejar pendidikan, karier, membahagiakan orang tua, ditambah kehidupan percintaan. 

Ada banyak adegan dan pesan yang sangat berkaitan dengan kehidupan anak muda saat ini, khususnya mereka yang mungkin jadi sandwich generation dan hidup dalam kondisi menengah ke bawah. Dalam trailer-nya, terlihat bahwa setiap karakter memiliki masalah hidupnya dan kisah cintanya sendiri. 

“Aku merasa cerita hidup ini kayak cerita biasa aja, kan. Tapi setelah kupikir-pikir sebenarnya timeline di film ini tuh mahasiswa 20-an awal yang ngekos terus merantau. Itu kan di dalam kos biasanya galau gitu, ya. Kayak masa depan tuh seperti apa sih?

Terus pilihan-pilihan untuk mewujudkan mimpi-mimpi kemudian beban keluarga kemudian ada terutama kalau soal jodoh pastinya juga ada beban tersendiri apakah he is the only one? Gitu ya.

Sedangkan, kebanyakan orang muda sekarang di TikTok, di Instagram tuh kayak ‘aku nggak mau nikah’, terlalu banyak cerita-cerita perselingkuhan dan kemudian cerita-cerita yang seram soal rumah tangga, ekonomi sulit, harga-harga naik, mahal segala macam sehingga orang-orang tuh sekarang jatuh cinta itu jadi sesuatu yang sangat kompleks, sesuatu yang sangat perlu pertimbangan berat.

Tapi benar, karakter di film ini juga begitu, tetapi tetap dijalani dalam nuansa yang hangat ketika bertemu dengan pasangan yang seperti pacar saya di sana (Agus Mulyadi),” ujar Kalis Mardiasih.

5. Kehidupan anak kos dengan persahabatan dan kekeluargaan hangat

Kisah Agus dan Kalis sebelum menikah akan menjadi fokus utama film ini, menampilkan cinta yang sederhana, namun penuh tawa dan kebahagiaan. Elang El Gibran sebagai pemeran utama, mengatakan bahwa kisah ini akan sangat relatable bagi banyak orang, khususnya para perantau, karena menampilkan lika-liku kehidupan anak kosan. 

"Dengan kondisi Agus dan Kalis di film sebagai anak kosan, saya rasa film ini dapat menyentuh banyak hati penonton, terutama mereka yang pernah tinggal di rumah kos," jelas Elang.

Ceritanya akan semakin menarik dengan bumbu persahabatan dan kekeluargaan. Kalis diceritakan memiliki tiga sahabat, yaitu Yana, Rahayu, dan Fatimah yang selalu ada untuknya. 

6. Mengangkat budaya Indonesia

Jeihan Angga, sang sutradara, mengungkapkan bahwa film ini mengajak penonton untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia. Semua dialognya menggunakan bahasa Jawa. Febby Rastanty sebagai pemeran utama yang berasal dari latar belakang berbeda mengaku belajar bahasa Jawa setiap hari dengan sang sutradara dan Elang yang merupakan kelahiran Yogyakarta.

"Meski Seni Memahami Kekasih berfokus pada genre drama komedi, film ini juga kaya akan nilai-nilai budaya Indonesia, dengan menggunakan bahasa Jawa sebagai dialognya untuk mendukung cerita yang berlatar di Solo dan Yogyakarta," ujarnya.

Susanti Dewi juga memberikan komentarnya tentang proses syuting yang dipenuhi momen berharga. 

"Proses produksi film ini penuh dengan momen berharga. Kami berusaha menyampaikan kisah cinta yang relatable dan penuh makna melalui karakter-karakter yang kuat dan latar budaya yang khas. Saya yakin film ini akan menyentuh hati banyak penonton," ujarnya.

Itulah fakta menarik dari film IDN Picture, Seni Memahami Kekasih, yang akan tayang pada 5 September 2024 mendatang. Siapa yang tak sabar nonton filmnya?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved