Persoalan hubungan memang selalu menjadi rumit kalau nggak segera diselesaikan. Apalagi kerumitan itu akan semakin besar jika diselesaikan dengan kekerasan. Seseorang bisa saja melakukan kekerasan fisik dan verbal hanya karena agar pasangan mau bertahan dengannya. Padahal hal tersebut bisa termasuk dalam ciri-ciri toxic relationship.
Sebagai perempuan tentunya kamu harus aktif dalam berperan. Jangan mau selalu menjadi pihak yang mau tersakiti hanya karena cinta. Kamu harus tahu kalau kamu adalah seseorang yang berharga dan patut dicintai. Biar kamu nggak semakin terjebak, coba tanyakan kembali beberapa pertanyaan ini pada dirimu.
Apa penyebab dia melakukan kekerasan?
Meski dia mencintaimu dan tahu apa yg dilakukannya salah, namun hal itu bukanlah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah. Seseorang yang mencintaimu nggak akan pernah menyakiti perasaan dan fisikmu. Sebaliknya, ia akan benar-benar memerhatikan keselamatanmu. Maka dari itu kamu harus tahu apa saja penyebab yang membuat ia bisa melakukan kekerasan.
Misalnya saja ia melakukan kekerasan karena memiliki masalah keluarga. Maka peranmu sebagai pendengar patut untuk membantu menyelesaikan masalahnya. Namun jika dia nggak memiliki alasan yang jelas, maka segera pikirkan kembali apakah sekarang kamu berpacaran dengan seorang laki-laki dewasa atau anak kecil.
Apa alasanmu bisa bertahan dalam hubungan ini?
Setelah mengetahui penyebabnya, kamu juga perlu tahu alasan apa yang bisa membuatmu bertahan dengannya. Apakah kamu takut sendirian, takut kehilangan sosok yang mencintaimu atau apakah kamu butuh teman saja. Memiliki pasangan belum tentu menjamin kebahagiaan dan menyembuhkan rasa kesepian. Dengan memahami alasan yang jelas, kamu bisa berpikir jernih bagaimana sebaiknya hubungan ini dijalankan. Kamu pun bisa mendiskusikan hal ini kepada orang terdekat yang bisa memahami masalah kalian. Jika semakin rumit cobalah berkonsultasi dengan psikolog.
Apa yang kamu inginkan dalam hubungan ini?
Hubungan yang sehat berarti kalian bisa saling bahagia dan menghargai satu sama lain. Sebagai perempuan tentunya kamu juga ingin merasakan dipeluk, saling bertukar kabar lewat chat, ataupun sekadar mengucapkan rasa sayang. Kamu harus terbuka dengannya hal-hal apa saja yang kamu inginkan kepadanya. Maka dari itu cobalah untuk membicarakannya saat ia sedang dalam mood yang baik.
Jika semua cara ini masih nggak bisa menyelesaikan, maka segeralah untuk berpisah dengannya. Perlu untuk mendokumentasikan luka tubuh, mencatat kronologis kejadian dan mempunyai asuransi jika suatu saat ia berulah lagi. Kamu nggak akan tahu apa yang akan terjadi jika kalian berpisah, maka dari itu kamu perlu menjaga keselamatanmu. Laki-laki yang hanya mengandalkan kekerasan sama sekali bukan sosok yang tepat untuk dijadikan teman hidupmu kelak, Bela.