Pengkhianatan sangat menyakitkan dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk menyembuhkannya. Pengkhianatan akan melahirkan kebencian, yang jika tidak kita ungkapkan justru akan terpendam selamanya. Kebencian yang terpendam akan menjadi bom waktu yang suatu saat akan menghancurkan lebih banyak hal.
Usai dikhianati kita akan sulit percaya dengan seseorang lagi, mungkin menular juga pada orang-orang yang kita cintai. Bahkan lebih jauh lagi, kita bisa sangat depresi. Karena itu, memaafkannya bisa menjadi salah satu penyelesaian terbaik. Tentu tidak mudah, tapi ada caranya.
1. Tidak harus memaafkannya hari ini juga
Memaafkan perselingkuhan akan jadi sangat berat kalau kita harus melakukannya saat ini juga. Maaf itu butuh waktu dan biarkan waktu ikut berperan. Kamu bisa memulainya dengan bersikap baik pada dirimu sendiri dulu. Cari sesuatu yang bisa membuatmu bahagia agar kamu bisa memaafkan orang lain juga.
2. Tidak harus memaafkan seutuhnya
Siapa bilang kita bisa dan harus memaafkan perselingkuhan dengan maaf yang sempurna? Tidak harus dan mungkin tidak perlu. Kita boleh, kok, menyisakan sedikit kebencian dan bukankah sewajarnya seperti itu? Meski sedikit tersisa, kebencian itu akan membuat kita lebih waspada agar ke depannya agar tidak mengalami lagi hal yang sama.
3. Lihatlah dia sebagai manusia
Setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Setiap manusia pernah melanggar nilai-nilai. Setiap manusia pernah menyesali perbuatannya. Mungkin ini yang sekarang terjadi pada pasanganmu. Lihatlah dia sebagai manusia, bukan sebagai alasan untuk memaafkannya, tapi lebih untuk instrospeksi diri sendiri, bahwa kamu dan dia memang manusia yang punya porsi kesalahannya masing-masing.
4. Mengonfirmasi perasaannya secara langsung
Jika kamu sudah siap untuk bicara dengannya dengan pikiran jernih tanpa emosi yang meledak-ledak, konfirmasilah perasaannya. Apakah dia menyesal? Apa pendapatnya tentang kesetiaan? Apa dia ingin berubah? Apa buktinya? Tentu kamu tidak perlu percaya jawabannya 100%, tapi gunakan kepercayaanmu sebagai senjata untuk 'menghukumnya'. Biarkan dia menebus dirinya sendiri dengan berusaha meraih kepercayaan darimu.
5. Kamu bisa memaafkan tanpa berdamai
Jika saat kalian berdiskusi, kamu melihat dia hanya mementingkan diri sendiri dan perselingkuhannya adalah pola yang tidak bisa diubah, maka kamu tidak perlu berdamai dengannya. Kamu tetap memaafkannya sebagai proses rehabilitasi atas lukamu. Namun kamu juga bisa memilih untuk memaafkan sembari pergi, tanpa menjalin hubungan bersamanya lagi.