Istilah love language atau bahasa cinta mungkin sering kali kamu dengar. Namun, apakah kamu pernah mendengar istilah apology language? Kalau belum, maka artikel ini patut disimak sama kamu agar hubungan asmaramu bisa berjalan mulus.
Hampir mirip dengan konsep love language, apology language atau bahasa permintaan maaf ialah sebuah cara mengungkapkan permintaan maaf yang bisa diterima oleh masing-masing individu. Apology language tiap orang tidaklah sama. Hal inilah yang membuat kamu patut mengetahui apology language pasanganmu, agar ia bisa melihat kesungguhan permohonan maaf darimu dan kamu pun bisa memahami ketika dia sedang minta maaf.
Selain mengenal tipe apology language pasanganmu, kamu juga patut mengenal tipe apology language-mu sendiri, lho. Dengan mengenal tipe apology language-mu, maka pasangan juga akan mengerti bagaimana menunjukan sikap permohonan maaf yang bisa diterima olehmu. Tak hanya itu, dengan saling mengetahui apology language masing-masing, maka tingkat keselapahaman yang muncul di dalam hubunganmu juga sangat bisa diminimalisir, lho.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut ialah ketika kamu dan pasangan memiliki apology language yang berbeda, maka tingkat kompromi kamu dan pasangan harus saling ditinggikan. Dengan meningkatkan kadar kompromi antara kamu dan pasangan, maka kalian akan tumbuh bersama di dalam hubungan asmara yang sehat.
Nah, biar kamu dan pasangan bisa mengidentifikasi tipe apology language masing-masing, maka kalian harus mengenal lebih jauh dulu mengenai tipe-tipenya. Spesial untuk kalian, berikut 5 tipe apology language atau cara menyampaikan maaf.
1. Expressing regret (mengekspresikan penyesalan)
Kata penyesalan yang dibutuhkan oleh orang dengan tipe ini cukup sederhana, yaitu "maaf". Memang kata "maaf" terkesan sederhana. Namun, bagi tipe ini, kata-kata tersebut bisa membuatnya berdaya, karena bagi mereka kata tersebut bisa membuat emosi mereka divalidasi.
2. Accepting responsibility (menerima tanggung jawab)
Mengakui bahwa mereka salah dan mau bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan jadi ciri orang yang dengan tipe apology language yang satu ini. Bagi mereka yang bertipe ini, pengakuan maaf dengan cara ini mampu membuatnya menghilangkan rasa sakit yang dirasakan atas perbuatan salah yang dilakukannya atau yang diterimanya. Baginya, orang yang berbuat salah harus bisa menunjukkan tanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan.
3. Genuinely repent (sungguh-sungguh bertobat)
Tipe apology language yang ketiga ialah genuinely repent. Bukan hanya sekadar kata maaf, mereka yang memiliki tipe ini butuh lebih dari itu, yaitu adanya perubahan perilaku yang berhubungan dengan tindakan kesalahan yang diperbuat. Cara permintaan maaf ini membutuhkan bukti bahwa seseorang benar-benar menyesal, bukan dari sekadar kata-kata tapi juga perubahan perilaku. Selain itu, cara permintaan maaf seperti ini juga menjadi jaminan bagi tipe ini agar tidak dikecewakan di lain waktu.
4. Making restitution (membuat restitusi)
"Ganti rugi". Itulah sedikit gambaran orang dengan tipe apology language yang satu ini. Mereka yang bertipe ini seolah memaksa para pembuat kesalahan untuk tanggung jawab atas perbuatannya dengan cara memberikan sesuatu sebagai bentuk pengembalian. Terkesan jahat, namun para tipe ini menginginkan para pembuat kesalahan untuk menjadi pribadi yang solutif.
5. Requesting forgiveness (memohon pengampunan)
Orang dengan tipe apology language ini membutuhkan waktu untuk memproses rasa sakit hati mereka sebelum menganggap semuanya kembali normal. Meskipun kebanyakan tipe ini tidak akan menolak permintaan maaf sama sekali, yang patut diketahui ialah tipe ini butuh waktu dan ruang sendiri untuk benar-benar siap menerima makna maaf.
Itulah beberapa tipe apology language yang bisa kamu pahami saat berada dalam hubungan. Mengenali love language dan apology language, sama pentingnya bagi kelangsungan hubungan asmara kamu.