Kapan dan dengan siapa kita akan menikah memang sebuah misteri. Tapi pilihan apakah kita menginginkan pernikahan yang langgeng dan bahagia atau tidak, ada di tangan kita.
"Jangan menikah hanya karena cinta" adalah salah satu peringatan yang sering diucapkan Dedi Susanto seorang psikolog yang telah banyak menangani kasus rumah tangga yang sering bertengkar dan berakhir dengan perceraian. Ia membagikan hasil pengamatannya melalui channel YouTube-nya yang ia namai Kuliah Psikologi. Nah, berikut ini 7 kualitas yang harus dimiliki calon suamimu agar kalian langgeng dan bahagia.
1. Kamu dan dia memiliki keyakinan yang sama
Keyakinan adalah poin paling utama yang harus kamu lihat dari calon suamimu. Jika keyakinan kalian sama kalian juga akan menjalani kehidupan kalian dengan damai khususnya ketika ada masalah di antara kalian.
2. Perlakuannya padamu hangat dan nggak cuek
Ukuran hangat seseorang memang relatif tapi secara umum dia bukanlah orang yang kaku dan dingin. Dia bisa membuatmu nyaman dan disayangi. Mengatakan "I love you" misalnya?
Meski katanya cinta bukan untuk dikatakan tapi dibuktikan dengan perbuatan, kamu sebagai perempuan pada hakikatnya pasti butuh mendengarkan kalimat yang romantis dan perhatian dari pasanganmu. Dedi sendiri banyak menerima keluhan para istri yang nggak bahagia karena hal ini. Katanya seorang laki-laki yang cuek dan nggak pernah mengatakan cinta atau perhatian pada perempuan pada saat pendekatan justru akan semakin cuek setelah menikah.
Coba kamu pastikan apakah dia juga perhatian dan hangat dengan orang lain atau keluarganya? Kalau nggak, mungkin ini disebabkan karena dia nggak pernah memperoleh perlakuan yang hangat juga sejak kecil. Kalau dia mau, coba ajak dia ke psikiater untuk diterapi.
3. Dia selalu siap dan nggak mengeluh menjadi 'tong sampah' untuk curhatanmu
Bayangkan kalau seumur hidupmu kamu tinggal bersama seorang laki-laki yang tidak mau mendengarkan ocehanmu dan menganggapmu berisik setiap kali kamu ingin curhat. Misalnya dia mengatakan "Apa lagi sih? Pasti itu lagi yang mau kamu bahas". Duh jangan sampai ya!
Seseorang yang hidup denganmu haruslah siap menjadi 'ember kosong' untuk curhatanmu. Sepele sih tapi kamu pasti nggak akan bahagia kalau kamu hidup bersama laki-laki seperti ini. Ngerinya, banyak kasus selingkuh dimulai dari hal ini.
4. Dia bukan orang yang terlalu pendiam apalagi pendendam
Pendiam dan terlalu pendiam tentu berbeda. Bukan berarti kamu harus mencari laki-laki yang nggak pendiam atau laki-laki yang pendiam tidak layak dinikahi. Tapi kalau dia terlalu pendiam itu sangat mengerikan.
Dia seharusnya bisa cukup terbuka padamu dan tidak memendam apa yang membuatnya nggak nyaman. Komunikasi di antara kalian haruslah berjalan dua arah. Kalau dia bisa terbuka dengan teman-temannya harusnya dia juga bisa lebih terbuka denganmu, kan?
5. Kamu bisa menerima masa lalunya dengan ikhlas seburuk apa pun itu
Perempuan itu ahli sejarah. Kalau kamu nggak yakin dengan masa lalu calon suamimu seburuk apa pun itu lebih baik kamu sudahi saja hubunganmu. Sehingga apabila suatu saat cinta yang mudah pudar itu mulai benar-benar pudar, kamu nggak mengungkit-ungkit masa lalunya dan mencegah pertengkaran terjadi. Kamu harus ikhlas dengan masa lalunya jika ingin berlanjut dengannya.
6. Dia tidak memiliki luka batin kepada siapa pun
Laki-laki sebagai kepala keluarga haruslah memiliki jiwa yang sehat karena dia akan mendidik anak-anakmu dan membimbingmu. Jika dia memiliki luka batin yang belum hilang, suatu saat dia akan melampiaskannya kepadamu dan anakmu.
Luka batin itu sendiri menurut Dedi adalah perasaan benci yang mendalam terhadap seseorang. Apalagi jika kamu juga memiliki luka batin. Kekerasan mungkin akan kamu alami setelah menikah. Dia akan menjadi mudah marah dan emosional.
7. Dia bukan anak mami
Anak mami adalah sebutan untuk seseorang yang selalu menuruti permintaan orang tua khususnya ibu. Kalau calon suamimu pada masa pendekatan terlihat masih belum bijak memilih mana yang menjadi urusan pribadinya dan mana yang bisa melibatkan orang tuanya, berarti dia belum dianggap dewasa oleh orangtuanya atau masih anak mami. Bukan berarti dia tidak boleh menghormati orangtuanya ya.
Contoh seorang laki-laki yang menghormati orangtuanya adalah ketika seorang ibu memberikan nasihat, ia bisa menghormatinya dengan baik. Bahkan ketika seorang ibu menasihati hal-hal yang berkaitan dengan calon istrinya, dia juga bisa menolaknya dengan baik misal "Maaf Bu kalau soal itu biar aku yang atur ya Bu, dia kan calon istriku."
Itu tadi 7 kualitas yang wajib dimiliki calon suamimu kalau kamu mau pernikahanmu bahagia. Jangan tergesa-gesa untuk memilih yang terbaik.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan pada laman IDN Times dengan judul "Menurut Psikolog, Ini 7 Hal yang Wajib Dimiliki Calon Suamimu"