Banyak waktu kita habiskan di tempat kerja, bahkan hampir sebagian waktu yang kita miliki dihabiskan di kantor. Intensitas yang tinggi dengan teman kerja membuat kita merasa memiliki hubungan yang lebih dekat, dibandingkan bersama dengan orang rumah. Tidak jarang hal ini berakibat terjadinya hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja biasa.
Waktu-waktu yang sering dihabiskan bersama teman kerja dapat membuat mereka tampak menarik dan menggoda. Namun kamu perlu mewaspadai perselingkuhan dengan rekan kerja di kantor, terutama jika kamu sudah punya pasangan atau bahkan menikah.
Berikut ini beberapa konsekuensi yang bakal kamu terima ketika terlibat perselingkuhan dengan rekan kerja di kantor.
1. Perselingkuhan terbongkar
Tidak ada kebohongan yang berumur panjang. Begitupula dengan perselingkuhan yang ditutupi sebaik mungkin pada suatu waktu akan terungkap. Bukan hal yang mudah untuk terus menutupi perselingkuhan yang terjadi di kantor.
Meski kamu bisa dengan lihai menutupi perselingkuhan dari pasangan, tetap saja teman-teman di kantor bisa menaruh curiga padamu. Menyadari perubahan-perubahan yang ada di kantor antara kamu dan dia bukan menjadi hal yang sulit untuk dirasakan mereka. Cepat atau lambat perselingkuhan yang kamu jalani bisa terbongkar. Akibatnya, bukan cuma hubungan kamu yang terancam, tapi juga kariermu.
2. Orang-orang akan membicarakanmu
Hubungan terlarang di kantor biasanya akan menjadi gosip yang menarik, bukan? Jika kamu terbukti berselingkuh, secara tidak langsung norma sosial akan bekerja untukmu. Kamu akan kehilangan wibawa dari rekan kerja yang lain dan nama baikmu selama ini akan tercemar dengan sebutan ‘tukang selingkuh’.
Belum lagi jika berselingkuh dengan dia yang sudah berumah tangga, maka kamu bisa mendapatkan sebutan baru sebagai ‘perusak rumah tangga orang’. Aduh jangan sampai, ya, Bela! Masalah bisa tambah runyam ketika pasangan dari selingkuhan kamu datang ke kantor dan marah-marah. Tentunya ini akan menarik perhatian orang-orang kantor. Malu, kan!
3. Kehilangan hubungan dengan pasangan saat ini
Perselingkuhan merupakan pemicu yang dapat membuat retaknya hubungan asmara yang selama ini terjalin. Apalagi jika kamu telah berumah tangga dan memiliki anak. Tidak sedikit pasangan suami istri bercerai karena hadirnya orang ketiga.
Perasaan dikhianati ini tidak dapat hilang dalam waktu sebentar, karena dapat menyebabkan trauma baik bagi pasangan kamu maupun anak-anak. Akibatnya, perceraian yang bisa melukai perasaan pasangan maupun anak tidak dapat terhindarkan. Jangan sampai kamu kehilangan apa yang telah kamu miliki selama ini. Keluarga dan orang-orang yang menyangimu akan kecewa jika perselingkuhan itu benar terjadi.
4. Kehilangan Pekerjaan
Perselingkuhan yang selama ini terjadi mungkin hanya kamu dan dia yang tahu. Namun sayangnya, jika sebuah perselingkuhan terungkap di kantor, bisa jadi salah satu atau kedua belah pihak akhirnya pergi meninggalkan kantor dan kehilangan pekerjaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak ingin citra perusahaan menjadi buruk karena berita perselingkuhan.
5. Semua hanya akan berakhir buruk
Faktor seseorang nekat melakukan perselingkuhan dengan sesama rekan kerja di kantor bermacam-macam. Ada yang dikarenakan perasaan yang nyaman, ada yang untuk memperlancar karier dengan menjadi simpanan atasan, atau ada pula yang sebagai selingan pemenuh nafsu seksual saja.
Di sisi lain, ada pula yang menikmati adrenalin yang tercipta dari perselingkuhan yang dijalani atau juga karena hubungan sebelumnya dengan pasangan tidak terlalu baik, sehingga muncul hasrat untuk berpaling. Namun perlu diingat, segala sesuatu akan membuat kamu terlena dengan segala pesona yang terlihat di awal, tapi hanya akan berakhir buruk. Jangan mempertaruhkan apa yang telah kamu miliki hanya untuk memenuhi nafsu sesaat.
Tertarik pada rekan kerja di kantor adalah hal biasa. Akan menjadi salah ketika berlanjut menjalin hubungan perselingkuhan. Melakukan perselingkuhan bukanlah tindakan yang yang dapat dibenarkan bagaimanapun kondisinya. Pertimbangkanlah hal-hal yang dapat terjadi nantinya. Hati-hati dalam melangkah, ya, Bela.
