Jago berbahasa Inggris itu sudah biasa, tapi kalau menirukan 21 aksen bahasa Inggris berdasarkan asalnya? Itu baru berbeda. Nggak banyak orang yang bisa menyaingi kemampuan cewek bernama Fathia Izzati atau yang akrab disapa Chia ini. Cewek yang dikenal sebagai YouTuber dan vokalis band Reality Club ini sukses menarik perhatian kalangan milenial Indonesia. Bukan hanya kemampuan berbahasanya saja, tapi juga pribadinya yang menarik.
Menjadi POP Creator bulan Juli ini, Chia sempat Popbela tanya langsung tentang pengalamannya di luar negeri, nggak terkecuali masalah kencan. Jujur, Popbela penasaran dengan konsep kencan yang Chia lihat di luar negeri. Jadi, gimana ceritanya nih, Chia?
1. Pastinya kamu jadi kaya pengalaman karena harus tinggal di beberapa negara selama ini. Kamu sendiri pernah nggak “kepincut” dengan cowok di negara tersebut?
“Pernah. Aku inget banget ya ampun itu pas aku masih kecil sih, genit banget ya. Pas aku di Kanada aku naksir banget sama anaknya Dubes. Hahaha. Kalau di New York, well... ada tapi kayak yaudah gitu aja. Hehehe.”
2. Bagaimana sih konsep dating di negara-negara tersebut?
“Iya itu juga beda. Usually dating juga nggak kayak di sini yang harus ada nembak dan segala macam. Usually feel like go out with a guy, kayak udah berkali-kali, udah gitu you guys are dating. Jadi nggak ada official statement kayak ‘kita pacaran ya!’ gitu.”
3. Oh, berarti itu ya yang membedakan dengan cara dating di Indonesia?
“Iya I think ya, nggak tahu (bagi yang lain). Kayak my mom kan didn’t want me kuliah di sana kayak takut pergaulannya gimana-gimana gitu. But honestly pergaulan itu kayak all depends on you. Jujur pas aku di Depok, karena aku di UI, kayak cukup parah juga. Jadi kayak di mana-mana... It just ‘oh it depends on you’. Mungkin kalau orangtua kan takut gitu ya bule pergaulannya gimana. Ternyata nggak juga.”
4. Kabarnya kamu kan kini sudah punya pacar di Indonesia yang bernama Iqbal. Gimana sih awal mula kalian jadian?
“Oh my God, funny story. Aku sama Iqbal itu ketemunya pas SD di sini. Jadi aku juga dulu naksir banget sama Iqbal. Kelas 1 SD, terus aku kelas 2 sampai kelas 5 kan di Kanada jadi terpisah. Terus dulu tuh aku kayak I was super cupu, sedangkan Iqbal kayak cool gitu. SMP juga bareng di SMP19 tapi nggak pernah ngobrol. SMA beda sih. Terus pas kuliah dia juga UI, dia (jurusan) teknik. Terus akhirnya ngobrol. Baru ngobrol tuh pas kuliah. Terus jadian deh.”
5. Boleh dibocorin sedikit nggak, Iqbal itu sosok pacar yang seperti apa, sih?
“Oh my gosh, dia tuh super nggak ngikutin trend sama sekali. Aku dulu selalu mikir nanti kalau punya cowok pengen yang sama selera musiknya, pengen yang gondrong, pokoknya ada kriteria. Tapi ternyata dia sama sekali enggak. Dia sukanya metal. Pokoknya beda banget deh. Terus dia nggak ngikutin zaman banget. But, that’s what I like about him. He’s cool whatever. Terlalu cool kadang-kadang nggak mikirin. Hahaha. Dia terlalu cool jadi aku dicuekin.”
6. Kalau kamu harus berpindah tempat tinggal lagi, siap nggak menjalani LDR?
“Oh no. I hate LDR. Tapi I guess iya juga. Nggak siap sih cuma mau gimana lagi. Siap nggak siap harus siap. Siap LDR sama band juga. Itu yang aku pikirin kalau aku S2 berarti aku harus ninggalin band. Pengennya S2 di New York tapi harus dua tahun (kuliah), kalau di Belanda 1 tahun. Tapi aku nggak tertarik sama Belanda.”