Selfharm atau menyakiti diri sendiri merupakan suatu tindakan yang berbahaya. Mengutip dari web Better Realtionships, selfharm didefinisikan sebagai seseorang yang dengan sengaja menyebabkan dirinya sendiri sakit fisik sebagai cara untuk mengelola emosi yang sulit atau menyakitkan, atau sebagai cara untuk mengomunikasikan kesusahan mereka kepada orang lain.
Tindakan ini tidak hanya membahayakan diri sendiri tapi juga orang lain yang melihat. Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan selfharm. Ada juga tanda-tanda dari perilaku, psikologis, hingga psikososial saat mereka hendak melakukannya.
Nah, kalau kamu menemukan bahwa pasanganmu bertindak atau mencerminkan tanda-tandanya, cobalah untuk menghentikan. Kamu mungkin bingung bagaimana cara yang tepat untuk melakukannya. Berikut ada 8 cara untuk membantu menghentikan atau menghindari pasanganmu melakukan selfharm melansir dari Marriage.com.
1. Ajak dia kencan
Mengubah lingkungan dapat membantu pasanganmu belajar cara berhenti menyakiti diri sendiri. Meninggalkan lingkungan yang biasa dapat mengalihkan perhatiannya dan memberi waktu padanya untuk menjauh dari alat yang bisa ia gunakan untuk menyakiti diri.
Kalian bisa berolahraga untuk melepaskan pikiran negatif dan stres. Salah satu sumber terpercaya mengatakan bahwa banyak orang yang suka melukai dirinya menggunakan olahraga dan bentuk aktivitas fisik lainnya untuk membantunya mengendalikan dorongan hati. Kamu bisa mengajaknya nge-date lain atau bahkan berada bersama dirinya saja sudah cukup untuk mengurangi keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
2. Dorong dia untuk berbicara dengan teman terdekatnya
Ada banyak manfaat saat menerima dukungan emosional dari orang-orang terdekat. Kamu juga bisa memberikan dukungan bagi pasanganmu saat ia mungkin terlihat depresi. Kamu juga bisa mendorongnya untuk tidak takut berbicara dengan dirimu sebagai pasangannya, pada temannya atau pada keluarganya.
Cobalah untuk mendengarkan cerita dia tanpa menghakimi. Awalnya mungkin sulit baginya untuk bercerita, tapi saat kamu atau sahabatnya mau menjadi pendengar yang baik, ia mungkin bisa lebih bahagia.
3. Dengarkan musik bersama
Cara selanjutnya adalah mendengarkan musik bersama. Mendengarkan musik sering berfungsi sebagai jeda sesaat dari emosi yang intens. Menyalakan musik yang kalian berdua nikmati dapat mengalihkan perhatian pasanganmu dari godaan untuk menyakiti diri sendiri. Musik memengaruhi suasana hati, jadi mendengarkan musik yang sesuai dengan suasana hatinya bisa menghibur.
4. Lakukan sesuatu yang kreatif bersama
Seni dapat membantu mengomunikasikan perasaan saat kata-kata sudah tak mampu. Melakukan sesuatu yang kreatif bersama pasanganmu akan sangat membantu. Saat dia mulai fokus pada suatu aktivitas, sensasi seperti rasa lapar, lelah, sakit, takut, dan kesedihan emosional, cenderung mencair dan hilang. Emosi positif, inspirasi, dan rasa puas yang menyenangkan akhirnya bisa meningkat.
5. Sembunyikan semua benda yang bisa menyakitinya
Apa pun yang menurutmu dapat membuat pacarmu menyakiti diri sendirinya, sembunyikanlah! Letakkan ditempat yang benar-benar aman, jauh dari pandangan dan jangkauannya, dan dalam keadaan terkunci.
6. Jangan bilang padanya untuk tidak melakukannya lagi
Sering kali, jika pacarmu suka melakukan selfharm, memintanya untuk berhenti melakukan itu adalah hal yang sia-sia karena sudah menjadi kebiasaan. Memintanya hanya memberikan tekanan emosional yang akan membuat dia semakin buruk. Ia mungkin mulai khawatir bahwa kamu akan kecewa jika ia mengulangi perilaku tersebut. Biarlah ia mencari tahu mengapa dia melakukan hal itu dan memikirkan alternatifnya.
7. Jauhi pertengkaran yang tidak masuk akal
Jangan membuatnya takut dengan mengonfrontasi saat membicarakan perilakunya yang berbahaya itu. Terapkan empati padanya walau kamu merasa ingin marah pada dia.
Luangkan waktu dan tunjukkan betapa kamu mengasihinya. Dengarkan dengan cermat semua keluh kesahnya dan tahan diri untuk tidak menghakimi. Sebaik mungkin hindari konflik dan menuntut. Penelitian menunjukkan bahwa mencoba meyakinkan seseorang untuk berhenti menyakiti dirinya sebelum mereka siap biasanya sia-sia.
8. Pertahankan komunikasi yang terbuka dan ajak ke ahli
Komunikasi sangat penting dalam semua hubungan, tetapi akan lebih penting jika pasanganmu memiliki perilaku selfharm. Cobalah untuk mengembangkan komunikasi yang terbuka dengannya.
Jangan sungkan juga untuk memotivasinya mencari nasihat profesional karena kamu sendiri mungkin tidak terlalu pengalaman dengan kesehatan mental. Kamu juga bisa berbicara dengan para ahli kesehatan mental untuk meminta saran bagaimana menghadapi seseorang atau pasangan yang memiliki perilaku selfharm.
Itulah 8 cara membantu pasanganmu menghindari perilaku selfharm.