Pernah bertemu dengan lawan jenis untuk pertama kalinya dan kamu berjanji dalam hati untuk nggak ingin jalan dengannya lagi? Atau bahkan kamu nggak sabar untuk segera mengakhiri kencan kalian karena nggak tahan dengan sikapnya? Tenang, kamu nggak sendirian, karena kencan pertama nggak harus selalu mulus. Tapi, bukan berarti kencan pertama bisa dijalani tanpa persiapan, ya.
Lalu, sebaiknya seperti apa kencan pertama itu dilakukan? Begini cara smart dating atau kencan pintar yang perlu kamu terapkan.
Bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya adalah momen yang mendebarkan sekaligus menyenangkan. Baik kamu maupun dia akan bertanya-tanya dalam hati, “Seperti apa ya orangnya? Dia bakal menyukaiku nggak, ya?” Tentunya, kesan yang baik diawali dari penampilan yang baik. Maka dari itu, gunakan pakaian yang rapi, sopan, tapi tetap menunjukkan identitasmu.
Sedikit bocoran, dalam dunia kerja, ketika seorang kandidat menggunakan kemeja putih, blazer hitam, rok span hitam atau pakaian ‘khas’ wawancara kerja lainnya, maka tim personalia bisa merasa kandidat tersebut terlihat seperti seorang fresh graduate, meskipun kandidat tersebut sudah punya pengalaman kerja sebelumnya. Karena biasanya, kandidat yang punya pengalaman kerja bertahun-tahun akan berpenampilan biasa saja, dalam arti rapi, sopan, tapi nggak terlalu formal. Tapi bukan berarti itu buruk, kok.
Sama dengan kencan pertama, kamu boleh saja menggunakan rok atau dress supaya terlihat manis di depannya. Tapi jika sehari-hari kamu jarang banget pakai dress dan lebih suka celana jeans, bukankah lebih nyaman menggunakan pakaian yang sudah biasa kamu kenakan? Selama itu rapi, sopan dan bisa menghargai orang yang kamu temui, maka sah-sah saja.
Ibarat pekerjaan, kencan pertama adalah tahap wawancara yang perlu dilakukan untuk mengenal satu sama lain, bukan ‘menyerang’ satu sama lain. Dalam wawancara pekerjaan misalnya, secara nggak sadar tiap individu memasang target tersendiri. Ada pewawancara punya hasrat untuk mengetes kandidatnya, sejauh mana pengetahuan dan kemampuannya lewat pertanyaan-pertanyaan yang nggak jarang menjebak.
Ada juga kandidat yang perlu ‘menjadi orang lain’ terlebih dahulu guna memukau pewawancara dan berharap penuh untuk diterima di posisi yang diinginkan, apalagi dengan gaji yang diharapkan. Keinginan saling mengetes dan saling berpura-pura ini bakal menjadi momen yang kurang menyenangkan saat kencan pertama, lho. Karena baik kamu atau dia akan merasa nggak nyaman dan berpikir kalau kencan ini lebih seperti wawancara kerja.
Lalu, sebaiknya seperti apa kencan pertama itu? Menurut Seth Meyers Psy.D dalam tulisannya di situs Psychology Today, kencan pertama itu perlu diperlakukan seperti wawancara kerja yang informatif. Artinya, saat berbincang, kamu dan dia bisa bercerita tentang apapun seperti hobi, keluarga, pekerjaan dan pengalaman kalian.
Bayangkan ketika kamu menghadiri wawancara kerja dan pewawancara lebih suka untuk bertanya hal-hal ringan seputar pengalaman kerjamu, keluarga, wawasan bahkan hobimu. Mungkin ketika kamu keluar ruangan, kamu merasa lebih lega dan memiliki kesan positif terhadap orang tersebut ketimbang stres memikirkan apakah jawaban yang kamu berikan bisa membuatmu lolos wawancara atau bahkan kapok bertemu orang tersebut.
Lalu, seperti apa kencan pertama sebaiknya berjalan? Menurut Seth, kencan informatif ini disebut dengan kencan pintar atau smart dating, yaitu kencan yang cenderung memberikan info-info penting tentang lawan bicara kita. Misal, dari kencan pertama ini seenggaknya kita bisa mengetahui apakah dia termasuk orang yang pemalas atau nggak, apa prioritas dalam hidupnya dan info lain yang menjelaskan karakternya.
Dalam kencan pintar ini, bukan hanya kamu yang bisa bertanya seputar kehidupan pengalamannya, tapi juga sebaliknya. Jangan merasa tersinggung jika dia juga banyak bertanya dan sampaikan info yang sebenarnya, bukan dibuat-buat hanya demi menarik perhatiannya.
Pernah nggak mendapat kabar terbaru tentang hasil wawancaramu di perusahaan tertentu? Umumnya, jika perusahaan nggak menerimamu sebagai karyawan barunya, mereka nggak akan memberikan info apapun. Sama seperti kencan pertama, jika dia tiba-tiba menjauh, tandanya dia nggak tertarik denganmu.
Tapi itulah yang namanya hidup. Jangan menyesal dengan apa yang telah kamu lakukan yaitu menjadi diri sendiri. Jika ternyata dia merasa kurang cocok denganmu, bukankah lebih baik ditinggal saat awal ketika belum melibatkan rasa yang lebih dalam? Jika dia yang pergi, maknai bahwa dia nggak cocok untukmu. Jangan menyesali kebenaran yang telah kamu tunjukkan padanya, karena jika saat kencan kamu memberikan sikap dan tutur yang palsu, cepat atau lambat dia akan mengetahuinya.
Gimana Bela, sudah siap untuk melakukan kencan pintar?
