Dalam pacaran, memang sudah sewajarnya kita memahami kepribadian pasangan sekaligus menyesuaikan diri supaya hubungan bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Tapi menurut pengakuan orang yang sudah menikah, sikap pasangan saat sebelum dan sesudah menikah bisa berubah drastis, lho. Namun bukan berarti kamu nggak bisa ‘membaca masa depan’ kamu dan dia, terutama untuk masalah kekerasan dalam hubungan. Apakah dia berpotensi melakukan kekerasan atau nggak setelah menikah nanti faktanya bisa diketahui saat masa pacaran. Bela, apakah tanda-tanda ini ada dalam diri pacar kamu?
Apakah selama ini dia haus akan kontrol dan kekuasaan? Cowok yang seperti ini biasanya selalu merasa nggak tenang kalau kamu mengambil peran atau menentukan suatu hal dalam hubungan.
Bukan hanya cewek, faktanya nggak sedikit cowok yang suka mengecek isi handphone pacarnya karena selalu curiga. Mulai dari galeri, chat, SMS, e-mail hingga panggilan telpon pasti dia cek.
Perhatikan reaksinya ketika kalian berdua terlibat dalam sebuah pertengkaran. Apakah emosinya tetap bisa dia tahan atau justru sebaliknya? Perhatikan juga apakah dia nggak segan membentak atau mengatakan hal kasar kepadamu di depan orang lain.
Merendahkan harga diri bisa dalam berbagai cara, seperti memaki, memaksamu melakukan hal yang nggak kamu inginkan hingga mengabaikan semua usaha yang kamu berikan.
Dia nggak peduli dan nggak mau mendengarkan apakah cowok yang sedang bersamamu adalah teman atau saudara. Bukan hanya dengan lawan jenis, dia juga gampang marah ketika kamu sibuk dengan pekerjaan atau kesibukan lainnya.
Jika kamu dan dia saling terbuka masalah keuangan atau memiliki bisnis bersama, dia suka mengatur keuangan kalian. Ingat Bela, dalam rumah tangga bukan hanya kekerasan fisik dan mental saja yang bisa terjadi, tapi kekerasan secara ekonomi juga ada, contohnya jika kamu nggak dinafkahi oleh suami.
Sebagian orang memaknai frasa ‘saling memiliki’ dengan cara yang keliru. Mereka memaknai memiliki sebagai mengisolasi pasangannya dari keluarga dan teman-temannya. Pokoknya, kamu hanya boleh ada untuknya.
Mood yang sering nggak stabil bisa menjadi tanda bahwa dia berpotensi melakukan kekerasan dalam hubungan. Jangan mudah tertipu dengan sikapnya yang tiba-tiba manis dan baik karena hal itu nggak akan berlangsung lama.
Sudah jelas jika dia berani bertindak secara fisik berarti ada kecenderungan untuk mengulangi hal yang sama. Lebih baik kamu berkonsultasi kepada psikolog, keluarga atau teman apakah sebaiknya hubungan ini tetap dilanjutkan atau diakhiri saja.
Banyak mengatur kegiatan kamu adalah tipe cowok yang ingin punya kendali. Nggak hanya itu, ketika dia meminta bantuan, dia nggak pernah mengatakan “tolong” atau “terima kasih” serta lebih kepada menyuruhmu melakukan banyak hal untuknya.